Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Soundtrack Serial "Avatar The Last Airbender" Terinspirasi dari Tari Kecak Indonesia?

Baca di App
Lihat Foto
Instagram/Netflix
Poster perdana film live action Avatar: The Last Airbender sudah dirilis oleh Netflix.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Serial Avatar The Last Airbender telah tayang di platform video streaming, Netflix sejak 22 Februari 2024.

Serial besutan sutradara Jabbar Raisani itu terdiri dari 8 episode dengan durasi sekitar 50-60 menit per episode.

Serial live action adaptasi dari animasi Avatar: The Legend of Aang ini menuai pujian penonton di Tanah Air dan dipastikan akan menghadirkan season 2 dan 3.

Namun, siapa sangka bahwa salah satu inspirasi dari soundtrack Avatar The Last Airbender justru datang dari kekayaan budaya Indonesia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Sosok Dallas Liu, Aktor Berdarah Indonesia Pemeran Zuko dalam Serial Avatar: The Last Airbender

Terinspirasi dari budaya Bali

Komposer musik Avatar The Last Airbender, Jeremy Zuckerman mengatakan, musik pada bagian end credit setiap episode terinspirasi dari tari kecak di Bali, Indonesia.

"Pada kredit akhir terinspirasi dari suara Tari Kecak Indonesia. Dengan suara cak cak cak seperti itu lalu di-overlay dan disesuaikan lagi," kata dia, dilansir dari wawancaranya dalam saluran YouTube Avatar The Last Airbender.

Dia mengatakan, hasil suara Tari Kecak yang telah disesuaikan itu menghasilkan hal yang menakjubkan.

Diketahui, musik yang mengisi bagian end credit ini menjadi salah satu ikon serial Avatar The Last Airbender.

Bahkan, suara musik tersebut pernah ditirukan remaja Indonesia untuk membangunkan sahur dan viral di media sosial.

Selain terinspirasi dari suara tarian kecak, Zuckerman juga menggunakan alat musik tradisional lainnya untuk mengisi suara musik Avatar The Last Airbender.

Dia menggunakan alat musik petik tradisional China, seperti kecapi China atau guzheng dan pipa.

Baca juga: Sosok Ruy Iskandar, Aktor Indonesia Bintang Avatar: The Last Airbender

Bunyi cak-cak-cak dalam Tarian Kecak

Tari Kecak adalah salah satu jenis tarian tradisional dari Bali. Tarian ini berasal dari kata "cak" yang dibunyikan oleh para penari.

Tari kecak diciptakan oleh seorang seniman Bali dan orang Jerman yang bernama Walter Spies pada 1930, Wayan Limbak.

Dilansir dari laman Kementerian Luar Negeri, tari kecak menceritakan barisan kera membantu karakter Rama melawan Rahwana untuk menyelamatkan istrinya, Shinta.

Tarian ini dilakukan oleh puluhan penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar. Mereka menyerukan suara "cak" dan mengangkat kedua lengannya.

Sementara, lagu Tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang.

Ritual ini dilakukan untuk memanggil roh para leluhur dan berkomunikasi kepada Sang Hyang Widhi guna menyampaikan harapan masyarakat. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi