Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minum Tablet Tambah Darah Diklaim Ampuh Cegah Lemas Saat Puasa, Ini Penjelasan Ahli Gizi

Baca di App
Lihat Foto
jcomp
Ilustrasi konsumsi tablet tambah darah. Minum tablet tambah darah saat sahur disebut membantu mencegah tubuh terasa lemas saat berpuasa Ramadhan.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Makanan dan minuman tertentu dipercaya dapat mencegah tubuh lemas selama berpuasa.

Bukan hanya makanan dan minuman segar, konsumsi suplemen vitamin dan mineral pun dinilai ampuh membuat tubuh terasa segar seharian.

Hal tersebut diungkap oleh seorang warganet X, @aukseen, yang mengaku tidak lagi lemas setelah mengonsumsi tablet tambah darah saat sahur.

"Kenapa ramadhan tahun ini aku menyadari kalau minum sango**** setiap sahur membuat aku tidak lemes seharian? Tahun tahun kemarin kalo puasa rasanya mau bobo seharian aja karena lemes," tulisnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengamini pengunggah, pengguna lain mengatakan bahwa tablet tambah darah memang membantu selama puasa.

Lantas, benahkah konsumsi tablet tambah darah bantu cegah lemas saat puasa?

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat Minum Obat Kolesterol Statin Saat Puasa Ramadhan?


Tablet tambah darah tidak cegah lemas saat puasa

Guru Besar Bidang Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga IPB University Ali Khomsan mengatakan, tidak lemas saat puasa setelah minum tablet tambah darah mungkin disebabkan kurangnya hemoglobin.

Menurut Ali, tablet tambah darah berisi zat besi untuk pembentukan hemoglobin, protein dalam sel darah merah.

"Bila seseorang kurang hemoglobin maka lemas. Untuk itu, yang kurang hemoglobin bisa minum tablet tambah darah," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/3/2024).

Namun, orang yang cukup hemoglobin atau tidak mengalami anemia (kurang darah) tak perlu ikut mengonsumsi suplemen tambah darah.

Pasalnya, Ali menilai, tablet tambah darah hanya akan dimanfaatkan secara optimal oleh tubuh jika memang mengalami anemia.

"Tablet tambah darah akan dimanfaatkan optimal bila seseorang anemia. Kalau tidak anemia mubazir," imbuhnya.

Ali menjelaskan, puasa sebenarnya tidak identik dengan lemas akibat menurunnya hemoglobin dalam darah.

Ibadah wajib bagi umat Islam ini justru lebih berkaitan dengan penurunan berat badan karena harus menahan makan dan minum selama kurang lebih 13 jam.

"Oleh karena itu, menu sahur dan buka yang beragam akan menjamin tidak lemas. Jadi sekali lagi make sure (pastikan) bahwa minum tablet tambah darah bila ada indikasi kurang hemoglobin atau anemia," tuturnya.

Baca juga: Tanpa Minum hingga 13 Jam Saat Puasa, Apa Pengaruhnya pada Ginjal?

Makan makanan segar lebih baik

Senada, dosen dan ahli gizi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Toto Sudargo menyampaikan, konsumsi suplemen hanya bersifat pencegahan agar tidak terjadi defisiensi.

Sebagai contoh, minum tablet tambah darah bertujuan agar tidak terjadi kekurangan zat besi yang berperan penting dalam pembentukan hemoglobin.

"Barangkali zat besi pada makanan kurang, sehingga perlu ditambah tablet penambah darah," jelas Toto, saat dikonfirmasi terpisah, Selasa.

Toto melanjutkan, konsumsi tablet tambah darah sebenarnya harus disertai indikasi apakah hemoglobin rendah atau tidak.

Jika kadar hemoglobin laki-laki maupun perempuan di atas 12 gram per desiliter (gram/dL), menurutnya, tidak akan bertambah meski telah banyak mengonsumsi suplemen.

"Tapi andai kata iya hemoglobinnya di bawah 12 gram/dL (kurang hemoglobin) wajib untuk mengonsumsi secara rutin," jelasnya.

Toto mengungkapkan, makan makanan bergizi seimbang saat berbuka dan sahur sebenarnya efektif untuk mencegah lemas selama Ramadhan.

Sebab, kebutuhan tubuh akan nutrisi harian seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral, serta air umumnya sudah tercukupi.

"Kalau tidak terindikasi sesungguhnya lebih baik makan makanan yang segar saja, itu lebih bagus," ucapnya.

Beberapa makanan kaya zat besi yang dapat dikonsumsi saat sahur atau buka, antara lain bayam, tahu, serta tempe.

"Tetapi harus ada sayur dan buah karena mereka zat nonheme, bisa dicerna bila ada vitamin C," ungkap Toto.

Sementara itu, dikutip dari Healthline, sejumlah bahan pangan tinggi zat besi untuk sahur dan berbuka, meliputi:

  • Kerang
  • Ikan
  • Hati dan jeroan
  • Daging merah
  • Tahu dan tempe
  • Bayam
  • Brokoli
  • Kacang-kacangan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi