Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Madu Mentah Dapat Turunkan Gula Darah dan Kolesterol

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK/FREEPIK
Ilustrasi madu.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah penelitian pada Juli 2023 yang diterbitkan oleh jurnal Nutrition Reviews mengungkapkan bahwa konsumsi madu mentah dikaitkan dengan penurunan kadar gula darah puasa, kadar kolesterol total, dan kadar trigliserida.

Madu mentah sendiri adalah madu yang belum melalui proses pengolahan apapun, sehingga kandungan gizinya cenderung banyak dan bervariasi.

Jurnal dengan judul Effect of honey on cardiometabolic risk factors: a systematic review and meta-analysis ini menggunakan tinjauan sistematis dan meta-analisis.

Selain itu, penelitian ini menggunakan sistem grading of recommendations, assesement, development, and evaluation (GRADE) untuk mengevaluasi dan mensintesis penelitian sebelumnya tentang madu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli diet bersertifikat serta spesialis perawatan diabetes di Rumah Sakit Huntington, New York, Amerika Serikat, Stephanie Schiff mengatakan bahwa lebih dari 100 organisasi di seluruh dunia mendukung sistem GRADE.

“Merupakan meta-analisis yang kuat dan komprehensif dengan ukuran sampel yang besar,” ungkap Schiff, dikutip dari Healthline, Sabtu (29/4/2023).

Tinjauan tersebut dilakukan dengan menggunakan 18 uji coba terkontrol dengan total 1.105 partisipan.

Uji coba yang berbeda membandingkan peningkatan konsumsi madu dengan pola makan peserta yang biasa mengonsumsi sukrosa atau konsumsi sirup jagung tinggi fruktosa.

Para peneliti menemukan bukti dengan tingkat kepastian rendah yang mengaitkan konsumsi madu dengan peningkatan kontrol gula darah, kadar kolesterol, dan trigliserida “jahat” atau low-density lipoprotein.

Selain itu, peneliti juga menemukan bukti dengan tingkat kepastian tinggi yang menghubungkan madu dengan peningkatan kadar kolesterol “baik” atau high-density lipoprotein.

Asisten profesor nutrisi sains di Vanderbilt University School of Nursing di Nashville, Tennesse, Amerika Serikat, Jamie Pope mengatakan bahwa penelitian ini menunjukkan adanya manfaat mengganti gula rafinasi tambahan yang umum dikonsumsi dengan madu.

“Satu sendok teh madu tidak akan menghasilkan apa-apa. Namun, kebiasaan mengganti gula rafinasi dengan madu seiring waktu mungkin berdampak positif bagi masyarakat,” ujar Pope.

Baca juga: Apakah Penderita Diabetes Bisa Mengonsumsi Madu?


Kandungan dalam madu mentah untuk mengatasi penyakit

Meskipun madu pada dasarnya terdiri dari gula glukosa dan fruktosa yang tidak dimurnikan, madu juga mengandung senyawa lain yang mungkin memiliki efek kardiometabolik.

Madu juga mengandung air dan serbuk sari, vitamin, mineral seperti potasium dan magnesium, serta antioksidan.

Selain itu, madu juga mengandung beberapa fitokimia seperti flavonoid, yang mungkin berperan dalam dampak positif kardiometabolik.

Bahan pemanis ini juga memiliki sifat prebiotik, yang berarti madu akan menyediakan sumber makanan bagi bakteri menguntungkan di usus.

Tingkat bakteri baik yang sehat dapat membantu mengurangi peradangan di tubuh dan menurunkan risiko kondisi kesehatan tertentu.

“Penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, dan arthritis adalah kondisi peradangan,” kata Schiff.

Madu semanggi dan madu murni yang belum diolah tampaknya sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengendalian gula darah dan kadar lipid.

Madu robinia, yang terbuat dari serbuk sari pohon belalang hitam, juga sangat bermanfaat untuk meningkatkan kadar lipid.

Walaupun demikian, penelitian lebih lanjut tetap dibutuhkan untuk menguatkan bukti bahwa madu mentah dapat menurunkan diabetes dan kolesterol.

Baca juga: Benarkah Madu Bisa Mengatasi Asam Lambung? Ini Penjelasan Dokter

Efek samping konsumsi madu

Meskipun memiliki berbagai manfaat, madu juga mempunyai efek samping yang perlu diperhatikan oleh beberapa orang, dilansir dari Pharm Easy, Selasa (20/2/2024).

Alergi yang disebabkan oleh madu memang jarang terjadi. Namun, apabila terjadi, reaksi alergi umumnya disebabkan oleh protein lebah dalam madu atau serbuk sari.

Selain itu, secara teoritis, ada risiko peningkatan kadar glukosa darah apabila madu dioleskan pada luka terbuka yang besar pada pasien diabetes.

Madu yang dikonsumsi juga dapat meningkatkan risiko terjadinya botulisme luka, atau keracunan makanan akut akibat adanya spora Clostridium.

Secara umum, pada dasarnya madu aman bagi kebanyakan orang dewasa. Namun, madu yang dihasilkan dari nektar rhododendron, spesies tumbuhan yang disebut juga pohon merah, relatif kurang aman untuk dikonsumsi semua orang.

Bahan madu dari nektar rhododendron cenderung tidak aman karena kemungkinan mengandung racun yang dapat menyebabkan nyeri dada, masalah jantung, dan penyakit jantung. tekanan darah rendah.

Baca juga: 4 Manfaat Minum Susu Campur Madu

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi