Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Cara Menentukan Arah Kiblat Pakai Kompas dan Ponsel

Baca di App
Lihat Foto
PEXELS/ALENA DARMEL
Ilustrasi shalat. Simak cara menentukan arah shalat.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebuah video rekaman CCTV yang memperlihatkan sejumlah anak menegur seseorang yang salah kiblat saat shalat di masjid, viral di media sosial.

Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun media sosial X @jawafess, Minggu (17/3/2024).

Dalam videonya, tampak seorang pria sedang shalat menghadap ke arah belakang masjid dan bukan searah dengan mimbar tempat imam shalat.

Beruntung, pria itu lalu didatangi sekelompok bocah yang memberitahunya arah shalat yang benar.

Hingga Selasa (19/3/2024), video itu sudah ditonton sebanyak 842.800 kali di media sosial X.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu, bagaimana cara menentukan arah kiblat saat akan shalat yang benar?

Baca juga: Masjid Qiblatain, Saksi Perpindahan Kiblat dari Masjidil Aqsa ke Kabah


Cara menentukan arah kiblat shalat

Umat Islam melakukan shalat menghadap kiblat sesuai dengan posisi ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi.

Hal ini diatur dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 5 Tahun 2010 tentang Arah Kiblat.

Berdasarkan fatwa tersebut, umat Islam dapat shalat menghadap ke ka’bah jika dapat melihatnya, sesuai arah ka'bah jika tidak dapat melihat bangunan tersebut, atau menghadap ke barat laut sesuai dengan letak kawasan masing-masing.

Namun, ada kalanya umat Islam akan kesulitan menentukan arah yang tepat saat akan beribadah.

Berikut sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menentukan arah kiblat shalat bagi umat Islam.

1. Menggunakan kompas

Dikutip dari situs Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), penentuan kiblat arah shalat dapat dilakukan menggunakan kompas.

Kompas adalah alat bantu navigasi yang bekerja menggunakan medan magnet bumi untuk menunjukkan arah mata angin. Jarum magnetis kompas akan selalu mengarah ke utara dan selatan Bumi.

Oleh karena itu, orang yang ingin mencari arah kiblat tinggal menemukan arah barat laut menggunakan kompas. Alat ini dapat dibeli di pasaran, terpasang di sajadah tertentu, atau tersedia dalam aplikasi ponsel. 

Untuk menyesuaikan dengan posisi Kakbah, muslim di Indonesia bisa disesuaikan posisi kiblat untuk menghadap Kakbah di Makkah sekitar 295,15 derajat.

2. Aplikasi pencari kiblat

Seiring kemajuan teknologi, banyak pengembang meluncurkan aplikasi petunjuk arah kiblat yang dapat diakses menggunakan ponsel.

Aplikasi ini akan otomatis mengarahkan penggunanya menuju arah kiblat sesuai tempatnya berada. Jika berubah lokasi, aplikasi tersebut akan mengikuti perubahan tersebut saat menentukan arah kiblat yang sesuai.

Aplikasi semacam ini biasanya juga dilengkapi dengan fitur-fitur tambahan, seperti panduan shalat, kumpulan doa, waktu shalat, bahkan Al Quran digital.

3. Google Qibla Finder

Google ternyata juga menyediakan fitur untuk menentukan arah kiblat bernama Qibla Finder. Fitur ini bisa diakses menggunakan ponsel.

Caranya, buka alamat situs qiblafinder.withgoogle.com lewat browser. Kemudian, ikuti petunjuknya untuk melihat arah kiblat sesuai posisi saat ini.

Qibla Finder bekerja mirip dengan Google Maps. Orang yang menggunakannya akan dapat mengetahui arah kiblat serta letak dan jauhnya dari lokasi pengguna tersebut.

4. Arah Matahari

Menentukan kiblat menggunakan arah Matahari menjadi cara manual yang digunakan sejak zaman dulu. Ini mirip ketika nenek moyang menggunakan Matahari sebagai alat navigasi.

Seperti diketahui, Matahari terbit di timur dan terbenam di barat. Sementara kiblat Indonesia berpatokan ke arah barat laut.

Oleh karena itu, umat Islam dapat mengetahui arah kiblat dengan menggunakan Matahari sebagai patokannya. Ketika Matahari terbenam di barat, maka posisi kiblat akan sedikit miring ke kanan sesuai arah barat laut.

Baca juga: Hari Ini Fenomena Matahari di Atas Kabah, Ini Jadwal, Wilayah, dan Cara Cek Kiblat

5. Titik Matahari di atas ka'bah

Dikutip dari website Muhammadiyah, penentuan arah kiblat dapat dilakukan dengan mengamati ketika Matahari berada tepat berada di atas ka’bah.

Ini terjadi ketika lintang ka'bah sama dengan deklinasi Matahari atau saat titik edar Matahari tepat di atas ka'bah. Kejadian ini terjadi setiap tanggal 28 Mei atau 27 Mei untuk tahun kabisat pukul 16.18 WIB dan tanggal 16 Juli  atau 15 Juli pukul 16.27 WIB.

Untuk melakukannya, letakkan tongkat atau benda sejenis di tempat datar yang memperoleh cahaya Matahari. Ketika Matahari menyinari benda tersebut maka akan menghasilkan bayangan yang searah dengan arah kiblat.

6. Manfaatkan bayang-bayang kiblat

Salah satu metode pengukuran arah kiblat lainnya adalah dengan memanfaatkan bayang-bayang kiblat. Langkah yang perlu ditempuh sebagai berikut.

Pertama, cari sudut arah kiblat di suatu tempat. Lalu, hitung saat kapan Matahari membuat bayang-bayang benda tegak mengarah persis ke Ka'bah.

Kemudian, amati bayang-bayang benda yang berdiri tegak tersebut. Terakhir, abadikan bayang-bayang tersebut sebagai arah kiblat.

7. Manfaatkan utara geografis

Cara selanjutnya yang dapat ditempuh untuk menentukan arah kiblat adalah menggunakan arah utara geografis atau true north. Berikut langkahnya.

Pertama, cari sudut arah kiblat di suatu tempat. Kedua, tentukan arah utara geografis atau true north dengan bantuan kompas atau tongkat.

Lalu, ukur atau tarik arah kiblat berdasarkan arah utara geografis yang sudah ditentukan menggunakan busur derajat,  segitiga, atau teodolit.

8. Layanan pengukuran kiblat Kemenag

Sementara itu, Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Islam memberikan layanan gratis pengukuran arah kiblat masjid dan mushala.

Dilansir dari situs resminya, masyarakat bisa mendapatkan layanan pengukuran arah kiblat dengan mengajukan surat kepada Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama. Surat tersebut bisa dikirim melalui Fax 021 31907309 atau email pembinaansyariah@yahoo.com.

Setelah itu, Ditjen Bimas Islam akan menugaskan 2-4 petugas untuk mengukur arah kiblat pada siang hari dan saat tidak hujan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi