Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Waktu Terbaik dan Terburuk bagi Suasana Hati Menurut Studi

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Ground Picture
Waktu terbaik dan terburuk bagi suasana hati.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Peneliti dari University of Michigan dan Dartmouth Health mengungkap waktu terbaik atau terburuk dalam sehari yang berpengaruh terhadap suasana hati seseorang.

Temuan tersebut diterbitkan dalam PLOS Digital Health Journal pada Rabu (31/1/2024).

Penelitian tersebut dilakukan dengan menganalisis data dari 2.602 dokter magang selama dua tahun.

Hasil penelitian menunjukkan, pukul 5.00 pagi adalah waktu paling buruk berdasarkan suasana hati, jam sirkadian, dan faktor lainnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Studi Buktikan Lagu Ini Mampu Kurangi Tingkat Kecemasan hingga 65 Persen

Sementara waktu terbaik untuk suasana hati adalah pukul 17.00. Pada waktu ini, peneliti bahkan menemukan mayoritas orang berada dalam kondisi paling ceria.

"Suasana hati secara alami berputar dengan titik terendah pada pagi hari dan tertinggi pada malam hari, tidak tergantung pada kurang tidur," jelas Benjamin Shapiro, penulis utama studi dan psikiater di Dartmouth Health, dilansir dari New York Post.

Penelitian tersebut dilakukan dengan membaca hasil alat pelacak kesehatan yang dapat dipakai untuk mengukur detak jantung, jumlah langkah, data tidur, dan skor suasana hari para peserta.

Baca juga: Cara Mudah Menaikkan Mood Saat Gelisah

Mengapa pukul 5 pagi buruk untuk mood?

Saat peneliti mengukur detak jantung dan pergerakan, mereka akan memperkirakan siklus sirkadian dan waktu terjaga yang berpengaruh terhadap suasana hati seseorang.

Hasilnya, suasana hati akan semakin memburuk ketika mereka semakin lama terjaga.

"Kurang tidur adalah proses tersendiri yang semakin menurunkan mood,” kata dia.

"Jadi seseorang yang terjaga semalaman pada jam 5 pagi seharusnya memiliki mood yang lebih rendah dibandingkan jika mereka baru bangun jam 5 pagi," imbuh dia.

Temuan ini menunjukkan adanya kontribusi ritme sirkadian dan kurang tidur terhadap suasana hati sepanjang hari.

Meskipun begitu, pada hari-hari biasa, Shapiro menjelaskan bahwa suasana hati pukul 5 pagi masih lebih rendah dibandingkan malam harinya.

Sebagai informasi, penelitian dari University of Michigan dan Dartmouth Health ini dilakukan dalam sampel yang relatif kecil.

Hal ini memungkinkan hasil tidak secara akurat mencerminkan kompleksitas dan nuansa variasi suasana hati.

Baca juga: Bahaya Langsung Tidur Setelah Sahur, Perhatikan Posisi yang Tepat

Siklus sirkadian

Siklus sirkadian atau irama sirkadian adalah proses internal di dalam tubuh untuk mengatur waktu bangun dan tidur selama 24 jam.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), irama sirkadian bekerja untuk memastikan semua fungsi dan proses tubuh berjalan maksimal selama 24 jam. 

Secara sederhana, irama sirkadian seperti jam biologis tubuh yang mengatur proses penting bagi tubuh, dimulai dari kapan waktunya anda bangun dan tidur.

Irama sirkadian bekerja berdasarkan jam kerja, aktivitas fisik, dan juga faktor usia.

Terdapat beberapa komponen dalam tubuh yang membentuk irama sirkadian. Nantinya, sel-sel di dalam otak akan merespons terang dan gelap.

Selain itu, hormon dan suhu tubuh juga berperan penting dalam irama sirkadian, sehingga berdampak pada kualitas tidur.

Beberapa penelitian menunjukkan, irama sirkadian yang terganggu bisa memengaruhi metabolisme dalam tubuh dan kesehatan mental.

Baca juga: Jangan Mengutuk Bad Mood, Ada Banyak Manfaat Positifnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi