Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Salah Pilih, Ini 3 Jenis Ikan yang Berpotensi Menambah Berat Badan

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/wayhomestudio
Ilustrasi ikan. Jenis ikan yang berpotensi menambah berat badan.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Ikan adalah sumber protein dan asam lemak omega 3 yang menyehatkan jantung, otak, serta organ tubuh lainnya.

Meski makan ikan membantu menurunkan berat badan, jenis tertentu justru tergolong pilihan yang buruk karena berpotensi menambah tumpukan lemak dalam tubuh.

Potensi penambahan berat badan ini salah satunya disebabkan kandungan asam lemak omega 6 pada beberapa ikan yang relatif tinggi.

Lantas, apa saja jenis ikan yang berpotensi menambah berat badan?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 7 Jenis Ikan Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan, Apa Saja?


Jenis ikan berpotensi menambah berat badan

Beberapa penelitian melaporkan, manusia yang mengonsumsi omega 6 dan omega 3 dalam jumlah yang sama dalam makanannya dapat memberikan manfaat bagi kesehatan.

Namun, dilansir dari Medical News Today, lebih banyak asupan omega 6 dibandingkan omega 3 dapat memicu masalah kesehatan, termasuk obesitas dan peradangan.

Bukan hanya pada ikan, lemak omega 6 juga biasa ditemukan dalam makanan olahan seperti kue kering dan biskuit, serta makanan cepat saji dan gorengan.

Berikut sejumlah ikan yang perlu dihindari karena berpotensi menambah berat badan:

1. Salmon atlantik

Salmon liar yang hidup di perairan laut lepas identik sebagai ikan berminyak kaya akan asam lemak sehat omega 3.

Sayangnya, salmon atlantik yang dibudidayakan lebih tinggi kandungan omega 6, asam lemak pemicu peradangan dan obesitas jika dikonsumsi berlebihan.

Dikutip dari Eat This, orang yang membudidayakan jenis ikan ini sering kali memberi kedelai sebagai pakan.

Sebagai perbandingan, salmon liar hanya memiliki 114 miligram omega 6, sedangkan salmon budidaya memiliki sekitar 1.900 miligram.

Belum lagi, daging salmon hasil budi daya biasanya berwarna merah muda dan mengandung bifenil poliklorinasi (PCB), senyawa industri beracun dalam jumlah tinggi.

Baca juga: Daftar Ikan Laut Tinggi Merkuri, Perlu Dihindari untuk Cegah Penyakit

2. Tilapia

Ikan tilapia, termasuk nila dan mujair, masuk dalam daftar jenis ikan yang berpotensi menaikkan berat badan.

Dengan tingkat omega 6 yang sangat tinggi, tilapia dinilai memiliki dampak lebih buruk bagi timbunan lemak di area perut, dibandingkan burger atau donat.

Selain itu, sebagian besar ikan tilapia dipelihara di peternakan dan diberi pakan jagung, bukan tanaman danau maupun ganggang.

3. Ikan todak

Ikan todak atau swordfish berpotensi menambah berat badan karena cemaran logam berat merkurinya yang relatif tinggi.

Merkuri dalam ikan laut dengan moncong memanjang berbentuk seperti pedang pipih ini dapat bertindak sebagai pengganggu endokrin.

Imbasnya, tubuh dapat "tertipu" untuk menahan lemak, membakar lebih sedikit kalori, serta mengurangi kadar leptin, hormon yang mengatur nafsu makan.

Selain ikan todak, jenis ikan tinggi merkuri lain juga perlu dihindari, yang meliputi:

  • Makerel raja (king mackerel)
  • Marlin (marlin)
  • Orange roughy
  • Hiu (shark)
  • Ikan jabad (tilefish)
  • Tuna mata besar (bigeye tuna).

Baca juga: Cara Paling Sehat Masak Ikan, Ketahui agar Nutrisi Tak Berkurang!

Perhatikan cara memasak ikan

Konsumsi ikan selain tiga jenis di atas juga sama berpotensinya dalam menaikkan berat badan jika salah cara mengolah.

Dikutip dari laman Times of India, ikan yang diolesi dengan mentega tinggi lemak dapat menggeser jarum timbangan semakin ke kanan.

Sebagai gantinya, gunakan minyak zaitun serta penambah rasa seperti rempah-rempah atau jeruk untuk menambah cita rasa ikan.

Mengolah ikan dengan cara menggoreng pun berpotensi menambah jumlah kalori dan lemak yang terkandung dalam bahan pangan ini.

Alternatif lebih sehat, cobalah untuk mengolah ikan dengan menggunakan metode kukus atau rebus.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi