Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Bibit dan Siklon Tropis Terus Bermunculan di Sekitar Indonesia? Ini Kata BMKG

Baca di App
Lihat Foto
BMKG
Citra satelit yang menunjukkan kemunculan bibit siklon tropis 91S dan 93P.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan siklon tropis Neville yang berada di Samudera Hindia sebelah selatan Jawa Tengah.

Hal tersebut disampaikan BMKG melalui akun Instagram resminya @Infobmkg, Rabu (20/3/2024).

BMKG mengatakan bahwa siklon tropis tersebut berjarak sekitar 1.130 kilometer sebelah selatan Cilacap, Jawa Tengah.

Siklon tropis Neville menjadi siklon tropis kedua yang muncul di sekitar wilayah Indonesia pada Maret 2024.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelumnya, BMKG mendeteksi siklon tropis Megan. Selain itu, BMKG juga menemukan bibit siklon tropis 91S, 94S, dan 93P beberapa hari terakhir.

Lantas, mengapa bibit siklon tropis dan siklon tropis terus bermunculan akhir-akhir ini?

Baca juga: Kata Ahli soal Gunung Muria Disebut Terpisah dari Pulau Jawa

Penjelasan BMKG

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, kemunculan bibit siklon tropis dan siklon tropis dengan jumlah lebih dari satu dan dalam waktu yang bersamaan ada kaitannya dengan perubahan iklim.

Dwikorita menjelaskan, bibit siklon tropis dan siklon tropis dalam 10 tahun terakhir muncul di zona yang tidak seharusnya terjadi.

Bibit siklon tropis dan siklon tropis, lanjut Dwikorita, seharusnya tidak muncul di 0-10 derajat lintang utara maupun selatan.

"Karena gaya coriolis akibat rotasi Bumi, siklon itu tidak akan bisa bertahan atau tumbuh di situ. Akan rusak atau punah. Akan membelok atau meninggalkan zona tersebut," jelas Dwikorita dalam konferensi pers daring, Kamis (14/3/2024).

"Salah satu ciri fakta bahwa perubahan iklim itu ada, antara lain adalah semakin seringnya terjadi fenomena ekstrem yang dulu-dulu seharusnya tidak terjadi," pungkas Dwikorita.

Baca juga: Diprediksi Mundur, Kapan Puncak Musim Kemarau 2024?

Proses terbentuknya bibit siklon tropis dan siklon tropis

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan bibit siklon tropis dan  siklon tropis terbentuk.

Pertama, bibit siklon tropis dan siklon tropis dapat terbentuk karena suhu permukaan laut sekurang-kurangnya 26,5 derajat Celcius hingga kedalaman 60 meter.

Bibit siklon tropis dan siklon tropis juga dapat terbentuk karena kondisi atmosfer yang tidak stabil sehingga memungkinkan awan Cumulonimbus terbentuk.

"Awan-awan ini yang merupakan awan-awan guntur dan merupakan penanda wilayah konvektif kuat adalah penting dalam perkembangan siklon tropis," jelas Guswanto kepada Kompas.com, Kamis (21/3/2024).

Penyebab lainnya dari bibit siklon tropis dan siklon tropis, yakni:

Baca juga: BMKG: 3 Bibit Siklon Tropis Terdeteksi, Ini Dampaknya bagi Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi