Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Buah Mengandung Fruktosa yang Dampaknya Disebut Sama dengan Alkohol, Benarkah?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/AFRICA STUDIO
Ilustrasi buah mengandung fruktosa yang disebut bisa memicu perlemakan hati jika dikonsumsi berlebihan.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan dokter yang menyebut buah mengandung fruktosa yang dampaknya sama dengan alkohol, viral di media sosial.

Unggahan tersebut dimuat oleh dokter spesialis anak dari RSIA Brawijaya Jakarta, Harun Albar di akun X miliknya, @Harun_albar, pada Rabu (20/3/2024).

Dalam unggahan, Harun menyebut bahwa buah mengandung gula alami yang bernama fruktosa dan dampak buruknya hampir sama dengan alkohol.

“Buah itu bisa berbahaya seperti alkohol. Lho kok bisa?” tulis Harun dalam unggahannya.

“Jangan salah Pak Bu, buah itu mengandung fruktosa yang sama dengan glukosa. Bahkan lebih gak sehat lho dibandingkan glukosa,” lanjutnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Jumat (22/3/2024), unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 1 juta kali dan mendapat sekitar 788 likes.

Baca juga: 4 Manfaat Kesehatan Makan Buah Kesemek, Bisa Menyehatkan Mata dan Jantung

Penjelasan dokter Harun

Harun menjelaskan, kerja tubuh untuk memproses fruktosa buah tersebut sama dengan memproses alkohol.

Nantinya, begitu masuk ke tubuh, fruktosa akan terproses atau termetabolisme ke bagian liver (hati).

Sehingga jika seseorang terlalu banyak konsumsi gula fruktosa, bisa menyebabkan peradangan dan perlemakan atau penumpukan lemak di liver tersebut.

“Ada dua fatty liver (hati berlemak), yaitu fatty liver non alcohol dan fatty liver alcohol. Jadi gak semua fatty liver dikarenakan alkohol ya,” ungkap Harun.

“Biasanya yang kena fatty liver non alcohol itu karena makan buah berlebihan,” imbuhnya.

Harun Albar juga merujuk pada suatu penelitian yang terbit di jurnal Eropa tahun 2010 untuk menguatkan pernyataannya itu.

Penelitian itu menyebutkan bahwa makan buah buah setiap hari dengan porsi di atas 30 persen isi piring, bisa menyebabkan perlemakan di liver.

Sehingga, ia mengimbau untuk membatasi konsumsi buah-buahan dengan kandungan fruktosa. Meski begitu, tidak semua buah mengandung fruktosa yang tinggi.

Contoh buah yang rendah fruktosa seperti alpukat, pisang, dan pepaya. Sementara buah yang tinggi akan fruktosa seperti anggur, apel, dan nanas.

Baca juga: Studi Baru: Mencium Aroma Buah Matang Disebut Bisa Menghambat Sel Kanker

Fruktosa gula yang aman, asal...

Guru Besar Bidang Pangan dan Gizi IPB University, Ali Khomsan menerangkan bahwa fruktosa adalah golongan gula di buah yang aman.

“Fruktosa adalah gula yang terdapat di dalam buah. Dan pada umumnya, gula buah ini dianggap sebagai gula yang aman,” ujar Ali, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/3/2024).

Meski begitu, ia mengungkapkan terdapat sejumlah jenis buah yang secara langsung mengandung alkohol, seperti durian, ceri, dan belimbing.

Sehingga jika seseorang makan durian berlebihan, contohnya, akan menimbulkan rasa tidak nyaman di lambung. Oleh karena itu, terdapat istilah “mabuk durian”.

Lebih lanjut, buah berfruktosa tersebut dikatakan aman tergantung seberapa banyak yang dikonsumsi oleh seseorang.

“Jadi kalau kita melihat anjuran WHO (Badan Kesehatan Dunia), konsumsi sayuran dan buah 400 gram per hari, maka buah-buahan sekitar 250 gram dan sayuran 150 gram per hari,” ucap dia.

“Kalau diterjemahkan dalam porsi, sayuran 3 porsi ditambah buah-buahan 2 porsi misalnya pisang 2 buah atau apel 2 buah,” sambungnya.

Baca juga: 7 Jus Buah dan Sayuran Penurun Berat Badan, Apa Saja?

Jangan terlalu dikhawatirkan

Efek samping fruktosa akan terjadi jika buah dimakan terlalu berlebihan.

Jadi Ali menilai, sebaiknya masyarakat tidak perlu begitu khawatir terkait kandungan yang ada di dalam buah.

“Jadi seringkali kita begitu khawatir terhadap kandungan gizi atau komponen lain di dalam makanan, karena berpikir tentang konsumsi berlebihan,” tuturnya.

“Jangankan berlebihan, orang Indonesia 90 persennya mengonsumsi buah kurang dari anjuran WHO,” tambah dia.

Jadi, ia menekankan kembali bahwa tidak perlu begitu khawatir terhadap kandungan di buah tersebut.

Alih-alih mengkhawatirkan fruktosa, buah diketahui kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

“Serat tersebut sangat bermanfaat untuk mencegah kolesterol, penyakit kanker, dan sebagainya,” tandasnya.

Baca juga: 7 Manfaat Mengonsumsi Buah Leci, Apa Saja?

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi