Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons PPP, PSI, dan Perindo Usai Gagal Melenggang ke Parlemen

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.id/ALBERTUS ERWIN SUSANTO
ilustrasi partai politik. Berikut rincian partai politik yang lolos dan gagal masuk DPR RI.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan hasil rekapitulasi hitung suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada Rabu (20/3/2024) malam.

Untuk diketahui, Pemilu 2024 diikuti oleh 18 peserta partai politik dan berebut kursi parlemen.

Diketahui, sebanyak 8 peserta partai politik dinyatakan lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT), sedangkan 10 partai politik lainnya gagal melenggang ke Senayan.

Merujuk Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, partai politik harus meraup suara minimal 4 persen untuk bisa lolos parlemen.

Dari 10 partai yang dinyatakan tak memenuhi PT, ada tiga partai yang sebelumnya digadang-gadang lolos. Mereka adalah PPP, PSI, dan Perindo.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut respons tiga partai itu usai tak lolos parlemen.

Baca juga: Kata Nasdem, PKB, PKS soal Hasil Pilpres 2024 yang Dimenangkan oleh Prabowo-Gibran

PPP (3,87 persen)

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengaku terkejut dengan perolehan suara Pileg 2024.

Ini merupakan kegagalan pertama mereka dalam sejarah untuk mengirimkan wakilnya ke Senayan.

"Tentu kami terkejut dengan hasil rekapitulasi secara bertentangan karena tidak sesuai, berbeda dengan data internal kami," kata Awiek dikutip dari Kompas.com, Rabu (20/3/2024).

Merespons hasil Pemilu 2024, PPP akan menempuh jalur konstitusi melalui gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Pasalnya, data internal partai berbeda dengan hasil perolehan suara di KPU.

Menurutnya, data internal PPP menyebut partai tersebut berhasil memperoleh suara sebesar 4,04 sampai 4,05 persen.

"Jadi memang dari yang diumumkan oleh KPU kalau berdasarkan rekapitulasi itu tidak jauh berbeda. Ada selisih 100-250 ribu suara," ujar Achmad

Baca juga: Kiprah PPP di Pemilu, Pertama Kali dalam Sejarah Gagal ke Senayan.

PSI (2,80 persen)

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga gagal lolos ke parlemen karena hanya memperoleh 2,8 persen suara.

Meski demikian, perolehan suara PSI meningkat dibandingkan dengan Pemilu 2019 yang hanya memperoleh 2.650.361 (1,89 persen) suara.

Merespons hasil rekapitulasi Pileg 2024 itu, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep mengaku telah mengikhlaskan partainya yang tidak bisa lolos ke DPR RI.

"Legowo banget saya. Saya sebagai ketua umum enggak masalah. Ini namanya politik kita harus siap menang, siap kalah" ujar Kaesang, dilansir dari Kompas.com, Kamis (21/3/2024).

Kemudian, terkait anggaran kampanye yang begitu besar sudah dikeluarkan oleh PSI, Kaesang menganggapnya sebagai hal biasa.

"Ini menjadi hal yang biasa sekali kalau kita mengeluarkan sebuah anggaran, hal yang biasa. Ini adalah sebuah proses kita, proses kita menjadi jauh lebih dewasa nanti dalam berpolitik supaya menjadi lebih baik ke depannya," kata Kaesang.

Baca juga: Usulkan Jokowi Jadi Ketua Koalisi, PSI Dinilai Bermanuver demi Naikkan Daya Tawar Partai

Perindo (1,28 persen)

Perindo juga masuk dalam daftar partai politik yang tak lolos ke Senayan pada Pemilu 2024, lantaran hanya mendapatkan 1.955.154 suara atau 1,28 persen.

Sekretaris Jenderal DPP Partai Perindo Ahmad Rofiq mengatakan, pihaknya akan mengajukan gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) ke MK.

Rofiq menambahkan, Pemilu 2024 dinilai paling penuh dengan rekayasa politik. Oleh karena itu, dirinya mendorong DPR RI menggulirkan hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024.

"Banyak sekali kecurangan yang ditampakkan, baik sebelum pelaksanaan, saat pelaksanaan dan setelah pelaksanaan," tutur Rofiq di kantor DPP Partai Perindo, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024), dikutip Tribun News, Kamis (21/3/2024).

Selain Rofiq, Wakil Ketua Umum DPP Partai Perindo Ferry Kurnia turut mengatakan bahwa Pemilu 2024 sangat terciderai dan berjalan sangat koruptif.

"Ini pemilu cukup brutal dan dilakukan dengan berbagai praktik yang sangat koruptif, nepotisme dan tak menjunjung tinggi hukum dan konstitusi yang ada," ungkap Feri.

"Saya menilai masih banyak praktik yang muncul dalam proses pemilu yang kita lakukan, yang kasat mata, praktik money politic, praktik intimidasi yang tidak mencerminkan pemilu berkualitas, luber jurdil," imbuhnya.

Baca juga: Bantah Tolak Pindah ke IKN, Ini Alasan DPR Usulkan Kegiatan Parlemen Tetap di Jakarta

Daftar partai politik yang tak lolos lolos parlemen

Selain PPP, PSI, dan Perindo, ada tujuh partai politik lainnya yang juga gagal masuk parlemen atau tak mendapatkan kursi di DPR RI, di antaranya:

  1. PKN: 326.800 suara (0,22 persen)
  2. Partai Garuda: 406.883 suara (0,27 persen)
  3. PBB: 484.486 suara (0,32 persen)
  4. Partai Ummat: 642.545 suara (0,42 persen)
  5. Partai Buruh: 972.910 suara (0,64 persen)
  6. Partai Hanura 1.094.588 suara (0,72 persen)
  7. Partai Gelora: 1.281.991 suara (0,82 persen)
  8. Partai Perindo: 1.955.154 suara (1,29 persen)
  9. PSI: 4.260.169 suara (2,81 persen)
  10. PPP: 5.878.777 suara (3,87 persen).

(Sumber: Kompas.com/Dian Erika Nugraheny, Nicholas Ryan Aditya | Editor: Akhdi Martin Pratama, Novianti Setuningsih)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi