KOMPAS.com - Gangguan kecemasan (anxiety disorder) adalah perasaan takut, cemas, dan gelisah yang sering kali muncul secara berlebihan.
WHO mengkategorikan gangguan kecemasan sebagai salah satu dari penyakit gangguan mental. Ini ditandai dengan ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan hingga dapat memengaruhi perilaku.
Gangguan kecemasan dapat menyebabkan orang berusaha menghindari situasi yang memicu atau memperburuk gejalanya, menurut American Psychiatric Association.
Pada dasarnya, kecemasan adalah reaksi normal terhadap stres. Kecemasan ringan bermanfaat dalam beberapa situasi, seperti mengingatkan Anda akan bahaya dan membantu mempersiapkan untuk mengatasinya.
Baca juga: 7 Tanda Anjing Peliharaan Anda sedang Stres atau Cemas
Gangguan kecemasan berbeda dari perasaan gugup atau cemas yang normal, sebab ia melibatkan ketakutan atau kecemasan yang berlebihan.
Ketika merasa cemas, Anda mungkin akan berkeringat, merasa gelisah dan tegang, hingga detak jantung menjadi lebih cepat.
Dan ketika kecemasan yang anda rasakan berlebihan, itu bisa menjadi gangguan kecemasan. Hal ini mengakibatkan rasa takut dan gelisah secara terus menerus.
Ada beberapa jenis gangguan kecemasan, antara lain:
- Gangguan kecemasan umum
- Gangguan panik dengan atau tanpa agorafobia
- Fobia spesifik
- Agorafobia
- Gangguan kecemasan sosial
- Gangguan kecemasan akan perpisahan
- Mutisme selektif.
Baca juga: Efek Polusi Udara bagi Kesehatan Mental Remaja, Picu Cemas Berlebih dan Mudah Emosi
Penyebab umum gangguan kecemasan
Penyebab pasti gangguan kecemasan belum sepenuhnya dipahami. Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi kondisi tersebut.
Dilansir dari Mayo Clinic, pengalaman hidup seperti peristiwa traumatis juga bisa memicu seseorang mengalami gangguan kecemasan, terutama bagi mereka yang sudah rentan terhadap kecemasan.
Selain itu, sifat bawaan juga bisa menjadi faktor yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan kecemasan.
Baca juga: Benarkah Cemas Berlebihan dapat Memicu Asam Lambung? Berikut Penjelasannya
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami gangguan kecemasan:
1. TraumaAnak-anak yang mengalami trauma atau menyaksikan peristiwa traumatis, berisiko lebih tinggi mengalami gangguan kecemasan di beberapa titik dalam hidupnya.
Selain itu, orang dewasa yang mengalami peristiwa traumatis juga dapat mengembangkan gangguan kecemasan.
Memiliki kondisi gangguan mental lain umumnya membuat seseorang menjadi khawatir berlebihan tentang kondisi maupun pengobatannya.
Orang dengan gangguan kesehatan mental lain, seperti depresi, sering kali juga akan mengalami gangguan kecemasan.
Baca juga: Minta Perhatian hingga Merasa Cemas, Ini 6 Alasan Mengapa Kucing Menjilati Anda
3. Penumpukan stresPeristiwa besar atau stres kecil yang menumpukan dalam kehidupan stres dapat memicu rasa cemas yang berlebihan, sehingga menyebabkan seseorang mengalami gangguan kecemasan.
Misalnya, dalam waktu yang berdekatan, seseorang mengalami peristiwa kematian anggota keluarga, stres kerja, atau kekhawatiran berkelanjutan tentang keuangan.
4. KepribadianOrang dengan tipe kepribadian tertentu lebih bisa menjadi penyebab gangguan kecemasan. Beberapa orang rentan terhadap gangguan kecemasan daripada yang lain.
Selain itu, gangguan kecemasan juga dapat diturunkan. Sehingga seseorang yang memiliki keluarga dengan gangguan kecemasan, ia berisiko besar akan mengalaminya juga.
Baca juga: 7 Tips Sederhana untuk Mengurangi Rasa Cemas
5. Narkoba atau alkoholPenggunaan narkoba dan mengonsumsi alkohol dapat menyebabkan atau memperburuk rasa cemas, sehingga berpotensi besar menyebabkan gangguan kecemasan.
Bagi sebagian orang, kecemasan juga terkait dengan masalah kesehatan yang mendasarinya seperti penyakit jantung, diabetes, hipertiroidisme, dan lain-lain.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.