Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyebab Umum Seseorang Mengalami Gangguan Kecemasan

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Christopher Ott
Penyebab gangguan kecemasan
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Gangguan kecemasan (anxiety disorder) adalah perasaan takut, cemas, dan gelisah yang sering kali muncul secara berlebihan.

WHO mengkategorikan gangguan kecemasan sebagai salah satu dari penyakit gangguan mental. Ini ditandai dengan ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan hingga dapat memengaruhi perilaku.

Gangguan kecemasan dapat menyebabkan orang berusaha menghindari situasi yang memicu atau memperburuk gejalanya, menurut American Psychiatric Association.

Pada dasarnya, kecemasan adalah reaksi normal terhadap stres. Kecemasan ringan bermanfaat dalam beberapa situasi, seperti mengingatkan Anda akan bahaya dan membantu mempersiapkan untuk mengatasinya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 7 Tanda Anjing Peliharaan Anda sedang Stres atau Cemas


Gangguan kecemasan berbeda dari perasaan gugup atau cemas yang normal, sebab ia melibatkan ketakutan atau kecemasan yang berlebihan.

Ketika merasa cemas, Anda mungkin akan berkeringat, merasa gelisah dan tegang, hingga detak jantung menjadi lebih cepat.

Dan ketika kecemasan yang anda rasakan berlebihan, itu bisa menjadi gangguan kecemasan. Hal ini mengakibatkan rasa takut dan gelisah secara terus menerus.

Ada beberapa jenis gangguan kecemasan, antara lain:

Baca juga: Efek Polusi Udara bagi Kesehatan Mental Remaja, Picu Cemas Berlebih dan Mudah Emosi

Penyebab umum gangguan kecemasan

Penyebab pasti gangguan kecemasan belum sepenuhnya dipahami. Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi kondisi tersebut.

Dilansir dari Mayo Clinic, pengalaman hidup seperti peristiwa traumatis juga bisa memicu seseorang mengalami gangguan kecemasan, terutama bagi mereka yang sudah rentan terhadap kecemasan.

Selain itu, sifat bawaan juga bisa menjadi faktor yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan kecemasan.

Baca juga: Benarkah Cemas Berlebihan dapat Memicu Asam Lambung? Berikut Penjelasannya

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami gangguan kecemasan:

1. Trauma

Anak-anak yang mengalami trauma atau menyaksikan peristiwa traumatis, berisiko lebih tinggi mengalami gangguan kecemasan di beberapa titik dalam hidupnya.

Selain itu, orang dewasa yang mengalami peristiwa traumatis juga dapat mengembangkan gangguan kecemasan.

2. Kondisi mental lainnya

Memiliki kondisi gangguan mental lain umumnya membuat seseorang menjadi khawatir berlebihan tentang kondisi maupun pengobatannya.

Orang dengan gangguan kesehatan mental lain, seperti depresi, sering kali juga akan mengalami gangguan kecemasan.

Baca juga: Minta Perhatian hingga Merasa Cemas, Ini 6 Alasan Mengapa Kucing Menjilati Anda

3. Penumpukan stres

Peristiwa besar atau stres kecil yang menumpukan dalam kehidupan stres dapat memicu rasa cemas yang berlebihan, sehingga menyebabkan seseorang mengalami gangguan kecemasan.

Misalnya, dalam waktu yang berdekatan, seseorang mengalami peristiwa kematian anggota keluarga, stres kerja, atau kekhawatiran berkelanjutan tentang keuangan.

4. Kepribadian

Orang dengan tipe kepribadian tertentu lebih bisa menjadi penyebab gangguan kecemasan. Beberapa orang rentan terhadap gangguan kecemasan daripada yang lain.

Selain itu, gangguan kecemasan juga dapat diturunkan. Sehingga seseorang yang memiliki keluarga dengan gangguan kecemasan, ia berisiko besar akan mengalaminya juga.

Baca juga: 7 Tips Sederhana untuk Mengurangi Rasa Cemas

5. Narkoba atau alkohol

Penggunaan narkoba dan mengonsumsi alkohol dapat menyebabkan atau memperburuk rasa cemas, sehingga berpotensi besar menyebabkan gangguan kecemasan.

Bagi sebagian orang, kecemasan juga terkait dengan masalah kesehatan yang mendasarinya seperti penyakit jantung, diabetes, hipertiroidisme, dan lain-lain.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi