Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan Massal di Moskwa Rusia, 40 Orang Meninggal dan Ratusan Luka-luka

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi penembakan. Penembakan massal terjadi di Krasnogorsk, Moskwa, Rusia pada Jumat (22/3/2024) malam waktu setempat.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Terjadi penembakan massal di Krasnogorsk, Moskwa, Rusia pada Jumat (22/3/2024) malam waktu setempat.

Dikutip dari BBC, Sabtu (23/3/2024), sedikitnya 40 orang dikabarkan meninggal akibat penembakan massal di gedung konser Crocus City Hall itu, dengan 100 orang mengalami luka-luka.

Dari video yang beredar di media sosial, setidaknya ada empat orang berpakaian kamuflase yang melepaskan tembakan di dalam Crocus City Hall.

Adapun serangan itu terjadi sebelum grup musik Picnic dijadwalkan tampil, dengan 6.200 tiket telah terjual.

Atap gedung Crocus City Hall terbakar dan sebagian runtuh, sementara api membesar dengan kepulan asapnya membubung ke langit.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Vladimir Putin Unggul 88 Persen Versi Exit Poll dalam Pilpres Rusia 2024

Penjelasan saksi mata

Seorang pria yang menjadi saksi mata penembakan massal di Moskwa itu, Vitaly mengatakan bahwa dia sedang berada di balkon aula ketika mendengar suara tembakan.

"Kami tidak tahu apa yang terjadi pada awalnya. Kemudian saya melihat beberapa teroris menembaki orang-orang," ujarnya.

"Mereka melemparkan beberapa bom bensin, semuanya mulai terbakar. Kami digiring keluar menuju pintu keluar,” imbuhnya.

Seorang saksi mata lain yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan bahwa tiba-tiba terdengar suara tembakan dan dentuman.

Meski begitu, dirinya tidak mengetahui asal dari tembakan dan dentuman tersebut.

"Tiba-tiba terdengar suara dentuman di belakang kami, tembakan. Ledakan tembakan, saya tidak tahu apa,” ucapnya.

"Penyerbuan dimulai, semua orang berlari ke eskalator,” sambungnya.

Baca juga: Penembakan Massal di Tiga Wilayah, Perayaan Hari Kemerdekaan AS Berubah Jadi Kelabu

Menjadi tragedi mengerikan

Walikota Moskwa, Sergei Sobyanin menyebut serangan yang menyebabkan 40 orang meninggal itu sebagai tragedi yang mengerikan.

“Hari ini sebuah tragedi mengerikan terjadi di pusat Kota Crocus. Saya turut berbela sungkawa kepada orang-orang terkasih dari para korban,” kata Sobyanin, dilansir dari CNN, Jumat (22/3/2024).

“Saya memberi perintah untuk memberikan semua bantuan yang diperlukan kepada semua orang yang menderita dalam insiden tersebut,” lanjutnya.

Akibat insiden itu, Sobyanin memutuskan untuk membatalkan semua acara olahraga, budaya, dan acara publik lainnya di Moskwa pada akhir pekan ini.

Setidaknya 70 ambulans dan sejumlah dokter segera diterjunkan untuk membantu korban dari kejadian tersebut

Media lokal Rusia melaporkan, orang-orang bersenjata itu melepaskan tembakan dengan senjata otomatis dan melemparkan granat atau bom yang memicu kebakaran gedung.

Komite Investigasi Rusia mengungkapkan, saat ini serangan tersebut sedang diselidiki sebagai tindakan teroris.

Pihak berwenang Rusia juga telah memperketat keamanan di bandara dan stasiun di seluruh negeri.

Baca juga: Hari Ini Pilpres Rusia, Vladimir Putin Diprediksi Kembali Pimpin Negara Beruang Merah

Sudah ada peringatan sebelumnya

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova meminta masyarakat internasional untuk mengutuk insiden tersebut, yang disebutnya sebagai "kejahatan yang mengerikan".

Sedangkan juru bicara Gedung Putih, John Kirby mengatakan bahwa video dan foto penembakan itu sangat mengerikan dan sulit untuk ditonton.

"Pikiran kami jelas akan bersama para korban serangan penembakan yang mengerikan ini," katanya.

Sebelumnya, Kedutaan Besar AS di Rusia sudah memperingatkan pada awal bulan ini bahwa "para ekstremis" memiliki rencana untuk melakukan serangan di Moskwa.

Penembakan ini terjadi beberapa hari setelah Presiden Vladimir Putin terpilih kembali untuk masa jabatan enam tahun yang baru dan di tengah-tengah invasi Rusia ke Ukraina. 

Baca juga: YouTuber AS Alami Luka Serius di Otak Saat Uji Tembak RPG

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi