Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Bumi Lisbon 1755, Bencana Alam Besar Pertama di Era Manusia Modern

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Ekaterina Boltaga
Lisbon, Portugal, dulu pernah dilanda gempa bumi dahsyat yang disertai gelombang tsunami.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Ibu kota Portugal, Lisbon, dulu pernah dilanda bencana alam yang mematikan berupa gempa bumi yang disertai dengan gelombang tsunami pada Sabtu, 1 November 1755.

Saat itu, orang-orang sedang menjalankan ibadah dalam Gereja Katolik dan kemudian gempa bumi mengguncang kota tersebut.

Tepat pada tanggal 1 November tersebut, diperingati sebagai Hari Raya Semua Orang Kudus, yakni suatu perayaan keagamaan yang dilakukan oleh Kekristenan Barat, dilansir dari Britannica.

Hari itu seharusnya menjadi salah satu hari peringatan yang khidmat dengan kebaktian di gereja dan kunjungan ke pemakaman untuk meletakkan bunga.

Namun, guncangan yang dahsyat menghancurkan gedung-gedung publik yang besar dan sekitar 12.000 tempat tinggal.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian modern menunjukkan, sumber seismik utama adalah patahan dasar laut di sepanjang batas lempeng tektonik Atlantik tengah.

Baca juga: Terungkap, Penyebab Kekuatan Gempa Tuban Bertambah dari M 6,0 Jadi M 6,5

Kronologi gempa bumi di Lisbon pada 1755

Pada 1 November 1755 sekitar pukul 9.40 pagi waktu setempat, bangunan dan tanah mulai berguncang saat tiga rangkaian gempa mengguncang kota dalam kurun waktu 3-6 menit.

Orang-orang di jalanan berhamburan ke berbagai arah saat kepanikan melanda, dilansir dari IFL Science, Kamis (14/3/2024).

Beberapa orang bahkan melarikan diri ke dermaga, sementara yang lainnya berlindung di rumah mereka.

Namun, karena hari itu adalah hari raya, banyak orang yang sudah memadati gereja-gereja untuk menghadiri misa.

Bangunan-bangunan tua dari abad pertengahan di kota itu juga tidak dirancang untuk menahan guncangan, sehingga banyak yang runtuh, melukai, bahkan menewaskan para jemaah.

Pada saat yang sama, kebakaran terjadi di seluruh kota lantaran api yang digunakan untuk memasak dan lentera atau lilin (terutama di gereja-gereja) terjatuh.

Ketika api mulai membesar, api dengan cepat menyebar ke bangunan lain akibat terbawa angin.

Menurut laporan saksi mata Pendeta Charles Davy yang berada di kota pada saat itu, gempa tersebut membuat kota diselimuti debu yang menggelapkan langit.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa udara dipenuhi dengan suara orang-orang yang berteriak "Misericordia meu Dios! (Kasihanilah aku, Tuhan!)".

Baca juga: Video Viral Banjir Wine di Portugal, Ini Penyebabnya

Terjangan tsunami selepas gempa

Beberapa saat setelah gempa berakhir, kota ini sudah dalam keadaan kacau dan jatuh banyak korban jiwa. Namun, mimpi buruk tak berakhir di situ.

Sekitar 40-45 menit setelah gempa bumi berakhir, orang-orang yang berkerumun di dermaga untuk menyelamatkan diri menyaksikan sesuatu yang mengkhawatirkan.

Menurut Davy, air laut tampak mulai surut dan orang-orang mulai berteriak, "Air laut akan masuk, kita semua akan hilang".

Tak lama kemudian, terjadilah tsunami setinggi 20 kaki (6 meter) yang menyapu seluruh garis pantai dan mengalir deras ke Sungai Tagus.

Tsunami ini menyeret ratusan nyawa orang-orang yang berada di kota tersebut, terutama yang berada di dekat pantai.

Dampak dari apa yang sekarang disebut sebagai gempa bumi besar Lisbon sangatlah dahsyat.

Kurang lebih 50.000 orang meninggal dalam peristiwa tersebut, baik terluka karena gempa atau terseret arus tsunami.

Ribuan orang yang masih selamat melarikan diri dari kota setelah kejadian tersebut, terutama karena begitu banyak bangunan dan rumah yang rata dengan tanah.

Bahkan istana kerajaan pun hancur, bersama dengan sejumlah besar materi sejarah dan budaya dalam bentuk seni, sastra, dan arsitektur.

Baca juga: Imbas Gempa M 6,5 Tuban, Perjalanan Kereta Api di Daop 8 Berhenti di Stasiun Terdekat

Jadi bencana alam modern pertama di dunia

Menurut penelitian modern, pusat gempa bumi itu terjadi di suatu tempat di laut di sepanjang patahan pada batas lempeng tektonik di Atlantik tengah, meskipun lokasi pastinya masih diperdebatkan.

Tsunami yang meluluhlantakkan Lisbon juga menjalar ke arah barat melintasi Atlantik. Di mana, 10 jam kemudian, gelombang setinggi 13 kaki (4 meter) menghantam Pulau Martinik di Laut Karibia.

Gempa terburuk dari rentetan ketiga gempa tersebut diperkirakan berkekuatan magnitudo 8,5 hingga 9,0. Tetapi tentu saja, ini hanya gambaran kasar mengingat seismologi modern belum ada pada saat itu.

Menurut beberapa peneliti, gempa bumi besar Lisbon dianggap sebagai bencana alam modern pertama yang tercatat di sejarah.

Gempa bumi ini masih menjadi salah satu bencana alam terburuk yang melanda Eropa dalam 500 tahun terakhir.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi