Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi di Ohio Meninggal Usai Ditinggal Berlibur 10 Hari, Ibunya Dipenjara Seumur Hidup

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi bayi meninggal. Bayi 16 bulan di Ohio meninggal dunia usai ditinggal ibunya berlibur selama 10 hari.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Seorang wanita asal Ohio, Amerika Serikat, Kristel Candelario (32) dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat pada Senin (18/3/2024).

Februari lalu, Kristel Candelario mengaku bersalah atas pembunuhan berat dan membahayakan anak-anak atas kematian putrinya, Jailyn (16 bulan), pada 2023.

Kasus kematian tersebut memicu kemarahan publik lantaran sang ibu dianggap tega meninggalkan bayinya di sebuah rumah di jalanan Cleveland, Ohio, selama lebih dari seminggu.

Diberitakan CNN, Candelario menghabiskan libur musim panas sejak 6 Juni 2023 dan meninggalkan Jailyn sendirian di dalam baby box dengan beberapa botol susu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamera bel pintu tetangga menangkap jeritan anak berusia 16 bulan itu, termasuk jeritan sekitar pukul 01.00 dini hari, dua hari setelah ibunya pergi.

Namun, di saat bersamaan, Candelario tengah berada ratusan kilometer jauhnya di Puerto Rico bersama seorang teman prianya dan baru kembali ke rumah pada 16 Juni tahun lalu.

Baca juga: China Eksekusi Pasangan Selingkuh yang Lempar Dua Balita dari Lantai 15 Apartemen


Meninggal usai ditinggal berlibur 10 hari

Selama persidangan, Asisten Jaksa Wilayah Cuyahoga, Ohio, Anna Faraglia, memutar rekaman video kamera pengawas saat Candelario mengangkut koper ke mobil pada 6 Juni 2023.

Dia terpantau baru kembali pada 16 Juni 2023, memasuki rumah, dan menelepon nomor darurat 911 beberapa menit setelah kembali.

"Tolong, saya butuh bantuan. Tolong, tolong, bantu aku. Putriku sedang sekarat," ratapnya dalam panggilan 911 yang diputar selama sidang.

Faraglia mengatakan kepada pengadilan, Candelario telah meninggalkan Jailyn sendirian selama dua hari sebelum dia pergi berlibur.

"Membayangkan anak ini meninggal setiap hari saat dia bersenang-senang, umat manusia tidak dapat menerima hal itu," kata Faraglia.

"Itu adalah tindakan yang perlu dihukum. Dia menelantarkan putrinya dan membiarkannya mati," lanjutnya.

Faraglia menyebutkan, Candelario telah mendandani Jailyn dengan pakaian bersih sebelum petugas tanggap darurat tiba.

Kendati demikian, pakaian ganti tersebut tidak menyembunyikan kengerian yang dialami sang bayi. Menurut Faraglia, Jailyn ditemukan tergeletak di kasur yang dipenuhi air seni dan feses.

"Hewan saja merawat bayinya dengan lebih baik," ujar Faraglia.

Baca juga: Video Viral Anak Disiksa dan Dimasukkan Karung oleh Tantenya, Pelaku Sudah Diamankan

Jailyn ditemukan dehidrasi dan kurus

Ahli patologi forensik Elizabeth Mooney mengungkapkan, Jailyn meninggal karena kelaparan dan dehidrasi parah akibat kelalaian.

Wakil pemeriksa medis di Cuyahoga ini menuturkan, perbuatan sang ibu bisa dinyatakan sebagai pembunuhan.

Gadis kecil itu tampak kurus dengan mata yang cekung, bibir kering, serta kotoran di mulut dan kuku jarinya.

Mooney mengatakan, berat badannya sekitar 5,8 kilogram, 3 kilogram lebih ringan dibandingkan saat kunjungan dokter terakhir dua bulan sebelum peristiwa ini terjadi.

Menurutnya, kematian Jailyn sebagai salah satu kasus paling tragis dan malang yang pernah ditemui sepanjang kariernya.

"Rasa sakit dan penderitaan yang dia alami tidak hanya berlangsung berjam-jam, bukan berhari-hari, tapi mungkin bahkan seminggu," kata Mooney sambil menahan air mata.

"Perasaan ditinggalkan selama berhari-hari, ditambah dengan rasa sakit karena kelaparan dan rasa haus yang ekstrem adalah jenis penderitaan yang menurut saya tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh siapa pun di antara kita," sambungnya.

Baca juga: 3 Fakta Penemuan Bayi dalam Termos Nasi di Samarinda

Beralasan karena masalah mental

Dilansir dari NBC News, Candelario mengakui kesalahannya dan memohon maaf atas kematian putrinya.

"Saya tidak mencoba untuk membenarkan tindakan saya, tapi tidak ada yang tahu seberapa besar penderitaan saya dan apa yang saya alami," kata dia dalam persidangan, Senin.

Pengacara Candelario, Derek Smith mengatakan, meski tidak ada seorang pun yang mencoba memaafkan perilaku kliennya, tetapi Candelario sedang berjuang secara emosional.

Kliennya juga dinilai kewalahan menjalani hidup sebagai seorang ibu tunggal dari dua anak.

Menurut Smith, Candelario telah mencoba melukai dirinya sendiri pada awal 2023 dan diminta untuk mengonsumsi obat antidepresan tanpa mengurangi dosis karena berpotensi memicu efek samping.

"(Calendario) tidak berpikir jernih," tuturnya.

Baca juga: Warganet Sebut Gadget Jadi Penyebab Banyak Anak Alami Speech Delay, Ini Kata Dokter

Dijatuhi hukuman penjara seumur hidup

Di sisi lain, Hakim Pengadilan Cuyahoga, Brendan Sheehan mengatakan, Candelario meninggalkan anaknya terjebak di penjara kecil selama berhari-hari selagi dia bersenang-senang.

"Ikatan antara ibu dan anak adalah salah satu ikatan yang paling murni dan sakral. Ini adalah hubungan yang dibangun atas dasar cinta, kepercayaan, dan perlindungan yang tak tergoyahkan. Anda melakukan tindakan pengkhianatan terakhir," kata Sheehan.

Hakim mengatakan, Jailyn kecil bertahan sendirian menunggu seseorang untuk menyelamatkannya.

"Sebaliknya, saya melihat foto Anda di pantai sementara anak Anda memakan kotorannya sendiri dalam upaya untuk bertahan hidup," ungkap Sheehan.

Hakim pun menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat kepada Candelario atas kematian putrinya.

"Sama seperti Anda tidak membiarkan Jailyn keluar dari selnya sampai dia meninggal, Anda juga harus menghabiskan sisa hidup di sel tanpa kebebasan. Satu-satunya perbedaan adalah penjara setidaknya akan memberimu makan," tandasnya.

Baca juga: Kisah Lord, Bayi 4 Bulan yang Selamat Setelah Tersapu Angin Tornado, Ditemukan di Pohon Tumbang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi