Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Stres Disebut Picu Endometriosis dan Kista pada Perempuan?

Baca di App
Lihat Foto
pexels.com
Ilustrasi stres.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebutkan gangguan rahim seperti endometriosis dan kista dapat terjadi karena stres, beredar di media sosial.

Unggahan tersebut dibagikan oleh akun media sosial X @TOGERD pada Senin (18/3/2024).

Dalam unggahannya, pengunggah mengaku telah menerapkan pola makan sehat dengan makanan bervitamin dan protein tinggi.

Namun, stres menyebabkannya mengalami gangguan pada rahim.

"Kena endometriosis + kista yang sakitnya sampai gue gak bisa gerak dan diangkat ambulance. Penyebabnya? Stress. Stress kerja," tulis akun itu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, benarkah stres dapat memicu masalah pada rahim perempuan, seperti endometriosis dan kista?

Baca juga: Ramai soal Makanan Tinggi Estrogen Disebut Bisa Sebabkan Kista, Ini Kata Dokter


Stres memicu gangguan rahim

Dokter spesialis obgyn di RSIA Anugerah Semarang, Irwin Lamtota Lumbanraja mengatakan, penyebab gangguan endometriosis belum diketahui pasti hingga saat ini.

"Teori yang paling sering dianut adalah adanya darah haid yang naik masuk ke dalam ruang perut. Kalau menempel pada indung telur atau ovarium, maka akan membentuk kista coklat," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/3/2024).

Endometriosis adalah kondisi media yang muncul saat jaringan endometrium, tempat sel telur menempel setelah dibuahi dan seharusnya ada di dalam rahim, justru menempel di luar.

Sementara kista adalah benjolan berisi cairan yang dapat tumbuh di berbagai organ tubuh, termasuk rahim dan ovarium.

Baca juga: Waspada, Ini 5 Tanda Anda Sedang Mengalami Stres Berlebihan

Irwin mengungkapkan, stres yang berlebih akan memicu perkembangan endometriosis dan percepatan penambahan ukuran kista endometriosis.

Menurunya, penelitian memang membuktikan stres akan memicu munculnya endometriosis dan kista. Namun, penyebab kondisi tersebut belum diketahui.

Ironisnya, endometriosis juga memicu stres di kalangan penderita karena gangguan ini membuat bisa mengakibatkan nyeri haid, nyeri panggul, atau memicu nyeri.

"Sehingga hal ini semacam lingkaran setan," tambah Irwin.

Baca juga: Minum Es Saat Haid Disebut Bisa Sebabkan Kista, Benarkah?

Stres bukan penyebab utama

Lebih lanjut, Irwin menyebut gangguan endometriosis dikaitkan dengan inflamasi atau radang. Stres juga meningkatkan inflamasi yang bersifat kronik.

"Tapi perlu digarisbawahi bahwa stres bukan penyebab utama endometriosis," tegasnya.

Menurut Irwin, stres tidak akan menimbulkan endometriosis pada perempuan yang tidak memiliki kerentanan endometriosis.

Sayangnya, satu dari sepuluh perempuan mengidap endometriosis dan berpotensi mengalami endometriosis.

Perempuan yang rentan terkena endometriosis atau kista memiliki gejala berupa rasa nyeri berlebihan setiap mengalami haid.

"Sehingga perempuan dengan nyeri hebat dan semakin lama semakin nyeri, sebaiknya segera periksakan ke dokter," saran Irwin.

Baca juga: 10 Aktivitas Sederhana untuk Mengurangi Stres, Mudah Dilakukan di Rumah

Sementara itu, perempuan yang berisiko mengalami endometriosis perlu melakukan pencegahan agar stres yang dirasakan tidak memicu gangguan serius pada rahimnya.

Irwin menyarankan, perempuan yang rentan mengidap endometriosis agar dapat mengontrol stresnya dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, mereka harus menjalankan pola hidup yang sehat, jaga berat badan normal, dan beraktivitas yang cukup.

Di sisi lain, perempuan yang sering merasa sakit berlebihan saat haid disarankan untuk memeriksakan kondisinya ke dokter kandungan.

Ini diperlukan untuk mendiagnosis kondisi tubuhnya, termasuk potensi terkena endometriosis atau kista.

"Kontrol teratur ke dokter kandungan karena prinsip pengobatan endometriosis itu jangka panjang," pungkas Irwin.

Baca juga: Tak Semua Nyeri Menstruasi Pertanda Ada Kista di Dalam Tubuh, Ketahui Bedanya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi