Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah Minum Obat dan Suplemen secara Bersamaan?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi obat dan suplemen. Ini penjelasan pakar farmasi mengenai aturan minum obat dan suplemen secara bersamaan.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Seseorang dengan kondisi tertentu, diwajibkan untuk mengonsumsi obat setiap hari.

Tak sedikit di antaranya juga mengonsumsi suplemen untuk mencukupi kebutuhan nutrisi harian.

Akan tetapi, kewajiban puasa di bulan Ramadhan membuat jam untuk minum obat dan suplemen lebih sedikit dibandingkan hari biasanya.

Dengan kondisi ini, mereka baru bisa meminum obat dan suplemen atau vitamin saat berbuka puasa secara bersamaan.

Lantas, bolehkah minum obat dan suplemen bersamaan?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Warganet Sebut Obat Asma Salbutamol Sulfate Bikin Jantung Berdebar, Ini Penjelasan Pakar UGM

Penjelasan pakar farmasi

Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ikawati mengungkapkan, boleh tidaknya obat dan suplemen dikonsumsi bersamaan dilihat dari kandungan di dalamnya.

Menurutnya, beberapa obat dan suplemen memerlukan jeda waktu untuk dikonsumsi.

Namun, ia menyebutkan bahwa sebagian besar jenis obat dan suplemen tersebut bisa dikonsumsi bersamaan.

“Ada vitamin dan obat yang tidak bisa dikonsumsi bersamaan, karena saling berinteraksi (negatif),” ujar Zullies, saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/3/2024).

Contohnya, obat antibiotik golongan siprofloksasin dapat berinteraksi dengan suplemen kalsium.

Baca juga: Bagaimana Aturan Minum Vitamin B Kompleks saat Puasa? Ini Kata Ahli UGM

Kombinasi tersebut akan menghasilkan senyawa kelat yang tidak larut, kemudian menurunkan efektivitas antibiotiknya.

Efek serupa jika bisa dijumpai pada kombinasi vitamin C dengan obat maag yang mengandung aluminium hidroksida.

Ia menuturkan, vitamin C dapat meningkatkan penyerapan aluminium. Biasanya, tidak ada dampak signifikan pada kondisi tubuh normal.

Namun, pada mereka yang memiliki gangguan ginjal, dapat mengakibatkan terjadinya penumpukan aluminium dan berpotensi memparah kondisi.

Baca juga: Sebagian Orang Indonesia Kekurangan Vitamin D, Perlukah Minum Suplemen?

Sebaiknya konsultasi dengan dokter

Oleh karena itu, Zullies menyarankan agar lebih dulu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat dan suplemen secara bersamaan, terutama yang menggunakan resep.

"Kalau obat dengan resep iya (perlu konsultasi dengan dokter). Kalau vitamin relatif lebih aman, ikuti saja petunjuk pada kemasannya. Vitamin umumnya bisa dibeli bebas tanpa resep," ucap Zullies.

“Untuk amannya, diberi jeda 2 jam jika perlu,” lanjutnya.

Menurutnya, konsultasi ke dokter juga berguna untuk menentukan dosis obat dan suplemen yang akan dikonsumsi.

Dosis tersebut menentukan tingkat efektivitas, pengaruhnya dalam tubuh, dan jumlah yang dikonsumsi sehari.

Baca juga: Kenali Kadar Asam Urat Normal dan Makanan Pantangan Penderita Asam Urat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi