Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Minum Air Rebusan Jahe dan Kunyit Setiap Hari, Menyehatkan Jantung tapi Bisa Memicu Mulas

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/juefraphoto
Ilustrasi air rebusan kunyit.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Jahe dan kunyit adalah rempah-rempah populer yang banyak digunakan untuk bumbu masakan.

Tak hanya itu, beberapa orang biasanya juga menggunakan jahe dan kunyit untuk membuat ramuan herbal yang menyehatkan tubuh.

Dikutip dari Healthline, kedua rempah-rempah itu juga telah digunakan untuk membantu meringankan rasa sakit, mengurangi rasa mual, dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh untuk membantu melindungi dari penyakit dan infeksi.

Khasiat jahe sebagai obat sebagian besar disebabkan oleh adanya senyawa fenolik, termasuk gingerol, bahan kimia yang dianggap memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang kuat.

Sementara itu, manfaat kunyit didapat dari kandungan senyawa kimia kurkumin, yang telah terbukti membantu dalam mengobati dan mencegah beberapa kondisi kronis.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk mendapatkan hasil maksimal, biasanya jahe dan kunyit dikonsumsi sebagai air rebusan.

Lantas, apa yang terjadi pada tubuh ketika minum air rebusan jahe dan kunyit setiap hari?

Baca juga: 6 Manfaat Air Rebusan Jahe, Serai, dan Gula Merah, Kendalikan Lapar dan Redakan Nyeri

Efek minum air rebusan jahe dan kunyit setiap hari

Meskipun bukti-bukti sangat terbatas pada efek jahe dan kunyit ketika digunakan bersama-sama, namun penelitian menunjukkan bahwa keduanya dapat membantu mengurangi rasa sakit dan risiko penyakit.

1. Mengurangi peradangan pada tubuh

Peradangan kronis dianggap memainkan peran sentral dalam perkembangan kondisi seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes.

Peradangan juga dapat memperburuk gejala yang terkait dengan kondisi autoimun, seperti artritis reumatoid dan penyakit radang usus.

Nah, jahe dan kunyit sendiri memiliki sifat antiinflamasi yang kuat, yang dapat membantu mengurangi rasa sakit.

Satu studi pada 120 orang dengan osteoartritis menemukan bahwa mengonsumsi 1 gram ekstrak jahe per hari selama 3 bulan secara efektif mengurangi peradangan dan menurunkan kadar oksida nitrat, sebuah molekul yang memainkan peran kunci dalam proses peradangan.

Demikian pula, sebuah tinjauan terhadap 9 penelitian menunjukkan, konsumsi 1-3 gram jahe per hari selama 6-12 minggu dapat menurunkan kadar C-reactive protein (CRP), penanda inflamasi.

Sementara itu, penelitian pada tabung reaksi dan manusia menunjukkan bahwa ekstrak kunyit dapat mengurangi beberapa penanda peradangan, dengan beberapa penelitian mencatat bahwa itu mungkin seefektif obat anti-inflamasi seperti ibuprofen dan aspirin.

Satu tinjauan terhadap 15 penelitian juga mengamati, suplemen kunyit dapat menurunkan kadar CRP, interleukin-6 (IL-6), dan malondialdehid (MDA), yang kesemuanya digunakan untuk mengukur peradangan di dalam tubuh.

2. Mengurangi rasa sakit dan nyeri

Penelitian menunjukkan, kurkumin, yakni bahan aktif dalam kunyit, sangat efektif dalam mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh artritis.

Faktanya, sebuah tinjauan terhadap 8 penelitian menemukan bahwa mengonsumsi 1.000 mg kurkumin sama efektifnya dalam mengurangi nyeri sendi seperti obat nyeri tertentu pada penderita radang sendi.

Penelitian kecil lainnya pada 40 orang dengan osteoartritis menunjukkan, konsumsi 1.500 mg kurkumin setiap hari secara signifikan mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fungsi fisik, dibandingkan dengan plasebo.

Jahe juga telah terbukti mengurangi rasa sakit kronis yang terkait dengan artritis, bersama dengan beberapa kondisi lainnya.

Misalnya, penelitian yang dilakukan selama 5 hari pada 120 wanita mencatat bahwa mengonsumsi 500 mg bubuk akar jahe 3 kali sehari dapat mengurangi intensitas dan durasi nyeri haid.

Penelitian lain pada 74 orang menemukan, mengonsumsi 2 gram jahe selama 11 hari secara signifikan mengurangi nyeri otot yang disebabkan oleh olahraga.

Baca juga: 6 Khasiat Minum Air Rebusan Kunyit Setiap Hari, Apa Saja?

3. Mendukung fungsi kekebalan tubuh

Banyak orang mengonsumsi jahe dan kunyit untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan menghindari gejala pilek atau flu.

Beberapa penelitian menunjukkan, jahe mungkin memiliki sifat peningkat kekebalan tubuh yang kuat.

Satu penelitian tabung reaksi menunjukkan bahwa jahe segar efektif melawan human respiratory syncytial virus (HRSV), yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada bayi, anak-anak, dan orang dewasa.

Penelitian tabung reaksi lainnya menemukan bahwa ekstrak jahe memblokir pertumbuhan beberapa jenis patogen saluran pernapasan.

Sebuah penelitian pada tikus juga mencatat bahwa mengonsumsi ekstrak jahe memblokir aktivasi beberapa sel kekebalan pro-inflamasi dan mengurangi gejala alergi musiman, seperti bersin-bersin.

Demikian pula, penelitian pada hewan dan tabung reaksi telah menunjukkan bahwa kurkumin memiliki sifat anti-virus yang dapat membantu mengurangi tingkat keparahan virus influenza.

4. Mengurangi mual

Beberapa penelitian telah mengamati bahwa jahe dapat menjadi obat alami yang efektif untuk menenangkan perut dan membantu mengurangi rasa mual.

Satu penelitian pada 170 wanita menemukan, mengonsumsi 1 gram bubuk jahe setiap hari selama 1 minggu sama efektifnya dalam mengurangi mual yang berhubungan dengan kehamilan dengan obat anti-mual yang umum digunakan.

Sebuah tinjauan terhadap lima penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi setidaknya 1 gram jahe per hari dapat membantu secara signifikan mengurangi mual dan muntah pasca operasi.

Penelitian lain menunjukkan, jahe dapat mengurangi mual yang disebabkan oleh mabuk perjalanan, kemoterapi, dan gangguan pencernaan tertentu.

Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi efek kunyit pada mual, beberapa penelitian telah menemukan, kunyit dapat melindungi dari masalah pencernaan yang disebabkan oleh kemoterapi, yang dapat membantu mengurangi gejala seperti mual, muntah, dan diare.

Baca juga: 6 Manfaat Air Rebusan Jahe, Serai, dan Gula Merah, Kendalikan Lapar dan Redakan Nyeri

5. Menjaga kesehatan jantung

Air rebusan jahe dan kunyit yang dikonsumsi setiap hari dapat membantu menurunkan tekanan darah dan berkonribusi untuk menjaga jantung agar lebih sehat.

Menurut meta-analisis pada 2019 yang diterbitkan di Phytotherapy Research menunjukkan, jahe dapat menurunkan tekanan darah.

Sementara itu, bila dikonsumsi dalam jangka panjang, kunyit juga dapat memiliki efek menurunkan tekanan darah, berdasarkan ulasan pada 2019 di Penelitian Farmakologi.

Selain itu, meta-analisis pada 2019 di Chemico-Biological Interactions menunjukkan bahwa kunyit dan jahe dapat menurunkan kolesterol.

Sehingga, minum air rebusan jahe dan kunyit di pagi hari dapat membantu meningkatkan aliran darah dan kesehatan jantung secara keseluruhan.

Baca juga: Jarang Diketahui, Ini 4 Manfaat Rutin Minum Air Rebusan Daun Salam dan Serai

Efek samping minum air rebusan jahe dan kunyit 

Meskipun kaya manfaat, namun air rebusan jahe dan kunyit juga dapat menimbulkan efek samping pada beberapa orang, terlebih bila dikonsumsi secara berlebihan.

1. Masalah pencernaan

Dikutip dari Kompas.com (12/11/2023), jahe dan kunyit mengandung banyak zat yang mendukung kesehatan pencernaan.

Meski demikian, zat yang sama juga berpotensi menyebabkan iritasi pencernaan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.

Selain itu, rasa pedas yang ada dalam jahe juga berpotensi memicu rasa mulas, sakit perut, dan kembung, terutama bila diminum dalam jumlah berlebih

Sementara itu, beberapa peserta dalam penelitian terkait penggunaan kunyit untuk pengobatan kanker harus keluar karena pencernaannya terkena dampak negatif.

Hal ini lantaran kunyit merangsang lambung untuk memproduksi lebih banyak asam lambung. 

Baca juga: 4 Kelompok yang Sebaiknya Membatasi Minum Air Rebusan Jahe dan Serai

2. Potensi pendarahan

Terlalu banyak mengonsumsi air rebusan jahe dan kunyit juga dapat memicu pendarahan.

Sebab, kunyit memiliki sifat "pemurnian" yang dapat memicu seseorang lebih mudah mengalami pendarahan, seperti menurut laman Medical News Today.

Namun demikian, masih belum diketahui secara pasti zat apa yang menjadi penyebab efek samping kunyit tersebut.

Akan tetapi, manfaat kunyit untuk menurunkan kolesterol dan tekanan darah kemungkinan berhubungan dengan fungsinya dalam aliran darah.

Sedangkan, jahe dapat menghambat zat bernama tromboksan yang diproduksi trombosit untuk pembekuan darah. Pembentukan tromboksan sangat dibutuhkan tubuh, terlebih jika mengalami luka agar tidak mengalami pendarahan.

Dengan terhambatnya produksi zat ini, darah yang mengalir akibat luka mungkin tidak segera membeku, sehingga berpotensi terjadi pendarahan.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi