KOMPAS.com - Ngigau adalah istilah yang digunakan untuk kondisi seseorang yang berbicara ketika tidur.
Mengigau atau berbicara saat tidur sebenarnya merupakan gangguan tidur yang dikenal dengan istilah somniloquy, menurut Healthline.
Dokter tidak tahu banyak tentang ngobrol saat tidur, seperti mengapa hal itu terjadi atau apa yang terjadi di otak saat seseorang berbicara saat tidur.
Baca juga: 9 Aktivitas yang Harus Anda Hindari sebelum Tidur, Apa Saja?
Orang yang mengigau tidak menyadari bahwa mereka sedang berbicara dan tidak akan mengingatnya keesokan harinya.
Umumnya Anda mungkin berbicara dalam kalimat lengkap, mengatakan hal-hal tidak jelas, atau berbicara dengan suara atau bahasa yang berbeda dari yang biasa Anda gunakan.
Mengigau juga secara teknis adalah sejenis parasomnia, yakni perilaku tidak biasa selama tidur seperti berbicara, berjalan, dan ketindihan.
Baca juga: Alasan Merokok Bisa Berdampak Negatif terhadap Kualitas Tidur Seseorang
Tahapan dan tingkat keparahan mengigau
Mengigau atau berbicara saat tidur dapat didefinisikan dalam beberapa tahapan yakni:
- Tahap 1 dan 2: Pada tahap ini, Anda tidak tidur nyenyak dan ucapannya lebih mudah dipahami dan dapat melakukan seluruh percakapan yang masuk akal.
- Tahap 3 dan 4: Orang yang mengigau berada dalam tidur yang lebih nyenyak, dan ucapannya biasanya lebih sulit untuk dipahami.
Tingkat keparahan mengigau juga ditentukan oleh seberapa sering hal itu terjadi:
- Ringan: Mengigau terjadi kurang dari sebulan sekali.
- Sedang: Mengigau terjadi seminggu sekali dan tidak sampai mengganggu.
- Parah: Mengigau terjadi setiap malam dan dapat mengganggu tidur orang lain di dekatnya.
Baca juga: 7 Suplemen untuk Meningkatkan Kualitas Tidur, Bisa Mengatasi Jetlag
Penyebab mengigau
Menurut Sleep Foundation, sejauh ini para ahli belum mengetahui secara pasti mengapa seseorang mengigau.
Mengigau tampaknya lebih sering terjadi pada orang dengan kondisi kesehatan mental. Secara khusus, hal ini diyakini paling sering terjadi pada orang dengan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Namun secara keseluruhan, sebagian besar kondisi mengigau tidak dianggap ada hubungannya dengan penyakit mental.
Baca juga: Ketahui, Ini 5 Manfaat Tidur Tanpa Bantal
Mengigau juga diketahui lebih sering terjadi pada orang dengan jenis parasomnia lain, seperti berjalan sambil tidur atau ketindihan.
Seperti jenis parasomnia lainnya, mengigau mungkin disebabkan oleh pemicu emosional dan fisik, seperti kecemasan, stres, atau ketakutan.
Kondisi kesehatan dan zat yang menyebabkan kualitas tidur buruk juga dapat menyebabkan seseorang mengigau.
Baca juga: Hindari Minum Teh Tepat Sebelum Tidur, Ini Alasannya
Gejala mengigau
Mengigau dapat terjadi selama fase tidur apa pun dan gejala berbicara saat tidur bervariasi bagi setiap orang. Meski secara umum sama-sama berbicara saat tidur.
Dilansir dari laman Health, orang yang mengigau mungkin berbicara dengan jelas, mengoceh tidak jelas, mengumpat, membentak, atau berbisik.
Percakapan bisa jadi aneh atau terdengar seperti percakapan yang rumit. Orang lain bahkan bisa hanya bergumam, mengerang, tertawa, hingga berteriak.
Baca juga: Bahaya Langsung Tidur Setelah Sahur, Perhatikan Posisi yang Tepat
Kondisi ngigau sering kali terjadi dalam waktu singkat antara tiga dan 10 detik, diikuti dengan tidak berbicara dalam waktu lama atau singkat.
Orang pada umumnya mungkin sering atau jarang berbicara dalam tidurnya. Namun mereka yang memiliki gangguan tidur kronis berisiko mengigau setiap malam atau beberapa kali dalam seminggu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.