Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Orang AS Terkena Sindrom Langka, Melihat Wajah Orang Lain Jadi Mirip Setan

Baca di App
Lihat Foto
Dok. The Lancet
Wajah mirip setan yang dilihat oleh penderita sindrom prosopometamorphopsia atau PMO [Dok. The Lancet].
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Victor Sharrah (59) warga asal Nashville, Tennessee, Amerika Serikat menderita sindrom langka yang membuatnya melihat wajah orang lain tampak seperti setan.

Victor memiliki kondisi langka bernama sindrom prosopometamorphopsia atau PMO.

Kondisi tersebut membuat dia melihat wajah orang lain tampak terdistorsi dalam bentuk, tekstur, warna, dan posisi tidak normal.

Sindrom PMO tidak dialami sejak lahir. Victor mendapatkan gangguan tersebut sekitar tiga tahun lalu pada suatu pagi di musim dingin.

Baca juga: Diderita Kartika Putri, Apa Itu Sindrom Stevens Johnson dan Autoimun?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Lihat wajah mirip setan

Victor bercerita, dia baru bangun dan sedang duduk di sofa menonton TV ketika teman sekamarnya masuk kamar. Saat itu Victor kaget, lantaran di matanya, wajah sang teman berubah jadi menakutkan.

Temannya tiba-tiba memiliki fitur wajah melebar dengan sudut mulut dan mata yang tertarik ke belakang. Telinganya lancip dan ada lekukan dalam di dahinya.

"(Dia terlihat seperti) sesuatu yang keluar dari film Star Trek, seperti wajah setan," ujarnya, diberitakan Smithsonian Magazine.

Perubahan drastis pada wajah temannya itu membuat Victor merasa ketakutan. Temannya menjadi seperti orang asing.

Victor lalu mencoba menjelaskan peristiwa itu kepada sang teman. Namun, temannya justru mengira dia gila.

"Lalu saya keluar dan semua wajah orang yang saya lihat terdistorsi dan masih tetap seperti itu,” lanjut dia.

“Ini seperti menatap setan. Bayangkan ketika kita terbangun di suatu pagi dan tiba-tiba semua orang di dunia terlihat seperti makhluk di film horor," ungkap Victor.

Dia lalu didiagnosis menderita kelainan neurologis yang sangat langka bernama sindrom prosopometamorphopsia atau PMO. Gangguan ini diketahui baru menyerang kurang dari 100 orang sejak 1904.

Baca juga: Ramai soal Sindrom Nasi Goreng, Apa Itu?

Hanya terjadi saat melihat langsung

Setelah terdiagnosis, Victor bekerja sama dengan beberapa peneliti dalam jurnal The Lancet untuk menggambarkan wajah yang dilihat penderita sindrom PMO secara digital. Hal tersebut baru pertama kali dilakukan.

Para peneliti menggambarkan wajah yang dilihat Victor dengan cara menunjukkan foto wajah bersebelahan dengan orang aslinya. Victor lalu menyebutkan perbedaan di antara kedua hal yang dia lihat. Deskripsi perbedaan itu kemudian dimodifikasi menjadi foto dua dimensi.

Victor menjelaskan, wajah orang yang dilihatnya akan berubah ketika dia melihat orang tersebut secara langsung. Wajah itu akan berubah dan bergerak ketika berbicara dengannya. Sementara wajah yang dilihat dari foto atau layar komputer akan tampak normal.

“Itu agak menjauhkan saya dari orang lain. Saya berusaha untuk tidak membiarkannya karena saya tahu apa itu PMO. Namun saya masih merasa tidak sedekat dulu dengan orang lain," ceritanya, dikutip dari CNN Health.

Meski mengalami kejadian mengerikan, kondisi yang Victor alami sangat bermanfaat dalam dunia kesehatan. Para dokter jadi dapat memahami kondisi tersebut dengan lebih baik.

“Kami berharap hal ini berdampak besar pada cara pandang masyarakat tentang PMO, terutama agar mereka dapat memahami betapa parahnya PMO,” kata psikolog Antonio Mello yang terlibat dalam penelitian tersebut.

Dilansir dari Science News, Antonio menyatakan temuan tersebut dapat membuat ahli saraf dapat lebih mudah mendiagnosis dan menangani kondisi terkait sindrom PMO.

Sebagai sindrom langka, pasien PMO kurang dipahami orang lain. Mereka mengalami penglihatan terdistorsi yang berbeda. Mereka juga bisa bertindak aneh dengan menghindar bertemu orang lain.

Baca juga: Ratu Malaysia Ingin Adopsi Bocah Sindrom Manusia Serigala, Apa Itu?

Penyebab sindrom PMO

Psikolog kognitif dan ahli saraf di Dartmouth College Aria Bendix menyatakan, dokter sering salah mengira PMO sebagai kondisi kesehatan mental seperti skizofrenia atau psikosis. Ini karena penderita memiliki gejala yang mirip.

"(Namun pasien PMO) tidak berpikir bahwa dunia benar-benar terdistorsi. Mereka hanya menyadari bahwa ada sesuatu yang berbeda dengan penglihatan mereka,” kata dia.

Sayangnya, persamaan gejala tersebut membuat penderita PMO takut dianggap mengalami gangguan kejiwaan oleh orang lain.

Bagi banyak penderita PMO, gejala penglihatan yang terdistorsi hilang dalam hitungan hari atau minggu. Namun pasien seperti Victor mungkin mengalaminya selama bertahun-tahun.

Hingga saat ini, penyebab PMO belum jelas. Namun, para peneliti menduga hal ini disebabkan masalah di bagian otak yang menangani pemrosesan wajah.

Beberapa pasien mengalami PMO setelah menderita stroke, infeksi, tumor, atau trauma kepala. Ada juga pasien yang mengalami kondisi tersebut secara spontan atau tanpa alasan.

Terkait kondisi Victor, ada dua kemungkinan penyebab dia mengalami PMO. Pertama, bisa disebabkan karena dia sempat mengalami keracunan karbon monoksida empat bulan sebelum terdiagnosis.

Dia juga pernah menderita cedera kepala parah setelah terjatuh dan kepalanya terbentur tanah satu dekade sebelumnya.

Untungnya, Victor mampu memperbaiki sindrom tersebut dengan pengobatan. Dia harus menyesuaikan cahaya di sekitarnya menjadi warna hijau agar bisa melihat wajah secara normal.

Untuk itu, Victor dapat melihat dengan normal jika menggunakan kacamata berwarna hijau.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi