Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Astronom soal Bumi Disebut Akan Gelap pada 8 April 2024

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS / YUNIADHI AGUNG
Fase Gerhana Matahari Total terlihat di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (9/3/2016).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Astronom amatir Indonesia Marufin Sudibyo mengatakan, narasi bahwa Bumi akan gelap selama tiga hari mulai 8 April 2024 merupakan hoaks.

Sebelumnya unggahan dengan narasi Bumi akan gelap selama tiga hari mulai Jumat (8/4/2024), ramai di media sosial X dan TikTok.

Menurut akun X @infoastronomy, gelapnya Bumi berkaitan dengan adanya Gerhana Matahari.

Sementara itu, akun TikTok @your_fave_shop menyebutkan bahwa kegelapan akan menyelimuti Bumi ketika planet ini melintasi sabuk foton.

Baca juga: Ramai soal Bumi Akan Gelap Selama 3 Hari mulai 8 April 2024, Ini Penjelasan Astronom

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

 

Penjelasan astronom

Marufin menjelaskan bahwa tidak ada mekanisme kelangitan saat ini yang bisa menyebabkan Bumi mengalami kegelapan selama tiga hari.

"Apalagi jika disebut kegelapan terjadi karena Bumi melintasi sabuk foton," jelas Marufin kepada Kompas.com, Rabu (27/3/2024).

Ia menjelaskan, sabuk foton yang dimaksud warganet dalam unggahan adalah partikel gelombang elektromagnetik yang mengangkut sifat-sifat kuantum, termasuk partikel cahaya sebagaimana yang dilihat manusia sehari-hari.

Menurut Marufin, apabila Bumi melintasi sabuk foton, terlepas bahwa konsep sabuk foton itu tak dikenal dalam astronomi, hal itu tetap akan membuat Bumi terang benderang.

"Jadi ketahuan kalo pembuat hoaks ini tidak mengerti konsep fisika modern, khususnya fisika kuantum," kata dia. 

Baca juga: Ilmuwan Sebut Akan Terjadi Ledakan Saat Gerhana Matahari 8 April 2024

Jadwal Gerhana Matahari Total

Marufin menerangkan, gerhana Matahari total (GMT) akan terjadi pada Jumat, 8 April 2024 berdasarkan waktu universal atau pada Sabtu, 9 April 2024 berdasarkan waktu Indonesia.

Menurutnya, dampak gerhana hanya mencakup sebagian kecil dari wajah Bumi ketika siang hari yang mengalami gerhana Matahari total.

Hal tersebut disebabkan oleh kecilnya diameter fisik Bulan. Di Indonesia, gerhana tersebut tidak akan terlihat karena terjadi lepas tengah malam waktu lokal, tepatnya Sabtu 9 April 2024 pukul 00.45-03.52 WIB.

Selain itu, Marufin juga mengatakan, tidak ada dampak gerhana Matahari total secara langsung.

Namun, ada beberapa dampak gerhana Matahari total secara tidak langsung, seperti pasang-surut air laut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi