Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti BRIN Jelajahi Palung Jawa, Apa yang Ditemukan?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi Palung Jawa. BRIN jelahi titik terdalam Palung Jawa.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan ekspedisi untuk menjelajahi palung terdalam di Samudera Hindia, Palung Jawa.

Ekspedisi gabungan penyelaman antara Indonesia dan China ini menggunakan kapal riset Tan Suo Yi Hao dan wahana kapal selam riset Fendouzhe.

Kapal riset tersebut memiliki panjang 94,45 meter dan lebar 17,9 meter dengan mesin utama 12.000 tenaga kuda dan jangkauan 10.000 mil laut.

Dengan dua penumpang serta satu pilot, misi penyelaman titik terdalam Palung Jawa ini diberi kode FDZ227.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa yang mereka temukan?

Baca juga: Bagaimana Proses Terbentuknya Palung Laut? Berikut Penjelasannya


Jelajahi keanekaragaman hayati

Peneliti BRIN Yustian Rovi Alfiansah mengungkapkan, ekspedisi gabungan ke Palung Jawa bertujuan untuk menjelajahi kekayaan keanekaragaman hayati laut Indonesia.

"Penyelidikan ilmiah laut guna mengeksplorasi kekayaan biodiversitas laut dalam Indonesia untuk kemanfaatan bagi Indonesia," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (27/3/2024).

Misi ini juga memberikan informasi baru mengenai keunikan geologi, biologi, serta lingkungan dari zona subduksi Sunda dan potensi dampaknya pada ekosistem hadal (di bawah 6.000 meter di bawah permukaan laut) di Palung Jawa.

Misi penyelaman FDZ227, kata dia, merupakan salah satu dari 23 misi penyelaman yang dikerjakan dalam ekspedisi China-Indonesia Java Trench joint Dive Expedition 2024.

Baca juga: Viral, Video Ikan Dipotong Malah Memercikkan Api, Ini Kata Peneliti BRIN

Ekspedisi tersebut dilakukan oleh Direktorat Pengelolaan Armada Kapal Riset BRIN dan Institute for Deep Sea Research and Engineering (IDSSE) Chinese Academy of Sciences (CAS).

Ekspedisi ini pun telah mendapat dukungan dari Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi dan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, serta pemerintah China melalui CAS, Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dan Provinsi Hainan.

Menurut Yustian, penelitian laut dalam dilakukan pada zona hadal Palung Jawa yang terbentang sepanjang 3.200 kilometer.

Zona yang dimaksud, meliputi Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara.

Penyelaman sendiri dimulai pada 28 Februari 2024 dan berakhir di perairan sekitar Ujung Kulon, Banten, pada 22 Maret 2024.

Baca juga: Seperti Apa Habitat Spesies yang Hidup di Palung Laut?

BRIN temukan dasar Palung Jawa

Yustian mengungkapkan, dalam misi penyelaman, pihaknya berhasil menemukan dasar Palung Jawa serta mengambil sampel dari kawasan sekitar.

"Mengambil sampel berupa tiga ekor teripang, enam sediment core (batuan sedimen), dan enam bongkahan batu," ujarnya.

Dia melanjutkan, tugas lebih menantang telah menanti peneliti, yakni untuk menganalisis lebih lanjut, menyimpan, serta menjaga sampel yang diperoleh.

"Juga mengolah data dan mendiseminasikannya kepada publik hasil-hasil penelitian kami,” ungkap Yustian.

Yustian meyakini, kerja sama saling menguntungkan antara peneliti Indonesia dan China dapat mencapai tujuan untuk memahami fitur Palung Jawa dari berbagai sudut pandang keilmuan.

"Kami ingin menyebarkan informasi kepada mereka yang belum mengetahui tentang Palung Jawa," tuturnya.

"Perolehan titik terdalam merupakan bonus berharga. Ini pengalaman yang mengharukan sekaligus mendebarkan," sambungnya.

Baca juga: Peneliti BRIN Temukan Kepiting Langka 3 Warna di Kalimantan Barat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi