Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat 10 Jenazah Pengungsi Rohingya Ditemukan di Perairan Aceh...

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/DASPRIANI Y. ZAMZAMI/Tim SAR
Tim SAR sudah Temukan Sepuluh Jenazah diduga Pengungsi Rohingya di Perairan Aceh Jaya, akibat kapal pengangkt mereka terbalik dan tenggelam pada Rabu (20/3/2024) lalu
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Sebanyak 10 jenazah pengungsi Rohingya ditemukan di perairan Aceh dalam beberapa hari terakhir.

Pengungsi Rohingya merupakan kelompok etnis minoritas beragama Muslim yang sebagian besar tinggal di wilayah Rakhine, Myanmar.

Namun, mereka terusir dari Myanmar dan mengungsi ke negara tetangga, Bangladesh. Mereka juga mencoba mengungsi ke negara lain menyeberangi laut menggunakan kapal seadanya, termasuk Indonesia.

Kabid Humas Polda Aceh Kombes Joko Krisdiyanto mengatakan, jenazah-jenazah tersebut merupakan pengungsi Rohingya yang kapal mereka tumpangi terbalik di perairan Aceh Barat, pada Selasa (19/3/2024).

“Jenazah-jenazah tersebut telah di-fardhukifayah-kan (dishalatkan) dan dimakamkan di kuburan massal Aceh Jaya,” ujar Joko, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/3/2024).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Asal-usul Etnis Rohingya dan Kenapa Mengungsi dari Myanmar dan Bangladesh?

Sebagian besar korban perempuan

Sementara Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banda Aceh Al Hussain mengungkapkan, sebagian besar dari 10 jenazah yang ditemukan berjenis kelamin perempuan, yakni sebanyak delapan orang, dengan dua lainnya adalah laki-laki.

Ia menjelaskan, jenazah pengungsi Rohingya itu ditemukan saat terombang-ambing di perairan Aceh Jaya dan Aceh Barat.

Pada Minggu (24/3/2024), tiga jenazah ditemukan di Aceh Jaya dan satu jenazah berada di Aceh Barat.

Kemudian, enam jenazah lainnya ditemukan di perairan Kabupaten Aceh Jaya pada Senin (25/3/2024).

Saat ditemukan, kondisi jenazah sudah mulai membusuk karena terombang-ambing di dalam air selama beberapa hari.

”Tim SAR gabungan kembali stand by kesiapsiagaan operasi di Pelabuhan Meulaboh Aceh Barat, Pelabuhan Calang Aceh Jaya, dan Pelabuhan Ulele Banda Aceh guna mengantisipasi laporan masyarakat terkait adanya penemuan jenazah,” ucap Al hussain, dilansir dari Kompas.id, Selasa (26/3/2024).

Baca juga: Ramai soal Pengungsi Rohingya Masuk NTT dan Ber-KTP Indonesia, Ini Penjelasan Polisi

Puluhan korban belum ditemukan

Anggota staf United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Indonesia, Faisal Rahman membenarkan bahwa jenazah-jenazah itu merupakan korban dari kapal yang mengalami kecelakaan di laut Aceh Barat pada Selasa (19/3/2024).

”Tidak ada laporan insiden kecelakaan selain yang dialami oleh pengungsi Rohingya,” kata dia.

Ia mengungkapkan, kapal yang terbalik itu membawa 142 orang pengungsi Rohingya. Dari jumlah itu, hanya 75 orang yang terselamatkan hidup-hidup, dengan 10 orang ditemukan meninggal dan sisanya belum ditemukan.

Menurutnya, pengungsi Rohingya yang berasal dari Cox’ Bazar Bangladesh itu melakukan perjalanan berbahaya untuk bisa masuk ke negara tujuan.

Para pengungsi Rohingya berlayar menggunakan kapal kayu dan menghabiskan waktu berhari-hari di lautan lepas dengan logistik yang terbatas.

Saat ini, para pengungsi yang selamat masih menempati posko pengungsian di gedung bekas kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh Barat dengan batas waktu yang belum ditentukan.

Baca juga: Ramai soal Pengungsi Rohingya Minta Dibuatkan E-KTP, Ini Kata Dukcapil

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi