Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Indonesia Disebut Tak Keluarkan Uang Baru tapi Uang yang Lusuh untuk Lebaran 2024, Ini Kata BI

Baca di App
Lihat Foto
Tiktok
Tangkapan layar unggahan warganet soal uang layak edar yang dikeluarkan BI.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Lini media sosial tengah diramaikan dengan unggahan warganet yang mengeluhkan penukaran uang untuk Lebaran 2024 yang lusuh dan tidak dalam kondisi baru.

Unggahan tersebut beredar di media sosial TikTok dan diunggah oleh beberapa akun seperti @kuydotid yang diunggah pada Kamis (28/3/2024).

"Hasil beberapa netizen yang udah tukar uang layak edar, ternyata begini bentuknya, menurut loe gimana nih? Via: meowflup/x, anakrumah100/c, kimchichu103/3," tulis pengunggah.

Dalam unggahan tersebut terlihat uang pecahan kertas dengan nominal Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, dan Rp 20.000 yang tampak lusuh dengan beberapa bagian ada yang berlubang dan sobek.

Lantas, benarkah Bank Indonesia tidak menyediakan penukaran uang baru untuk kebutuhan Lebaran 2024?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: BI Batasi Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2024 Rp 4 Juta Per Orang, Ini Alasannya

Penjelasan Bank Indonesia

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengatakan, BI tetap menyediakan penukaran uang baru untuk kebutuhan Lebaran 2024.

"Untuk penukaran uang selama SERAMBI (Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri) 2024 menggunakan uang baru. Bisa dicek langsung di seluruh titik penukaran," ujar Marlison saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/3/2024).

Kemudian, menanggapi unggahan yang beredar di media sosial, Marlison membantah BI memberikan penukaran uang yang tidak layak edar, seperti lusuh dan berlubang, kepada masyarakat.

"Unggahan video tersebut yang menginfokan BI tidak menyediakan uang baru bahkan tidak layak sangat diragukan kebenarannya dan tergolong hoaks," tegas dia.

Baca juga: BI Buka Layanan Penukaran Uang Baru di Semarang, Ini Jadwal dan Lokasinya

Uang tidak layak edar akan dimusnahkan

Lebih lanjut Marlison mengatakan, uang layak edar yang dimaksud BI adalah uang yang diterbitkan dalam kondisi baru yang bertujuan untuk kebutuhan lebaran setiap tahunnya, termasuk Lebaran 2024.

"BI memang menyediakan uang layak edar dalam kondisi baru untuk pemenuhan kebutuhan Idul Fitri setiap tahunnya, termasuk tahun ini," kata Marlison.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa penukaran uang layak edar di semua titik layanan menggunakan uang baru.

Selanjutnya, uang rupiah yang tidak layak edar akan ditarik oleh BI dan tidak akan didistribusikan kepada masyakarat.

"Uang yang tergolong tidak layak edar (lusuh, sobek) tidak akan diedarkan oleh BI dan akan dimusnakan oleh BI," tegasnya.

Baca juga: Apakah Uang Rupiah yang Sudah Tidak Berlaku Bisa Ditukar di BI?

Titik penukaran uang baru untuk Lebaran 2024

Diberitakan sebelumnya, BI telah membuka layanan penukaran uang baru melalui kas keliling dan bank umum dari 15 Maret hingga 7 April 2024.

Adapun, BI telah menyiapkan uang layak edar sebesar Rp 197,6 miliar untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang rupiah pada Ramadhan dan Lebaran 2024.

Untuk mendukung layanan penukaran uang Rupiah bagi masyarakat, BI bekerja sama dengan perbankan menyediakan 4.264 titik layanan penukaran uang rupiah di seluruh wilayah Indonesia.

Tak hanya itu, BI juga menyediakan penukaran uang di stadion dan alun-alun kota.

Selanjutnya, pada 2 hingga 5 April 2024, BI menambah lokasi layanan penukaran di jalur mudik melalui Program BI Peduli Mudik, yaitu di rest area jalan tol, pelabuhan, dan stasiun kereta.

Masyarakat yang hendak menggunakan layanan penukaran uang rupiah diimbau untuk memesan penukaran terlebih dahulu melalui Aplikasi PINTAR (Penukaran dan Tarik Uang Rupiah) di https://pintar.bi.go.id.

Baca juga: Viral, Video Uang Kertas Emisi Terbaru Disebut Bisa Digunakan Saat Lebaran 2024, BI: Hoaks!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi