Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Menyensor Video Seorang Presenter yang Berkebun Pakai Celana Jeans

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi sensor internet.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Video seorang presenter BBC, Alan Titchmarsh, disensor oleh stasiun penyiaran pemerintah Korea Utara (KCTV) hanya karena ia memakai celana jeans.

Dalam video tersebut, Titchmarsh terlihat berlutut di petak bunga dengan celana jeans panjang yang disensor, dikutip dari BBC, Rabu (27/3/2024).

KCTV menayangkan program Alan Titchmarsh berjudul Garden Secrets edisi 2010 untuk warga Korea Utara pada pagi hari.

Kepada BBC, Titchmarsh mengatakan bahwa saat itu ia tak mengenakan celana jeans yang ketat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meskipun demikian, penampilannya memakai celana jeans tetap tidak dapat diterima di Korea Utara karena dipandang sebagai simbol imperialisme barat.

"Saya belum pernah melihat diri saya dilihat sebagai seorang imperialis subversif yang berbahaya,” ungkap Titchmarsh.

Dalam kesehariannya, Titchmarsh dianggap sebagai orang yang ramah dan tidak berbahaya.

Ia merasa tersinggung dengan penyensoran tersebut karena memberinya sedikit kredibilitas yang buruk.

Baca juga: Han Kwang-Song, Mantan Pemain Juventus asal Korea Utara yang Pernah Hilang Misterius


Kata ahli soal penyensoran celana jeans

Seorang profesor studi Korea Utara di Universitas Korea di Seoul, Nam Sung-Wook mengatakan bahwa sensor tersebut menunjukkan bahwa Korea Utara secara ketat menerapkan Undang-Undang Penolakan Ideologi dan Budaya Reaksioner yang baru diadopsi.

Menurut Sung-Wook, undang-undang tersebut bertujuan untuk melarang warga Korea Utara meniru negara asing dalam berbagai aspek, termasuk cara mereka berpakaian dan berbicara, dikutip dari CNN, Rabu (27/3/2024).

Dia menambahkan, jeans telah dilarang bagi penduduk setempat sebagai simbol imperialisme Amerika.

Meskipun demikian, beberapa kelonggaran telah diterapkan kepada wisatawan karena pemerintah tidak dapat mencegah mereka untuk mengenakan jeans.

Di sisi lain, peneliti di Sejong Institute di Korea Selatan, Peter Ward menuturkan, sensor adalah bagian dari perjuangan melawan “budaya dan ideologi anti-sosialis.”

“Blue jeans diasosiasikan dengan budaya Barat yang dekaden. Peraturan ini mirip dengan cara Uni Soviet dan Kim Jong Il yang memerintahkan para pejabat untuk membuang jeans tersebut pada tahun 1990-an,” kata Ward.

Baca juga: Angka Kelahiran Rendah, Kim Jong Un Memohon Para Ibu di Korut Punya Anak Lebih Banyak

Sudah diterapkan sejak awal 1990

Korea Utara telah melakukan kampanye melawan budaya anti-sosialis setidaknya sejak awal tahun 1990-an.

Meskipun telah lama digaungkan, intensitas kampanye ini meningkat, terutama sejak tahun 2020.

Undang-Undang Penolakan Ideologi dan Budaya Reaksioner diperkenalkan pada 2020 dan berisi tentang larangan bagi masyarakat Korea Utara untuk mendistribusikan, menonton, atau mendengarkan konten budaya apa pun yang dianggap anti-sosialis.

Selain jeans, Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un juga melarang beberapa produk budaya lain seperti potongan rambut jenis mullet, tindik, dan kaos bermerek karena dianggap sebagai simbol gaya hidup kapitalis.

Selain itu, rambut yang berbentuk runcing dan rambut yang diwarnai juga tidak lagi diizinkan untuk digunakan di Korea Utara, dikutip dari The Guardian.

Anggota organisasi pemuda yang dikelola negara sering bertindak sebagai “polisi fesyen” bagi Korea Utara.

Pemuda yang tergabung dalam organisasi tersebut juga melarang orang mengenakan pakaian yang terlihat terlalu “asing” bagi warga dan pemerintah.

Baca juga: Anak Berusia 2 Tahun Dihukum Seumur Hidup di Korea Utara, Ini Alasannya

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi