Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadwal Layanan Penukaran Uang di Rest Area Tol Japek pada Arus Mudik Lebaran 2024

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Ilustrasi penukaran uang untuk Lebaran 2024. BI membuka layanan penukaran uang di rest area tol saat arus mudik Lebaran 2024.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) akan membuka layanan penukaran uang di rest area tol pada masa arus mudik Lebaran 2024.

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengungkapkan, layanan penukaran uang tersebut berlokasi di rest area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek (Japek), Karawang, Jawa Barat.

“(Layanan penukaran uang) dibuka pada 2-5 April 2024,” ujar Erwin, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/3/2024).

Lantas, bagaimana cara menukarkan yang baru di rest area tol Japek saat mudik Lebaran 2024?

Baca juga: Apakah Uang Rupiah yang Sudah Tidak Berlaku Bisa Ditukar di BI?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara menukarkan uang

Erwin menyampaikan, warga bisa menukarkan uang dengan langsung mendatangi lokasi penukaran (go show) atau melakukan pemesanan terlebih dahulu di Pintar.

Meski begitu, ia menyarankan untuk melakukan pemesanan penukaran uang di Pintar terlebih dahulu.

“Bisa langsung, tapi lebih praktis pakai Pintar supaya tidak lama menunggu dan juga ada informasi teknis tentang penukarannya,” ucap Erwin.

Baca juga: Cara, Syarat, dan Batas Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2024

Adapun cara memesan penukaran uang melalui Pintar sebagai berikut:

Baca juga: Dicap Uang Langka, Masih Bisakah Pecahan Rp 75.000 untuk Transaksi?

Pecahan uang maksimal yang ditukarkan

Marlison mengungkapkan, setiap penukar dibatasi hanya bisa menukarkan uangnya maksimal sebanyak Rp 4 juta.

Batas maksimal jumlah nominal uang tersebut berguna untuk memberikan pemerataan kepada masyarakat agar semuanya dapat terlayani dengan baik dan adil.

Penukaran uang tersebut nantinya akan dibagi dalam bentuk pecahan sebagai berikut:

Baca juga: BI Batasi Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2024 Rp 4 Juta Per Orang, Ini Alasannya

Pada momen ini, Erwin pun mengajak masyarakat Indonesia untuk semakin Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah.

“Cinta Rupiah diwujudkan dengan senantiasa menyayangi rupiah dengan mengenali ciri keaslian uang rupiah yaitu ‘Dilihat, Diraba, Diterawang (3D)’,” ungkap Erwin.

“Dan merawat rupiah yang dimiliki dengan baik yaitu ‘Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan diremas, Jangan distapler, dan Jangan dibasahi (5J)’,” sambungnya.

Bangga Rupiah karena tidak hanya sebagai alat pembayaran yang sah dalam kegiatan perekonomian nasional, namun mata uang ini juga merupakan simbol kedaulatan bangsa.

Penggunaan uang rupiah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki peranan penting dalam menjaga kedaulatan negara.

Kemudian, Paham Rupiah ditunjukkan melalui perilaku bijak berbelanja sesuai kebutuhan, berbelanja produk dalam negeri untuk dukung UMKM nasional, serta menabung dan berinvestasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Baca juga: Apakah Uang Palsu dari ATM Bisa Ditukar ke Bank? Ini Kata Bank Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi