Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bergabung sejak: 22 Nov 2023

Pengamat Dunia Maritim

Risiko Mengerikan Saat Mudik: Kapal Angkut Mobil Listrik

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/RASYID RIDHO
Suasana Pelabuhan Merak menjelang arus mudik Lebaran 2024, Minggu (31/3/2024).
Editor: Sandro Gatra

TRADISI mudik Lebaran di Indonesia telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Setiap tahun, jutaan orang memulai perjalanan panjang menuju kampung halaman untuk merayakan momen berharga bersama keluarga dan kerabat tercinta.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, muncul fenomena baru yang menarik perhatian: penggunaan mobil listrik dalam perjalanan mudik.

Penggunaan kendaraan listrik telah menarik perhatian besar. Penjualan mobil listrik di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.

Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan mobil listrik hingga semester I-2023 mencapai 23.154 unit.

Meski demikian, tren ini belum dibarengi regulasi yang mengatur pengangkutan kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) melalui jalur laut. Padahal, risiko yang ditimbulkan lebih tinggi ketimbang mengangkut kendaraan berbahan bakar fosil.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdapat sejumlah risiko yang tidak bisa diabaikan, terutama ketika mobil listrik naik ke kapal-kapal feri. Penggunaan mobil listrik dalam mudik, meskipun memiliki manfaat lingkungan yang jelas, karuan saja menghadapi risiko ketika harus melalui proses penyeberangan laut.

Salah satu risiko utama adalah potensi kebakaran terkait baterai lithium-ion yang digunakan dalam mobil listrik. Baterai ini memiliki potensi untuk terbakar jika terjadi masalah atau kegagalan pada sistem baterai, dan ketika mobil-mobil ini naik ke kapal-kapal feri, risiko ini menjadi lebih meningkat.

Potensi bahaya baterai di kapal feri

Baterai yang digunakan dalam kendaraan listrik, seperti mobil listrik, memang memiliki keunggulan dalam hal efisiensi energi dan kinerja. Namun, mereka juga memiliki risiko potensial, terutama terkait kemungkinan terbakar.

Baterai lithium-ion, yang umumnya digunakan dalam kendaraan listrik, memiliki potensi untuk terbakar jika terjadi masalah atau kegagalan pada sistem baterai.

Ketika terjadi gangguan internal dalam baterai, seperti overcharging, overheating, atau kerusakan fisik, baterai dapat mengalami thermal runaway yang dapat menyebabkan suhu sangat tinggi dan kemungkinan terbakar.

Maka harus diingat bahwa risiko terkait dengan proses transportasi yang lebih besar, seperti pengangkutan mobil listrik melalui kapal feri.

Kapal feri adalah bagian penting dari sistem transportasi, namun ketika kendaraan listrik naik ke kapal feri –risiko terkait dengan baterai kendaraan tersebut menjadi lebih meningkat.

Mengingat bahwa kapal feri seringkali beroperasi di lingkungan yang rentan terhadap kebakaran, dan sulit untuk dievakuasi. Ketika kendaraan listrik naik ke kapal feri, mereka membawa potensi bahaya yang mungkin tidak dimiliki oleh kendaraan konvensional.

Selain itu, akses terbatas ke area parkir kendaraan di dalam kapal feri dapat membuat penanganan keadaan darurat menjadi lebih sulit. Selain lingkungan maritim yang khas, keberadaan banyak kendaraan listrik di kapal feri juga meningkatkan risiko kerusakan.

Jika satu kendaraan listrik mengalami kegagalan baterai yang menyebabkan kebakaran, maka hal ini dapat dengan cepat menyebar ke kendaraan lain di sekitarnya.

Akibatnya, risiko kebakaran dapat dengan mudah menjadi situasi yang sangat berbahaya dan mengancam keselamatan kapal serta penumpangnya.

Untuk mengurangi risiko potensial terkait baterai kendaraan listrik di kapal feri, langkah-langkah pencegahan yang cermat harus diambil. Ini termasuk pengembangan protokol keamanan yang ketat untuk transportasi kendaraan listrik, pemeriksaan keamanan baterai sebelum naik ke kapal feri, pelatihan awak kapal tentang penanganan baterai kendaraan listrik yang bermasalah, dan pengaturan parkir kendaraan listrik di area yang aman dan terpisah.

Koper airwheel

Menyangkut dengan baterai lithium-ion pula, di bandara-bandara di seluruh dunia, aturan ketat terkait baterai yang terpasang pada tas koper yang dapat bergerak sendiri menunjukkan kesadaran akan potensi bahaya terkait baterai lithium-ion.

Koper scooter, atau yang lebih dikenal sebagai koper airwheel, telah menarik perhatian sebagai salah satu inovasi terbaru dalam industri perjalanan.

Namun, di balik keunggulan dan kenyamanannya, koper jenis ini juga membawa potensi bahaya yang perlu diperhatikan secara serius.

Salah satu risiko utama terkait penggunaan koper airwheel adalah potensi terjadinya kebakaran di dalam pesawat.

Penggunaan baterai lithium pada koper airwheel meningkatkan risiko bahwa baterai tersebut dapat menjadi sumber kebakaran jika terjadi masalah atau kegagalan pada sistem baterai.

Sebagai respons terhadap potensi bahaya ini, sejumlah maskapai penerbangan, termasuk Garuda Indonesia, telah mengambil langkah-langkah tegas dengan melarang penumpang membawa koper airwheel ke dalam kabin pesawat.

Hal ini sejalan dengan regulasi dari International Air Transport Association yang menegaskan risiko potensial yang timbul akibat penggunaan baterai lithium pada koper airwheel.

Keselamatan penerbangan dan penumpang menjadi prioritas utama, sehingga kebijakan larangan penggunaan koper airwheel di pesawat dianggap sebagai langkah pencegahan yang penting.

Koper airwheel dan kendaraan listrik menggunakan baterai lithium-ion, memiliki potensi untuk terbakar jika terjadi masalah atau kegagalan pada baterai tersebut. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran akan risiko keamanan yang harus dipertimbangkan secara serius.

Oleh karena itu, keberadaan prosedur operasi standar (SOP) yang jelas dan tegas terhadap pengangkutan mobil listrik, terutama dalam konteks penyeberangan menggunakan kapal feri, menjadi sangat penting.

SOP ini harus mencakup langkah-langkah pencegahan dan penanganan darurat jika terjadi kebakaran atau insiden lainnya.

Dimulai dari pemeriksaan kelayakan kendaraan sebelum dimuat ke kapal, hingga prosedur pemadaman kebakaran dan evakuasi penumpang jika diperlukan –semua langkah harus ditetapkan dengan jelas dan dipahami oleh semua pihak terkait.

Tidak boleh dibelakangkan pula bahwa harus ada pelatihan khusus bagi personel kapal ferry dalam penanganan keadaan darurat yang melibatkan kendaraan listrik juga menjadi keharusan.

Langkah-langkah pencegahan ini harus diterapkan sebelum dan selama proses pengangkutan. Ini meliputi pemantauan kondisi baterai secara teratur, perawatan yang tepat, dan penanganan hati-hati selama pengisian daya. Penanganan yang kurang hati-hati dapat meningkatkan risiko kebakaran dan insiden lainnya.

Dengan menerapkan SOP yang ketat dan melakukan tindakan pencegahan yang sesuai, potensi risiko kebakaran dari mobil listrik dapat diminimalkan.

Hal ini akan membantu menjaga keselamatan penumpang, awak kapal, dan lingkungan sekitar selama proses penyeberangan.

Selain itu, edukasi masyarakat tentang potensi bahaya dan langkah-langkah keselamatan terkait kendaraan listrik juga sangat penting.

Informasi yang tepat tentang cara mengoperasikan mobil listrik dengan aman, dan bagaimana merespons secara tepat jika terjadi insiden akan membantu meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan seluruh pemangku kepentingan.

Kampanye sosialisasi yang efektif dapat dilakukan oleh pemerintah, perusahaan pelayaran, dan produsen kendaraan listrik untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan risiko dan tindakan pencegahan yang harus diambil.

Tidak kalah penting pula adalah kolaborasi antara pemerintah, industri, dan organisasi terkait dalam pengembangan regulasi yang tepat sangat diperlukan.

Regulasi yang jelas dan komprehensif akan memberikan panduan yang jelas bagi semua pihak terkait dalam menjalankan operasi pengangkutan mobil listrik melalui kapal feri.

Dengan kerja sama yang baik dan peraturan yang sesuai, risiko potensial terkait pengangkutan kendaraan listrik dapat dikelola secara efektif, sehingga menjaga keselamatan dan keamanan bagi semua pihak yang terlibat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi