Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chan Chan Kota Lumpur

Baca di App
Lihat Foto
whc.unesco.org
Chan Chan dibangun sebagai ibukota kerajaan yang dibangun dengan bahan tanah liat berlapis lumpur
Penulis: Jaya Suprana
|
Editor: Sandro Gatra

BANYAK orang tahu bahwa Can-Can merupakan suatu jenis tarian panggung genre kabaret dengan gaya angkat-angkat gaun berasal dari kawasan Moulin Rouge Paris dipopulerkan oleh lukisan Henri de Toulouse-Lautrec dan musik Jacques Offenbach yang kemudian juga populer di pergelaran salon Wild West Amerika Serikat.

Secara hakikat dapat dikatakan bahwa sebagai jenis tarian, Can-Can merupakan asal-muasal Strip Tease.

Juga cukup banyak orang tahu bahwa Cha Cha Cha adalah suatu jenis tari pergaulan Latin yang mulai populer di Hongkong kemudian merambah sampai ke Singapura dan Indonesia.

Namun tidak banyak orang tahu, termasuk saya, tentang Chan Chan yang sama sekali bukan jenis seni tari maupun musik, namun merupakan petilasan ibu kota kerajaan Chimu dari peradaban pra Kolumbia yang masa kini reruntuhannya dapat dikunjungi di sekitar 5 kilometer sebelah Barat kota Trujillo, Peru utara.

Kerajaan Chimu adalah satu di antara peradaban pra-Kolumbian yang mencapai puncak kejayaan sekitar abad XIV sebagai pewaris kebudayaan Michica sebelum dikuasai oleh peradaban Inka.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chan Chan dibangun sebagai ibu kota kerajaan dengan bahan tanah liat berlapis lumpur.

Diyakini oleh para arkeolog bahwa pembangunan Machu Picchu yang menggunakan bahan bebatuan merupakan penerus tradisi arsitektur masyarakat yang membangun Chan Chan dengan bahan tanah liat berlapis lumpur.

Untuk sementara ini, Chan Chan dianggap sebagai kota terbuat dari lumpur yang terluas di dunia, maka sebenarnya Chan-Chan juga layak menyandang julukan sebagai Kuala Lumpur Peru.

Secara bertahap Chan Chan berkembang dari sebuah dusun nelayan mulai abad XIII menjadi metropolis sebelum dikuasai oleh Inka kemudian dihancur-leburkan oleh kolonialisme Spanyol.

Di Chan Chan ditemukan lebih dari sepuluh ribu bangunan termasuk istana dengan dinding berhias ornamen indah dihuni sekitar lima puluh ribu penduduk denfan taman-taman hijau berkat sistem irigasi tergolong modern pada masa abad XV.

Di samping mahir membangun sistem akuaduk dan teknologi saluran air bersih maupun pembuangan limbah untuk kawasan urban, masyarakat Chan Chan juga tersohor terampil sebagai seniman pengrajin seni kerajinan emas serta nelayan yang hidup sejahtera dari perikanan laut.

Para tahun 1986, Chan Chan dimaklumatkan oleh UNESCO sebagai situs Warisan Budaya Dunia yang kini telah dipugar menjadi situs destinasi budaya utama Peru setara Machu Picchu dengan bangunan bebatuan polos tanpa ornamen dan padang pasir Nazca berhias garis-garis lukisan ukuran gigantis monumental yang hanya bisa ditangkap Indera lihat manusia dari perspektif burung elang dengan menggunakan teknologi drone, balon atau pesawat terbang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi