KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Barat (DPRD Jabar) Erni Sugiyanti meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Tol Cipali.
Kecelakaan terjadi di Km 92 Tol Cipali Subang, Jalur Palimanan-Jakarta, Rabu (3/4/2024) sekitar pukul 13.00 WIB.
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (4/4/2024), Erni saat itu berada di dalam Toyota Innova bernomor polisi F 1242 FB yang sedang dikendarai anaknya.
Erni dalam kondisi tidak sadarkan diri saat dievakuasi ke rumah sakit. Dia mengalami luka berat dengan beberapa tulang rusuk patah, sedangkan sang anak mengalami luka ringan.
Namun, nyawa anggota DPRD Jawa Barat itu tidak tertolong. Kabar meninggalnya Erni pun dikonfirmasi staf ahlinya, Edi Kholki.
"Telah meninggal dunia Teh Erni. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah," kata Edi.
Sosok Erni Sugiyanti dikenal sebagai anggota DPRD Jabar dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Lantas, seperti apa profil Erni Sugiyanti?
Baca juga: Meninggal Dunia, Berikut Profil Sastrawan Arjuna Pencari Cinta Yudhistira Massardi
Profil Erni Sugiyanti
Dilansir dari laman DPRD Jabar, Erni Sugiyanti adalah politikus perempuan sekaligus kader PKB, partai yang diketuai Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Wanita kelahiran Jakarta, 17 Februari 1974 ini menjadi anggota DPRD Jabar untuk periode 2019-2024.
Meski tinggal di Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Erni mencalonkan diri sebagai calon anggota DPRD Jawa Barat pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Saat itu, dia mendaftarkan diri untuk Daerah Pemilihan (Dapil) 6 yang meliputi Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Erni pun berhasil meraih suara cukup tinggi, yakni 29.463 suara sah yang membuatnya lolos sebagai anggota legislatif.
Sementara itu, pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lalu, Erni Sugiyanti turut mendukung Cak Imin sebagai calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.
Bahkan, Erni melakukan kampanye bersama para kiai dari Dapil 6 Kabupaten Bogor untuk mendukung pasangan calon nomor 01 tersebut.
Aktivis perempuan
Sebelum menjadi anggota DPRD Jabar, sosok Erni dikenal sebagai aktivis yang mengabdikan diri untuk Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Nahdlatul Ulama (NU).
Muhaimin melalui unggahan Instagram @cakiminow menuliskan, Erni merupakan seorang aktivis PMII di Jakarta yang menjadi Pengurus Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB.
Namun, bukan di tingkat pusat atau DPR RI, dia justru memilih berkiprah dan memberikan peran terbaiknya di provinsi.
Menurut Muhaimin, sebagai anggota DPRD Jabar, Erni sering kali mengurus para aktivis di tingkat nasional.
"Bahkan sering kali Erni @ernisy17 kuminta tolong mengatasi masalah-masalah para aktivis PBPMII di tingkat nasional yang mestinya urusan DPR RI," kata dia.
Baca juga: Meninggal Dunia, Ini Profil Pembawa Acara Hilbram Dunar
Kronologi kecelakaan Erni Sugiyanti
Sebelumnya, Kepala Unit Penegakkan Hukum Satuan Lalu Lintas Polres Subang Ipda Endang Sudrajat mengatakan, kecelakaan Erni Sugiyanti terjadi saat mobil melaju dari arah Palimanan menuju Jakarta.
Diduga karena pengemudi mengantuk, kendaraan yang ditumpangi Erni dan anaknya oleng ke kanan dan terguling hingga terbalik di Km 92.700 B.
"Akibatnya, kendaraan mengalami kerusakan dan posisinya terbalik di dalam row, keempat roda di atas," kata Endang, saat dihubungi, Kamis (4/4/2024).
Mobil tersebut diduga sempat terguling beberapa kali sebelum akhirnya terhenti di lokasi kejadian.
Di lokasi, anggota DPRD Jabar tersebut sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri dengan luka berat dan tulang rusuk patah.
Endang mengatakan, kedua korban segera dievakuasi ke Rumah Sakit (RS) Hamori, Subang, Jawa Barat.
Kendati demikian, nyawa Erni Sugiyanti tidak tertolong dan meninggal dunia pada Rabu di usia 50 tahun.
"Kedua korban langsung kita evakuasi ke RS Hamori dan minibus yang rusak dievakuasi ke tempat penyimpanan barang bukti kecelakaan di Km 92 Tol Cipali," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.