Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Unggahan Biaya Servis di Bengkel Sukabumi Ditagih Rp 2,2 Juta

Baca di App
Lihat Foto
Facebook/R HI Dayat
Nota pembayaran biaya servis motor di salah satu bengkel di Pelabuhan Ratu yang capai Rp 2,2 juta.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Cerita seorang warganet yang harus mengeluarkan uang hingga Rp 2,2 juta untuk biaya servis motor di salah satu bengkel di Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, viral di media sosial.

Cerita tersebut ditulis dalam unggahan grup Facebook "Varionisty Indonesia" oleh akun R HI Dayat, Senin (1/4/2024) siang.

"Sekilas info biar GK ad korban lagi kaya gw," tulis pengunggah.

Pengalaman itu kembali diunggah di media sosial Instagram oleh akun @romansasopirtruck, Rabu (3/4/2024).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Facebook, hingga Kamis (4/4/2024) sore, unggahan tersebut telah mendapat lebih dari 316 reaksi dan 539 komentar, serta lebih dari 267 kali dibagikan oleh pengguna.

Lantas, bagaimana ceritanya?

Baca juga: Beredar Informasi Jadwal Servis Berkala Sepeda Motor Sesuai Kilometer, Bisakah Jadi Acuan?


Bermula dari motor brebet

Pengunggah, Nana R Hidayat (28), menceritakan, peristiwa mahalnya biaya servis dialami pada Minggu (31/3/2024) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.

Saat itu, pria yang akrab disapa Dayat ini hendak pulang ke Jakarta setelah menghabiskan waktu liburnya dengan bermain ke Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

"Setelah kelar main ke pelabuhan, motor saya kendala tuh brebet tapi belum parah," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/4/2024).

Sebagai informasi, saat mesin motor brebet, pengendara akan merasakan getaran yang tidak normal dan suara mesin tidak stabil, bahkan terkadang motor mati mendadak di perjalanan.

Dayat akhirnya mengunjungi salah satu bengkel motor di kawasan Citarik, Pelabuhan Ratu untuk membenahi sepeda motornya.

Dia pun memutuskan untuk mengganti kampas depan dan belakang, sekaligus mengganti roller motor ukuran 10 gram karena dinilai tidak sinkron saat digas kencang.

Dayat juga meminta tukang bengkel untuk memperbaiki lampu indikator pada motornya yang menyala terus.

"Singkat cerita setelah kelar semua nih, ganti radiator sama oli gardan. Setelah kelar isi radiator, nggak tahunya bocor radiator dari water pump," kata Dayat.

Mau tidak mau, Dayat akhirnya memutuskan untuk mengganti water pump yang berfungsi untuk memompa air pada radiator motornya.

Baca juga: Apa yang Terjadi jika Oli Sepeda Motor Tidak Diganti Selama Berbulan-bulan? Ini Penjelasan Pakar UGM

Kondisi motor semakin parah

Rampung mengganti, tukang bengkel kemudian mengecek oli dan menyebutnya masih dalam kondisi bagus.

Kendati demikian, tukang tersebut menyuruhnya untuk mengganti oli dengan yang lebih bagus.

"Terus saya bilang, 'Diatur saja Pak yang penting beres.' Nah singkat cerita dari situ paking mesin bocor juga. Saya mutusin untuk ganti juga paking," ungkapnya.

Pria asli Jawa Tengah yang merantau di Jakarta ini mengaku, motornya justru semakin terasa brebet setelah diservis atau diperbaiki.

"Dicoba kok motor makin brebet parah. Bukannya benar malah makin parah, terus suruh ganti lagi," kata dia.

Dayat mengungkapkan, choke yang ada di atas mesin dan menjadi saluran bensin pun disebut pecah dan diminta untuk diganti.

Tidak hanya itu, setelan langsam atau stasioner juga diminta untuk diganti oleh tukang bengkel.

"Setelah itu kelar tuh semua, motor sudah dicoba berkali-kali, dibalikin ke setelan awal sama saja makin parah brebet-nya," ujarnya.

Baca juga: Jangan Sampai Tertipu, Ini Ciri-ciri Oli Palsu dan Asli, Simak Bedanya

Motor belum beres, ditagih Rp 2,2 juta

Tukang bengkel juga menyuruhnya untuk mengganti fuel pump (pulpam) atau pompa bahan bakar yang ada di tangki bensin seharga Rp 600.000.

Namun, Dayat menolak karena takut uang yang dibawanya kurang. Dia kemudian meminta tukang untuk menjumlah semua biaya servis.

Tetapi dia terkejut karena totalnya di luar perkiraan.

"Nggak tahunya setelah dicek totalan semua belum berikut pulpam 2.220.000. Kaget tuh di situ, akhirnya nggak jadi ganti pulpam karena uang nggak cukup," ucapnya.

Dayat akhirnya membayar biaya servis senilai Rp 2,22 juta melalui transfer dan memutuskan untuk pulang ke Jakarta dengan kondisi mesin motor yang masih brebet.

"Setelah sampai Jakarta dicek nggak tahunya sensor gasnya yang minta disetel ulang," kata dia.

Sementara itu, pantauan Kompas.com, profil dan alamat bengkel yang bersangkutan tidak lagi tersedia di Google Maps.

Kontak bengkel yang tercantum pada nota pembayaran juga tidak lagi dapat dihubungi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi