Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggahan Viral, Rumah di Bandung Terbakar Diduga karena Petasan, Ini Kronologinya

Baca di App
Lihat Foto
X/@ifaumaran
Tangkapan layar unggahan yang memperlihatkan rumah terbakar diduga karena petasan di Sukajadi, Bandung, Jawa Barat
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com - Insiden kebakaran diduga akibat petasan melanda sebuah rumah di kawasan Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat.

Melalui unggahan akun media sosial X (dulu Twitter) @prodsymk, pengunggah mengungkapkan kesedihannya karena lantai dua rumah tersebut hangus dilahap jago merah.

"Lemes… rumahku kebakaran. lt2 habis, termasuk kamar ku. laptop dan semua-semuanya habis kebakar," tulis pengunggah, Kamis (4/4/2024).

Unggahan yang memuat foto-foto serupa juga dibuat oleh saudara pengunggah melalui akun @ifaumaran, Kamis.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tampak dalam cuitannya, kebakaran hanya menyisakan tembok dan puing-puing genting yang berserakan di lantai.

Hingga Senin (8/4/2024) pagi, unggahan terkait insiden kebakaran ini telah dilihat lebih dari 6,3 juta kali, ditandai 91.000 pengguna, dan diunggah ulang oleh lebih dari 17.000 warganet.

Lantas, bagaimana kronologi kejadiannya?

Baca juga: Marak Tragedi Ledakan Bahan Petasan, Ingat Lagi Aturan dan Ancaman Hukumannya


Kronologi rumah terbakar diduga karena petasan

Yuana (26), pengunggah pertama mengatakan, insiden kebakaran yang melanda rumahnya di daerah Sukajadi, Bandung, terjadi pada Kamis (4/4/2024) sekitar pukul 12.00 WIB.

"Untuk kronologi awalnya itu saya sekitar jam 12.00 WIB, setelah azan dzuhur, tadinya mau tidur siang tapi di luar berisik suara petasan," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/4/2024).

Sebelum peristiwa ini, menurut Yuana, anak-anak sekitar sering kali bermain petasan di depan rumah.

Ibu Yuana juga kerap menegur untuk tak bermain petasan. Namun, pada hari kejadian, tak ada teguran karena sang ibu sedang bekerja.

"Terus tiba-tiba suara petasan itu sudah nggak ada. Samar-samar saya dengar orang luar teriak, 'Kebakaran! Kebakaran!'," kata dia.

Yuana pun keluar kamar hendak menuju balkon rumah untuk melihat di mana kebakaran terjadi.

Kendati demikian, ternyata api justru berasal dari balkon rumahnya, tepatnya di tempat jemuran di lantai dua.

Saat itu, balkon penuh dengan baju, sprei, dan kain lain yang sedang dijemur. Ada pula lemari bekas yang berisi barang-barang dan baju bekas.

"Setelah lihat api, saya teriak ngasih tahu ke nenek yang lagi di bawah kalau ada kebakaran," ungkap Yuana.

Baca juga: Ramai Soal Video Pemusnahan Petasan Sebabkan Kerusakan Rumah Warga, Bagaimana Aturannya?

Api membesar dan membakar seluruh lantai

Dia juga segera berlari ke kamar mandi mencari air guna memadamkan api. Sayangnya, di kamar mandi lantai dua, tidak ada bak atau ember penampungan air, melainkan hanya ada shower.

Yuana akhirnya berlari ke kamar mandi di lantai bawah untuk mengambil ember. Pada saat bersamaan, neneknya sudah memanggil tetangga depan rumah untuk membantu memadamkan api.

Namun, saat Yuana dan tetangga hendak naik ke lantai dua, api sudah merambat sampai ke kamar mandi dan mulai mendekati kamar paling ujung yang berada di depan tangga.

"Jadi saya sudah takut untuk balik lagi ke kamar saya. Akhirnya saya, tetangga yang mau bantu, nenek, dan adik lari keluar rumah," tuturnya.

Api akhirnya berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran (damkar) yang dipanggil tetangga dan saudara.

Namun, peristiwa tersebut telanjur membakar seluruh lantai dua rumah Yuana, menyisakan tembok dan puing-puing barang.

Baca juga: Warganet Mengeluh Sulit Dapat Driver Ojol Jelang Lebaran, Gojek dan Grab Buka Suara

Tidak dilaporkan ke polisi

Yuana mengatakan, meski diduga disebabkan petasan yang dimainkan anak-anak siang itu, keluarganya memutuskan untuk tidak memproses kejadian ini lebih lanjut ke pihak berwajib.

"Enggak, karena susah juga cari orangnya dan keluarga juga sudah ikhlas," terang Yuana.

Di sisi lain, pemilik akun @ifaumaran mengatakan, keluarga saat ini tengah fokus pemulihan dan renovasi rumah.

Hal tersebut, salah satunya mengingat kondisi sang adik yang masih duduk di bangku kelas 2 SD dan melihat kejadian secara langsung.

"Aku punya adik kelas 2 SD, yang melihat betul kejadian kebakarannya. She’s okay, masih bawel dan ceria seperti biasa," ujar Ifa dalam unggahannya.

"Tapi dia yang jadi alasan kita pengin fokus ke recovery dan renovasi rumah saja, supaya dia bisa tinggal lagi di rumahnya seperti biasa sesegera mungkin," sambungnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi