Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Raya Idul Fitri 2024 Menurut Pemerintah, Muhammadiyah, dan NU

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/BAGUS FUJI PANUNTUN
Teleskop refraktor berdiameter 106 mm yang dilengkapi detektor kamera berbasis Complementary Metal-Oxide Semiconductor (CMOS) hasil rakitan astronom Observatorium Bosscha digunakan untuk pengamatan hilal di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Minggu (10/3/2024).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Umat Islam akan segera menyambut hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah atau Lebaran 2024.

Seperti yang diketahui, Idul Fitri selalu bertepatan dengan 1 Syawal. Meski demikian, tak sedikit masyarakat mempertanyakan kapan Hari Raya Idul Fitri 1445 H.

Hal ini mengingat Indonesia sudah beberapa kali memiliki perbedaan waktu dalam penentuan serta perayaan hari raya Idul Fitri.

Lantas, kapan Idul Fitri 2024 menurut Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah?

1. Idul Fitri 2024 menurut pemerintah

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penetapan 1 Syawal 1445 H atau Idul Fitri 2024 pada Selasa (9/4/2024).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sebagaimana biasa, sidang isbat awal Syawal selalu dilaksanakan pada 29 Ramadan. Tahun ini, bertepatan dengan 9 April 2024," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam, Kamaruddin Amindi Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Ia menyampaikan, berdasarkan data hisab, ijtimak terjadi pada Selasa, 29 Ramadhan 1445 H atau 9 April 2024, sekitar pukul 01.20 WIB.

Ijtimak adalah saat berakhirnya Bulan lalu dan munculnya Bulan baru dalam penanggalan Hijriah.

Kamaruddin mengatakan, saat Matahari terbenam, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk antara 4° 52.71' (empat derajat lima puluh dua koma tujuh puluh satu menit) sampai dengan 7° 37.84' (tujuh derajat tiga puluh tujuh koma delapan puluh empat menit).

Ketinggian hilal tersebut berada di sudut elongasi 8° 23.68' (delapan derajat dua puluh tiga koma enam puluh delapan menit) hingga 10° 12.94' (sepuluh derajat dua belas koma sembilan puluh empat menit).

“Berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), posisi hilal dimaksud telah memenuhi kriteria visibilitas hilal (Imkanur Rukyat) yaitu tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat,” imbuhnya.

Selain itu, Kemenag juga akan melakukan pemantauan hilal atau rukyatulhilal di berbagai provinsi dengan total 120 lokasi di seluruh Indonesia. 

Baca juga: Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri dalam Bahasa Arab dan Inggris

2. Idul Fitri 2024 menurut Muhammadiyah

Berbeda dengan Kemenag, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah terlebih dahulu menetapkan 1 Syawal 1445 H atau Idul Fitri 2024 jatuh pada Rabu, 10 April 2024.

Dilansir dari laman resmi Muhammadiyah, keputusan tersebut berdasarkan Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Merujuk Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1445 H, tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam 9 April 2024 M di Yogyakarta berada di -07 derajat 48 menit lintang selatan (LS) dan 110 derajat 21 menit bujur timur (BT) + 06 derajat 08 menit 28 detik (hilal sudah wujud).

Sementara di wilayah Indonesia lain, Bulan sudah berada di atas ufuk pada saat Matahari terbenam.

Baca juga: Pendapat Kemenag dan Muhammadiyah soal Perlunya Menggelar Sidang Isbat

3. Idul Fitri 2024 menurut NU

Sementara itu, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara resmi tlah menerbitkan informasi hilal awal Syawal penentu hari raya Idul Fitri 2024.

Dalam e-book berjudul Informasi Hilal Awal Syawal 1445 H Nahdlatul Ulama yang diterima Kompas.com, Rabu (3/4/2024), kedudukan hilal di Indonesia sudah di atas kriteria.

"Kedudukan hilal di Indonesia terutama dari sisi tinggi hilal mar'ie dan elongasi hilal haqiqy sudah di atas nilai yang dinyatakan dalam kriteria Imkan Rukyah Nahdlatul Ulama (IRNU)," tulis Lembaga Falakiyah PBNU.

Kriteria IRNU merupakan ambang batas posisi Bulan, saat hilal berpotensi dapat dilihat, terutama melalui moda kasat teleskop dan kasat kamera.

Ambang batas ini terjadi ketika tinggi hilal mar’ie minimal 3 derajat dan elongasi hilal haqiqy minimal 6,4 derajat.

Kemudian, pada 29 Ramadhan 1445 H dalam Kalender Hijriah NU, bertepatan Selasa Legi, 9 April 2024.

Pada saat itu, tinggi hilal di Indonesia bervariasi antara plus 4 derajat 52 menit hingga plus 7 derajat 28 menit. Sedangkan elongasi hilal di Indonesia pada 29 Ramadhan 1445 H bervariasi antara 8 derajat 30 menit hingga 10 derajat 20 menit.

"Lama hilal di atas ufuk untuk Indonesia pada 29 Ramadhan 1445 H bervariasi antara 23 menit 19 detik hingga 32 menit 47 detik," kata Lembaga Falakiyah PBNU.

Oleh karena itu, Hari Raya Idul Fitri menurut NU berpotensi terjadi pada Rabu, 10 April 2024.

Namun, keputusan resmi NU masih menanti hasil rukyah hilal atau pengamatan hilal di beberapa titik pada 9 April 2024.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi