Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prakiraan BMKG: Wilayah Hujan Lebat dan Angin Kencang 11-12 April 2024

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/kulkann
BMKG ungkap potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofiksika (BMKG) memperkirakan sejumlah wilayah Indonesia akan mengalami hujan lebat dan angin kencang pada 11-12 April 2024.

Hal tersebut diumumkan BMKG melalui laman resminya pada Rabu (10/4/2024).

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, terjadinya hujan lebat dan angin kencang salah satunya dipicu kemunculan siklon tropis Olga.

Faktor lain yang berkontribusi pada terjadinya hujan lebat dan angin kencang adalah sirkulasi siklonik.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Musim Kemarau Diprediksi Mundur, Akankah Cuaca Panas Terik 2023 Terulang Lagi?

Baca juga: Diprediksi Mundur, Kapan Puncak Musim Kemarau 2024?

BMKG: Wilayah berpotensi hujan lebat dan angin kencang

Dari penjelasan Guswanto, berikut wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat dan angin kencang pada 11-12 April 2024:

11 April 2024

1. Wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat, angin kencang, dan petir:

2. Wilayah yang berpotensi dilanda hujan , angin kencang, dan petir:

Baca juga: Indonesia Masuk Musim Kemarau Maret 2024, Mengapa Masih Hujan?

12 April 2024

1. Wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat, angin kencang, dan petir:

2. Wilayah yang berpotensi dilanda hujan , angin kencang, dan petir:

Baca juga: BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 10-11 April 2024

Penyebab cuaca ekstrem Indonesia

Guswanto menjelaskan bahwa siklon tropis Olga yang memicu cuaca ekstrem di Indonesia berada di Samudera Hindia selatan Kepulauan Nusa Tenggara.

Siklon tropis tersebut bergerak dengan kecepatan angin maksimum 40 knots atau sekitar 74 kilometer per jam dan tekanan udara maksimum 998 hPa.

Siklon tropis Olga diprediksi bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia dengan potensi melemah dalam 12 jam ke depan.

Meski begitu, siklon tropis Olga menginduksi peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot (low level jet) di sekitarnya sehingga memicu peningkatan tinggi gelombang di perairan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).

Di sisi lain, Guswanto juga menerangkan, pihaknya turut mendeteksi sirkulasi siklonik di perairan utara Jawa Timur dan Papua Selatan.

Sirkulasi siklonik membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari perairan barat Bengkulu hingga Sumatera Selatan.

Daerah konvergensi juga terbentuk di Selat Karimata, dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Laut Banda hingga Laut Seram, dan Papua Barat hingga Papua Pegunungan.

Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang di Aceh, Sumatera Barat hingga Jambi, Jawa Barat hingga Perairan utara Jawa Timur, Kalimantan Barat, NTB, Laut Timor, dan Sulawesi Tengah.

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut," jelas Guswanto.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi