Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Gula yang Boleh Dikonsumsi Saat Lebaran? Ini Kata Ahli Gizi

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/qoppi
Ilustrasi gula.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Momen Idul Fitri atau Lebaran selain identik dengan berkumpul bersama keluarga, tapi juga makanan dan minuman manis. 

Ada berbagai hidangan dengan cita rasa manis yang dapat dijumpai ketika Lebaran, seperti kue nastar, putri salju, atau minuma es buah.

Oleh karena itu, orang yang merayakan Lebaran dengan menyantap makanan dan minuman manis sebaiknya berhati-hati.

Sebab kadar gula darah dapat melonjak jika makanan dan minuman manis dikonsumsi secara berlebihan, terutama bagi mereka yang sudah didiagnosis diabetes.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, berapa banyak gula yang boleh dikonsumsi saat Lebaran?

Baca juga: Mengandung Gula Alami, Apakah Jagung Aman bagi Penderita Diabetes?

Penjelasan ahli gizi

Ahli gizi dr Tan Shot Yen mengatakan, konsumsi makanan dan minuman saat Lebaran sebaiknya dijaga supaya tetap seimbang karena ada hidangan tertentu yang mengandung gula tersembunyi.

"Gula itu tidak cuma gula pasir. Pikirkan makan ada kecapnya, permen, puding, kue, gula tersembunyi. Biasakan tetap menerapkan gizi seimbang," ujar Tan kepada Kompas.com, Selasa (9/4/2024).

Tan mencontohkan, ada beberapa jenis makanan saat Lebaran manis yang mengandung banyak kalori, seperti lidah kucing, kastengel, putri salju, dan nastar.

Merujuk anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tan menyarankan supaya konsumsi gula harian dibatasi kurang dari 10 persen dari total asupan energi.

Menurut WHO, mengurangi gula hingga di bawah 5 persen atau sekitar 25 gram (6 sendok teh) per hari dapat memberikan manfaat tambahan.

Mengonsumsi gula di bawah 10 persen bermanfaat untuk mengurangi risiko kelebihan berat badan, obesitas, dan kerusakan gigi.

Baca juga: 5 Air Rebusan Bahan Alami untuk Menurunkan Gula Darah

Harus menjaga pikiran

Lebih lanjut, Tan juga mengingatkan bahwa pikiran dapat menjadi manipulatif ketika dihadapkan pada makanan dan minuman manis.

Oleh sebab itu, ia menyarankan supaya mereka yang ingin merayakan Lebaran tidak harus mengonsumsi hidangan yang mengandunng gula, seperti teh atau nastar.

Mereka cukup mengonsumsi air putih sambil rutin memeriksa kadar gula darah.

Tan meminta supaya mereka yang sudah mengidap diabetes untuk berkonsultasi ke dokter terkait asupan manis ketika Lebaran tiba.

"Teh ga perlu manis. Nastar cuma buat nyicip. Kalau sudah diabetes harus ke dokter, bukan pakai cara-cara sendiri," imbuhnya.

Baca juga: Cara Mengontrol Gula Darah secara Alami, Cocok untuk Penderita Diabetes

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi