Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mana yang Lebih Didahulukan, Mengganti Puasa Ramadhan atau Puasa Syawal?

Baca di App
Lihat Foto
Antara Foto/Hafidz Mubarak A
Umat Islam melaksanakan Shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (22/4/2023). Pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 H pada Sabtu (22/4).
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Salah satu amalan yang disunahkan atau dianjurkan bagi umat Islam setelah lebaran adalah puasa Syawal.

Puasa sunah ini bisa dilakukan mulai tanggal 2 Syawal hingga akhir bulan.

Keutamaana dari puasa Syawal adalah bernilai pahala sama seperti puasa selama satu tahun penuh.

Lantas, mana yang lebih didahulukan, mengganti puasa Ramadhan atau puasa Syawal?

Baca juga: Sengaja Membatalkan Puasa di Bulan Ramadhan, Bisakah Diganti pada Hari Lain?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Waktu pelaksanaan puasa qadha atau Syawal

Ketua Umum Pusat Pimpinan (PP) Muhammadiyah Haedar Natsir mengungkapkan, mengganti puasa Ramadhan atau qadha seharusnya didahulukan.

"Puasa qadha itu wajib. Dahulukan (puasa) yang wajib," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (25/3/2024).

Pasalnya, puasa qadha ditunaikan untuk membayar puasa Ramadhan yang hukumnya wajib dalam Islam.

Sebaliknya, puasa Syawal bersifat sunah dan dijalankan sesuai keinginan umat Islam yang menjalankannya.

Umat Islam yang berpuasa Syawal akan mendapat keutamaan. Namun, orang yang tidak melakukannya juga tidak berdosa.

"Puasa Syawal meski tidak harus di awal (bulan Syawal), masih bisa di hari lain. Apalagi kalau puasa qadha-nya banyak, (harus) diprioritaskan," imbuh Haedar.

Baca juga: Puasa Setengah Hari dan Sengaja Batal, Bagaimana Hukumnya?

Dia menambahkan, umat Islam yang mampu boleh menjalankan kedua puasa tersebut. Jika tidak, puasa qadha-lah yang wajib dijalankan.

Terpisah, Rektor Universitas Islam Negeri Raden Mas Said (UIN RM Said) Surakarta, Toto Suharto menyatakan hal yang senada.

Menurutnya, puasa qadha hukumnya wajib dilaksanakan sebagai pengganti puasa Ramadhan. Namun, puasa ini dilaksanakan di luar Ramadhan, termasuk bulan Syawal.

"Qadha Ramadhan hukumnya wajib karena pada hakikatnya merupakan pengganti puasa Ramadhan (yang ditinggalkan) karena berbagai sebab. Misalnya, haid atau nifas maka wajib qadha puasa Ramadhan," jelas dia saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Toto menyatakan, puasa qadha bersifat wajib, sehingga pelaksanaannya harus disegerakan. Ini berbeda dari puasa Syawal yang hukumnya sunah dan bisa ditunaikan sepanjang bulan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi