Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi KA Argo Semeru Tabrak Mobil yang Nekat Terabas Pelintasan di Madiun

Baca di App
Lihat Foto
Instagram
Tangkapan layar video KA Argo Semeru menabrak mobil yang nekat menerabas perlintasan tanpa terjaga yang sudah dipasangi patok di Madiun, Jumat (12/4/2024).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Media sosial Instagram diramaikan dengan video KA Argo Semeru menabrak mobil Suzuki Carry, Jumat (12/4/2024) siang.

Berdasarkan video yang diunggah akun @unikinfold, peristiwa tersebut terjadi di Wonosari, Madiun, Jawa Timur.

Dalam video yang dibagikan pengunggah, awalnya tampak sebuah mobil berwarna merah marun mogok di tengah pelintasan tanpa palang.

Tidak lama kemudian melintas KA Argo Semeru dengan kecepatan tinggi yang langsung menemper mobil tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil yang tertabrak KA Argo Semeru seketika terpental ke sisi perlintasan dalam kondisi ringsek dan kaca pecah.

Menurut pengunggah, penumpang sudah keluar dari dalam mobil sebelum kendaraannya tertabrak kereta.

"Selalu hati-hati gaes saat berada di perlintasan kereta Api," tulis pengunggah dalam keterangan unggahan.

Baca juga: Bukan karena Magnet, Ini Penyebab Mesin Kendaraan Mati di Rel Kereta

Kronologi KA Argo Semeru tabrak mobil

Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Kuswardojo, buka suara perihal insiden KA Argo Semeru menabrak Suzuki Carry di Madiun.

Ia menyampaikan, insiden tersebut terjadi di KM 153+637 antara Caruban-Babadan yang merupakan pelintasan tanpa terjaga pada Jumat pukul 11.00 WIB.

Awalnya, mobil dengan nomor polisi N 1157 XL memaksa melintas di pelintasan tanpa terjaga.

Mobil tersebut dikemudikan oleh Tarmuji, warga Gading Permai Kelurahan Petahunan, Kecamatan Gading Rejo, Pasuruan, Jawa Timur.

Mobil yang dikemudikan Tarmuji kemudian tersangkut di tempat kejadian perkara (TKP) setelah nekat menerabas patok.

Kemudian, melintaslah KA Argo Semeru relasi Surabaya-Gambir yang menyebabkan mobil tersebut tertabrak kereta.

"Akibat dari insiden tersebut, Kereta Api Argo Semeru mengalami keterlambatan 15 menit untuk dilakukan perbaikan dan pemeriksaan di Stasiun Madiun," kata Kuswardojo kepada Kompas.com, Sabtu (13/4/2024).

"Serta kelambatan berimbas pada Kereta Api Brantas tambahan relasi Blitar-Pasarsenen selama 10 menit, menunggu pemeriksaan jalur kereta api dalam kondisi aman dan bebas gangguan," tambahnya.

Baca juga: Tak Lagi Kursi Tegak, Ini Daftar Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation

KAI minta pengguna jalan dahulukan kereta

Terkait Suzuki Carry tertabrak KA Argo Semeru di Madiun, Kuswardojo meminta pengguna jalan supaya mengutamakan kesadaran dan disiplin saat melintas di pelintasan sebidang.

Pengguna jalan diimbau untuk mematuhi aturan dan tanda-tanda peringatan yang terpasang di pelintasan guna mencegah terjadinya kecelakaan yang dapat berujung pada kerugian.

"Mengimbau masyarakat pengguna kendaraan yang melintas di pelintasan sebidang KA untuk selalu berhati-hati. Sesuai UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 114, pengguna jalan wajib mendahulukan kereta api dan memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintas rel," imbuh Kuswardojo.

Ia menerangkan, sesuai dengan peraturan yang berlaku maka pelintasan sebidang liar menjadi kewenangan pemerintah atau pemerintah daerah untuk dilakukan peningkatan keselamatan atau penutupan.

KAI, lanjut Kuswardojo, juga mendorong pemerintah untuk membuat pelintasan yang aman sesuai regulasi atau menutup pelintasan tidak sebidang sesuai dengan amanat UU Nomor 23 tahun 2007.

"Kami selalu mengimbau agar semua pengguna jalan raya untuk berhenti sesaat ketika hendak melintasi pelintasan sebidang. Jika sudah dipastikan aman baru melintas," tuturnya.

Ia menambahkan, tabrakan antara KA Argo Semeru dengan mobil di Madiun terjadi ketika lonjakan penumpang di wilayah Daop 7 sedang tinggi-tingginya saat periode libur Lebaran 2024.

Daop 7 Madiun mengalami lonjakan volume penumpang berangkat dengan jumlah 11.545 orang pada 12 April 2024.

Diperkirakan lonjakan penumpang pada saat keberangkatan masih terjadi hingga 15 April 2024.

"KAI Daop 7 mencatat untuk pemesanan tiket kereta api keberangkatan Daop 7 selama periode 31 Maret hingga 21 April 2024 menunjukkan telah terjual sebanyak 89.871 tiket. Angka ini mencapai 122 persen dari kapasitas yang disediakan yang sebanyak 73.656 tiket," jelasnya.

"Selain itu, data naik turun penumpang di stasiun wilayah Daop 7 Madiun dari tanggal 31 Maret hingga 12 April 2024, sebanyak 88.831 penumpang berangkat dan 138.692 penumpang tiba di stasiun-stasiun Daop 7 Madiun," pungkas Kuswardojo.

Baca juga: Kata Media Asing soal Tabrakan KA Turangga-Bandung Raya, Soroti Jaringan KA yang Menua

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi