Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu Pastikan Tidak ada WNI Jadi Korban Penusukan Massal di Mal Australia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Judha Nugraha dalam bincang media dan buka puasa bersama di Cikini, Jakarta, Rabu (3/4/2024).
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penusukan massal di salah satu mal di Sydney, Australia, Sabtu (13/4/2024) sore.

Dilansir dari ABC News, insiden penusukan massal terjadi di pusat perbelanjaan Westfield Bondi Junction di timur Sydney, Australia, Sabtu (13/4/2024), pukul 15.10 waktu setempat.

Menurut keterangan polisi, total ada enam korban yang meninggal dunia dari insiden tersebut.

Dari enam korban itu, lima korban penusukan meninggal di tempat kejadian, sedangkan korban keenam meninggal setelah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.

Selain itu, ada sembilan orang yang mengalami luka-luka, termasuk seorang anak kecil dan beberapa lainnya berada dalam kondisi kritis.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat ini, seluruh korban yang terluka telah dibawa ke sejumlah rumah sakit di Sydney.

Baca juga: Insiden Penusukan Massal di Mal Australia, 6 Orang Meninggal Dunia

Penjelasan Kemenlu

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Judha Nugraha menyampaikan, tidak ada WNI yang menjadi korban dalam insiden penusukan di pusat perbelanjaan Westfield Bondi Junction di Sydney, Australia pada Sabtu (13/4/2024).

Judha mengatakan, setelah kejadian itu, Konsulat Jenderal RI di Sydney segera berkoordinasi dengan Kemenlu Australia dan kepolisian setempat untuk memastikan adanya korban WNI.

“Kami juga menghubungi simpul-simpul masyarakat Indonesia, dan dipastikan hingga saat ini, tidak ada informasi korban WNI dalam serangan itu,” ujarnya dikutip dari Antara, Sabtu sore.

Dia menyebut, jumlah WNI di Sydney sekitar 10.000 orang, yang sebagian besar adalah pelajar, mahasiswa, dan pekerja migran.

KJRI menyediakan nomor telepon bantuan +61 4034 544 478 bagi WNI yang menghadapi situasi darurat terkait insiden tersebut.

Baca juga: Saat Laboratorium di Sydney Bagikan Ratusan Hasil Tes Covid-19 Palsu karena Sistem Eror...

Kronologi penusukan massal

Dilansir dari CNN, pelaku teror di mal ini kali pertama memasuki mal pukul 15.10 waktu setempat.

Sesaat kemudian, pelaku keluar dari mal dan masuk kembali ke dalam mal pada pukul 15.20 waktu setempat dengan membawa pisau dan langsung melakukan penyerangan.

Asisten Komisaris Polisi New South Wales Anthony Cooke menyatakan, seorang inspektur polisi senior berada di dekat pelaku ketika serangan itu terjadi.

Sebelum pihak berwajib mengamankan lokasi kejadian, polisi senior tersebut sendirian menghadapi pelaku teror.

Inspektur polisi itu kemudian menembak pelaku ketika pelaku mengangkat pisau ke arahnya.

“Dia lalu mengeluarkan senjatany dan menembak pelaku. Pelaku meninggal,” kata Cooke.

Meskipun belum mengetahui motif pelaku, Cooke meyatakan, pihak berwenang meyakini pelaku bertindak sendirian dalam melaksanakan aksinya.

Selain itu, dipastikan tidak ada ancaman susulan pasca-kejadian teror yang mencekam tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, polisi belum memiliki informasi mengenai identitas pria pelaku teror penusukan massal di mal Australia ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi