Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Heroik Polisi Wanita Sendirian Lawan Pelaku Penusukan Massal di Sydney, Australia

Baca di App
Lihat Foto
AFP/DAVID GRAY
Keluarga berjalan keluar dari pusat perbelanjaan Westfield Bondi Junction setelah insiden penikaman di Sydney pada 13 April 2024. Polisi Australia pada 13 April mengatakan mereka telah menerima laporan bahwa banyak orang ditikam di sebuah pusat perbelanjaan yang sibuk di Sydney.
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com - Seorang polisi wanita di New South Wales, Australia, dipuji sebagai pahlawan setelah dia sendirian melawan pelaku penusukan massal di pusat perbelanjaan Westfield Bondi Junction, di pinggiran Sydney, Australia, Sabtu (13/4/2024) sore.

Saat kejadian berlangsung, petugas berpangkat inspektur yang namanya belum dirilis karena masih dalam penyelidikan itu sedang melaksanakan tugas pengamanan rutin di dekat lokasi insiden.

Petugas tersebut adalah inspektur tingkat tinggi di distrik kepolisian setempat, Komando Daerah Kepolisian Pinggiran Kota Timur, yang telah menjalankan pekerjaan tersebut selama lebih dari satu dekade.

Karena posisinya dekat, ia diarahkan segera menuju Westfield Bondi Junction setelah menerima laporan seorang pria yang membawa pisau secara membabi buta menyerang pengunjung di mal setempat.

Beberapa menit kemudian, polisi wanita itu sudah berada di dalam pusat perbelanjaan dan segera mengejar pelaku.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Kejadian ini semua terjadi sangat cepat,” kata perwakilan polisi, Tony Cooke, dikutip dari The Guardian.

“Petugas ini berada di dekat lokasi kejadian. Dia datang sendiri, lalu dipandu ke lokasi pelaku oleh orang-orang yang berada di pusat  perbelanjaan. Dia segera mengambil tindakan  dan bisa menyelamatkan banyak nyawa," imbuh dia.

Baca juga: Cerita Mencekam Saksi Mata Insiden Penusukan Massal di Mal Sydney, Australia

Aksi heroik polisi wanita melawan pelaku penusukan massal

Aksi heroik polisi wanita itu bermula ketika sejumlah pengunjung pusat perbelanjaan di pinggiran Kota Sydney tersebut panik dan berhamburan melarikan diri. Kala itu, alarm bahaya juga nyaring berbunyi. 

Kemudian, seorang petugas polisi wanita terlihat berlari ke arah pria yang bersenjatakan pisau dan sedang melakukan penikaman kepada sejumlah pengunjung mal.

Salah seorang saksi mata menceritakan, saat polisi wanita itu mendekat, pelaku tersebut menolak untuk menjatuhkan pisau yang dia acungkan.

“Yang dia katakan (polisi wanita) itu hanyalah 'letakkan itu (pisau).' Lalu dia menembak pelaku di bagian dada dan pelaku terjatuh,” kata saksi mata Jason Dixon, dilansir dari Sydney Morning Herald.

Menurut penjelasan saksi mata ini, polisi wanita itu tidak punya pilihan selain menembak.

“Dia harus menembak pelaku karena terus menyerang. Dia punya pisau besar dan tidak menunjukkan gelagat menyerah," imbuh dia.

Beberapa saat setelah pelaku tersebut terjatuh, petugas heroik tersebut, dibantu petugas polisi yang mulai berdatangan lainnya segera menyeret pria itu menjauhi etalase toko perlengkapan seni Eckersley.

Petugas juga memberikan CPR atau cardiopulmonary resuscitation. Sebagai informasi, CPR adalah salah satu upaya pertolongan pertama gawat darurat secara medis yang dilakukan ketika ada seorang pasien henti jantung.

Setelah itu, petugas ambulans dari New South Wales (NSW) mengambil alih perawatan darurat pelaku tersebut setelah dia ditembak.

Namun, pelaku meninggal di tempat kejadian sebelum diketahui identitas dan motifnya melakukan penyerangan.

Baca juga: Kemenlu Pastikan Tidak ada WNI Jadi Korban Penusukan Massal di Mal Australia

Perdana menteri apresiasi aksi heroik itu

Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese menyebut respons cepat dari polisi wanita itu sebagai aksi heroik.

“Dia tentu saja seorang pahlawan. Tidak ada keraguan bahwa dia menyelamatkan nyawa melalui tindakannya," kata PM Australia.

“Ini adalah pengingat, orang-orang berseragam adalah orang-orang yang bergegas menghadapi bahaya, bukan menghindarinya,” imbuh dia.

Selain itu, Anthony juga mengapresiasi petugas polisi lainnya, petugas pertolongan pertama, serta masyarakat sekitar mal yang segera membantu para korban.

Komisaris polisi NSW, Karen Webb, juga memuji inspektur tersebut, dengan menyebut aksinya “sangat berani”.

Webb mengatakan bahwa petugas itu terlihat tidak panik menghadapi situasi mencekam yang sedang terjadi.

“Dia menunjukkan keberanian. Itu luar biasa,” ucap Webb.

Baca juga: Insiden Penusukan Massal di Mal Australia, 6 Orang Meninggal Dunia

Identitas pelaku belum diumumkan

Pada konferensi pers pada Sabtu malam, Webb menyatakan polisi meyakini pelaku adalah pria berusia 40 tahun. Kendati demikian, polisi belum mengumumkan identitas pelaku secara resmi.

Webb menyampaikan, pelaku dikenal oleh penegak hukum. Tetapi polisi tidak yakin serangan itu dimotivasi oleh aksi terorisme.

Berdasarkan data termutakhir dari kepolisian setempat, sebanyak enam korban yang meninggal dunia, lima di antaranya perempuan.

Polisi menyampaikan, masih terlalu dini untuk menyimpulkan apakah serangan itu ditujukan pada perempuan.

Mengingat praktik standar ketika seorang petugas polisi terlibat dalam kematian, peristiwa tersebut telah dinyatakan sebagai insiden kritis dan akan diselidiki, dengan pengawasan dari Komisi Perilaku Penegakan Hukum negara bagian setempat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi