Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Dugaan Motif Penusukan Massal di Mal Australia

Baca di App
Lihat Foto
AFP/DAVID GRAY
Keluarga berjalan keluar dari pusat perbelanjaan Westfield Bondi Junction setelah insiden penikaman di Sydney pada 13 April 2024. Polisi Australia pada 13 April mengatakan mereka telah menerima laporan bahwa banyak orang ditikam di sebuah pusat perbelanjaan yang sibuk di Sydney.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kepolisian New South Wales Australia ungkap dugaan motif penusukan massal di mal Australia yang dilakukan oleh Joel Cauchi (40) pada Minggu (14/4/2024).

Komisioner Polisi New South Wales, Karen Webb mengatakan, pelaku melakukan penusukan diduga terkait dengan masalah kesehatan mental, dikutip dari 9News Australia.

Webb mengungkapkan bahwa saat ini penyelidik masih terus bekerja untuk melacak aktivitas Cauchi selama beberapa hari sebelum insiden.

Pihak berwenang mengungkapkan bahwa Cauchi diperkirakan pindah dari Queensland ke New South Wales pada Maret 2024.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Sebagai individu, Cauchi tidak dikenal secara kriminal. Meskipun demikian, ia sudah menjadi perhatian penegak hukum di negara bagian New South Wales dan Queensland karena masalah kesehatan mentalnya,” kata Webb.

Selain itu, kepolisian New South Wales juga melakukan kerja sama dengan kepolisian Queensland terkait penyelidikan tersebut.

Asisten Komisaris Australia, Anthony Cooke mengatakan, polisi juga telah berbicara dengan keluarga Cauchi.

Pihak keluarga Cauchi  telah bersepakat untuk bekerja sama dengan penyelidik untuk mengungkapkan kasus ini.

Baca juga: Aksi Heroik Polisi Wanita Sendirian Lawan Pelaku Penusukan Massal di Sydney, Australia


Kronologi kasus penusukan massal di Australia

Joel Cauchi sebelumnya melakukan penusukan massal di Westfield Bondi Junction, Sydney, Australia pada Sabtu (13/4/2024).

Penusukan tersebut mengakibatkan 6 orang meninggal dunia dan 12 orang lainnya mengalami luka-luka, dilansir dari The New York Times.

Asisten Komisaris Kepolisian New South Wales, Anthony Cooke menuturkan, para korban yang terluka masih dirawat di rumah sakit.

Salah satu korban yang mengalami luka usai penusukan adalah bayi berusia 9 bulan dan dalam kondisi kritis.

Insiden tersebut disebut sebagai aksi kekerasan massal paling mematikan di negara Australia sejak 2017.

Seorang saksi mata menggambarkan peristiwa tersebut terjadi ketika pembeli melihat orang-orang berlarian dan mengatakan bahwa seseorang di mal membawa pisau.

Dikutip dari CNN, pelaku mulai memasuki mal pada pukul 15.10 waktu setempat. Ia sempat terlihat keluar dan masuk lagi ke dalam mal pukul 15.20 waktu setempat dan mulai menikam orang-orang yang berada di mal tersebut.

Kepolisian menerima beberapa panggilan terkait peristiwa penusukan tersebut mulai pukul 15.30 waktu setempat.

Setelah itu, pihak kepolisian menuju lokasi kejadian dan menangkap Cauchi. Seorang saksi mata, Michael Dunkley (57) mengatakan petugas mengarahkan Cauchi untuk menjatuhkan pisaunya.

Usai ditangkap, Dunkley mengatakan bahwa Cauchi tidak mengatakan apapun dan tampak masih bertekad ingin menyerang orang lain.

Pihak kepolisian akhirnya memutuskan untuk menembak mati Cauchi karena dianggap membahayakan keselamatan massal.

Baca juga: Cerita Mencekam Saksi Mata Insiden Penusukan Massal di Mal Sydney, Australia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi