Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Israel Serang Balik Iran, Biden Pastikan AS Tak Akan Ikut Campur

Baca di App
Lihat Foto
AFPTV/AFP
Ilustrasi Iran serang Israel
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Negara sekutu Israel, Amerika Serikat bereaksi atas serangan yang dilakukan Iran terhadap Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam waktu setempat.

Presiden AS Joe Biden mengungkapkan, pihaknya akan mendukung pertahanan dan keamanan Israel dari serangan tersebut.

Namun, dia menyatakan tidak akan melakukan serangan balik secara langsung melawan Iran.

Sementara itu, Iran menegaskan akan memberikan balasan lebih besar terhadap pihak-pihak yang melakukan serangan balik imbas dari konflik Iran-Israel.

Baca juga: Respons Pemimpin Dunia atas Serangan Iran ke Wilayah Israel

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


AS tidak ikut serang balik Iran

Seorang pejabat senior Gedung Putih mengabarkan, Joe Biden telah melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu lalu.

Dalam panggilan telepon tersebut, Biden menyatakan AS tidak akan mendukung serangan balik Israel terhadap Iran dan idak akan mendukung operasi tersebut, dikutip dari CNN.

Berkat upaya pertahanan yang dilakukan Israel, AS, dan negara-negara lain, mereka mengeklaim serangan Iran ke wilayah Israel telah gagal.

Sementara itu, Biden menghubungi para pemimpin negara G7 yang meliputi Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Inggris untuk mengoordinasikan tanggapan diplomatik terhadap serangan Iran.

"Meskipun kami belum melihat serangan terhadap pasukan atau fasilitas kami saat ini, kami akan tetap waspada terhadap semua ancaman dan tidak akan ragu untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi rakyat kita,” kata Biden.

Di sisi lain, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dilaporkan meminta Israel memberi tahu AS sebelum mengambil tindakan apa pun terhadap Iran.

Baca juga: Perbandingan Kekuatan Militer Iran vs Israel, Siapa Lebih Unggul?

AS dukung keamanan Israel

Meski menyatakan tidak ikut melakukan serangan terbuka melawan Iran, Biden menegaskan pihaknya tetap akan mengerahkan pasukan militer untuk mendukung pertahanan Israel.

Dia bahkan menyatakan pasukan AS membantu Israel menjatuhkan setiaknya 70 drone dan tiga rudal balistik yang ditembakkan Iran dan mencegatnya menuju Israel.

“Atas arahan saya, untuk mendukung pertahanan Israel, militer AS memindahkan pesawat dan kapal perusak pertahanan rudal balistik ke wilayah tersebut selama seminggu terakhir,” kata Biden, dikutip dari AP News.

“Berkat pengerahan dan keterampilan luar biasa, pasukan kami membantu Israel menghancurkan hampir semua drone dan rudal yang masuk," ungkapnya.

Biden juga mengatakan AS akan membela Israel dan menyebut “Iran tidak akan berhasil" dalam serangannya. Dia pun memperingatkan agar Iran tidak melakukan serangan ke Israel.

Baca juga: Kenapa Iran Menyerang Israel? Berikut Alasannya

Iran akan kirim serangan lebih besar, jika...

Sementara, Iran telah memperingatkan akan mengirimkan serangan lebih kuat jika Israel menyerang balik.

“Republik Islam Iran tidak akan ragu untuk menggunakan hak membela diri bila diperlukan,” kata Duta Besar Iran dan Wakil Tetap Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani.

Iravani mengatakan, serangan itu dilakukan sebagai tindakan pembelaan diri terhadap agresi militer Israel yang dilakukan berulang-ulang.

Secara khusus, serangan ini merupakan pembalasan atas serangan Israel pada awal bulan ini terhadap fasilitas diplomatik milik Iran di Damaskus, Suriah.

Iran mengklaim, serangan itu melanggar hukum internasional dan menyebabkan kematian tujuh penasihat militer Iran, termasuk komandan penting Korps Garda Revolusi Iran.

Dia juga mengkritik Dewan Keamanan PBB karena gagal menegakkan perdamaian internasional, serta membiarkan Israel melanggar norma internasional dan meningkatkan ketegangan regional.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi