Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan Bandara Internasional Kuala Lumpur, Satu Korban Luka akibat Salah Sasaran

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia/Pangalau
Penembakan terjadi di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) di Selangor, Malaysia.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com- Penembakan terjadi di terminal kedatangan Terminal 1 Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Malaysia pada Minggu (14/4/2024) pukul 01.30 waktu setempat.

Pelaku melepaskan dua tembakan mengarah ke istrinya yang sedang menunggu rombongan umrah.

Sayangnya, tersangka kabur usai melakukan aksinya dan belum tertangkap, meski identitasnya telah teridentifikasi.

Lantas, bagaimana kronologi penembakan tersebut?

Baca juga: Insiden Penusukan Massal di Mal Australia, 6 Orang Meninggal Dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

 

Kronologi penembakan di KLIA

Kepala Polisi Selangor Hussein Omar Khan melaporkan, insiden tersebut bermula dari masalah pribadi antara pelaku dan istrinya.

“Dari hasil penyelidikan, tersangka berniat menembak istrinya yang sedang menunggu kedatangan rombongan umrah,” ujarnya, diberitakan Channel News Asia.

Sekitar pukul 01.30 waktu setempat, pelaku melepaskan dua tembakan. Salah satu tembakannya mengenai seorang pria Malaysia yang berprofesi sebagai pengawal pribadi.

Korban menderita luka parah akibat penembakan itu. Sementara pelaku kemudian melarikan diri dari lokasi kejadian.

“Polisi telah mengidentifikasi tersangka dan melancarkan operasi untuk melacak tersangka yang diyakini melarikan diri ke utara,” lanjutnya.

Hussein Omar Khan mengatakan, kejadian tersebut tidak berkaitan dengan kelompok teroris. Situasi di bandara pun telah kembali aman.

Kasus ini tengah diselidiki sebagai percobaan pembunuhan berdasarkan pasal 307 KUHP dan Pasal 8 UU Persenjataan Malaysia tahun 1960.

Polisi berhasil mengetahui identitas tersangka dan kini melakukan pencarian ke wilayah utara Selaongor, Malaysia.

Baca juga: Malaysia Tangkap Warga Israel yang Masuk Secara Ilegal, Bawa 6 Pistol dan 200 Peluru

Identitas tersangka penembakan KLIA

Direktur Departemen Investigasi Kriminal Bukit Aman Komisaris Mohd Shuhaily Mohd Zain mengatakan, tersangka diketahui bernama Hafizul Harawi (38).

Hafizul telah diidentifikasi sebagai suami dan mitra bisnis dari istrinya yang menjadi target penembakan di KLIA. Tersangka dan istrinya diketahui tengah menjalani proses cerai.

“Polisi telah mengklasifikasikan tersangka sebagai tersangka bersenjata dan berbahaya. Siapa pun yang melihatnya diimbau untuk berbagi informasi dengan polisi tetapi tidak bertindak sendiri,” katanya, dikutip dari The Straits Times.

Dia juga meminta masyarakat menjaga jarak dan segera menghubungi polisi jika melihat tersangka.

Shuhaily mengatakan, istri tersangka telah melaporkan suaminya ke polisi pada 2016 dan Desember 2023. Berdasarkan laporan, tersangka sempat ditangkap dan akan menjalani sidang. Namun, penangkapan dibatalkan.

Menurutnya, polisi juga telah menyelidiki tersangka atas kasus pencurian dan penyamaran sebagai pejabat publik.

“Ini adalah insiden yang jelas dengan target tertentu atau balas dendam pribadi. Selain itu, wisatawan tidak perlu khawatir dengan keselamatan di bandara," ujar Shuhaily.

Baca juga: Penembakan Massal di Moskwa Rusia, 40 Orang Meninggal dan Ratusan Luka-luka

Korban koma akibat tembakan

Istri tersangka bernama Farah Cie melalui unggahan akun Facebook pribadinya menyatakan, ia menyewa pengawal pribadi karena suaminya belum ditahan polisi.

Siti Noraida (28), istri pengawal pribadi Farah Cie, mengaku terkejut ketika mengetahui suaminya menjadi korban penembakan.

“Saya kaget dan tidak menyangka hal seperti ini terjadi di bulan Syawal,” katanya.

Setelah mendapat informasi tentang kejadian tersebut sekitar pukul 02.00 waktu setempat, Siti berangkat ke Rumah Sakit Cyberjaya untuk menemui suaminya yang menjalani perawatan.

Dia menuturkan, pihak rumah sakit menyatakan sang suami mengalami pendarahan hebat akibat tembakan yang diterima.

Korban juga mengalami kesulitan bernapas, meski tidak ada organ vital yang terkena tembakan tersebut.

“Rumah sakit memberi tahu saya bahwa kondisi suami saya kritis dan dia harus koma secara medis," ungkap dia.

Ibu tiga anak ini berharap pihak berwenang menemukan tersangka penembakan sehingga bisa segera diadili.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi