KOMPAS.com - Informasi yang menyebut uang rupiah pecahan kecil palsu banyak beredar setelah Lebaran, ramai di media sosial.
Informasi tersebut disebarkan oleh akun Avryanto Nugroho dalam grup Facebook "info cegatan jogja", Jumat (12/4/2024).
Tampak dalam unggahan, kompilasi foto uang Rp 10.000 asli dan palsu yang sekilas tidak memiliki perbedaan.
"Dari segi kertas, lebih tebal, luntur, juga benang pengaman gak secerah uang asli. Di lampu UV, juga gak kelihatan bayangannya," tulis pengunggah.
Pengunggah mengatakan, uang pecahan kecil palsu seperti nominal Rp 5.000, Rp 10.000, dan Rp 20.000 lebih banyak beredar.
Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat menerima kembalian dan memeriksa uang sebelum pergi.
Lantas, bagaimana tanggapan Bank Indonesia?
Baca juga: Beredar Uang Kertas 1.0 dan 3.0 Diklaim Setara Rp 1 Juta dan Rp 3 Juta, Ini Faktanya
Strategi menanggulangi uang palsu usai Lebaran
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengatakan, pihaknya telah menerapkan strategi untuk mengatasi rupiah palsu.
"Bank Indonesia telah merumuskan dan melaksanakan tiga strategi utama dalam menanggulangi peredaran uang palsu," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (14/4/2024).
Pertama, memastikan uang rupiah yang diedarkan berkualitas, aman, dan andal melalui standardisasi rupiah, meningkatkan kualitas unsur pengaman, serta pemanfaatan hasil analisis laboratorium uang palsu, yakni Bank Indonesia Counterfeit Analysis Center.
Kedua, BI juga melakukan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat secara terencana dan berkelanjutan terhadap program Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah.
"Sehingga masyarakat dapat mengenali dan merawat rupiah baik secara fisik maupun fungsinya sebagai alat transaksi dalam perekonomian nasional," kata Marlison.
Ketiga, pemberian sanksi yang tegas terhadap pelaku tindak pidana uang palsu, bekerja sama dengan aparat penegak hukum dan Badan Koordinasi Pemberantasan Rupiah Palsu (Botasupal).
Dia melanjutkan, BI juga menyiapkan ahli untuk proses penyidikan dan persidangan di pengadilan sesuai yang diamandatkan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.
Baca juga: Ramai Tips Cuci dan Setrika Uang karena Susah Tukar untuk Lebaran 2024, Ini Imbauan BI
Cara membedakan uang asli dan palsu
Marlison menjelaskan, untuk memastikan uang rupiah asli atau tidak, perlu dilihat dan dibandingkan dengan ciri-ciri keaslian secara fisik.
"Oleh karena itu, pemilik uang yang diragukan dapat mendatangi Kantor BI untuk dilakukan pengujian asli tidaknya uang," ungkapnya.
Namun, menurutnya, secara kasatmata masyarakat dapat dengan mudah mengidentifikasi keaslian uang rupiah dengan metode 3D, meliputi dilihat, diraba, dan diterawang.
Berikut penjelasannya:
1. DilihatPada uang baru tahun emisi 2022 dan emisi sebelumnya, rupiah asli jika dilihat secara kasatmata akan menampilkan warna yang kontras dan tajam.
Marlison menyampaikan, kondisi warna yang kontras tersebut bahkan akan terlihat meski uang dalam kondisi lusuh.
"Kalau uang palsu warna tidak kontras dan pudar," ucapnya.
Saat dilihat dengan mata telanjang, uang rupiah asli juga memiliki benang pengaman yang tertanam pada kertas.
Untuk pecahan besar seperti Rp 100.000 dan Rp 50.000, benang pengaman berbentuk sulam, yakni masuk dan keluar dalam kertas. Sementara nominal lain akan tampak tertanam dalam uang.
"Untuk uang emisi baru pada benang pengaman terdapat ornamen tulisan BI dan batik kawung yang dapat bergerak (moving). Kalau yang palsu tidak ada dan tidak bisa bergerak," paparnya.
Uang emisi baru yang asli turut dilengkapi gambar bunga dengan warna kontras dan bergerak pada bagian muka jika dilihat dari sisi mana pun (Optically Variable Magnetic Ink/OVMI).
Menurut Marlison, uang asli tersebut dibekali dengan teknologi Color Shifting Ink yang merupakan teknologi tertinggi dan tidak dapat dipalsulkan.
"Inilah cara mudah dan cepat membedakan uang asli dan palsu," kata dia.
Baca juga: Benarkah BI Tak Cetak Uang Baru untuk Lebaran 2024? Ini Penjelasannya
2. DirabaCara membedakan uang asli dan palsu selanjutnya adalah dengan meraba permukaan rupiah kertas.
Marlison menjelaskan, permukaan uang rupiah asli akan terasa kasar jika diraba karena menggunakan tinta dan teknik cetak intaglio.
"Pada uang palsu pasti licin," ujarnya.
3. DiterawangCara membedakan berikutnya, yakni dengan menerawang uang rupiah yang diragukan keasliannnya.
Rupiah asli memiliki tanda air atau watermark berupa gambar pahlawan dan gambar electrotype berupa angka nominal tersembunyi.
Marlison mengatakan, tanda air tersebut hanya dapat dilihat jika menerawang uang rupiah kertas ke arah cahaya.
"Yang hanya bisa dilihat saat diterawang. Kalau uang palsu tidak ada dan tidak bisa," lanjutnya.
Baca juga: Bank Indonesia Disebut Tak Keluarkan Uang Baru tapi Uang yang Lusuh untuk Lebaran 2024, Ini Kata BI
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.