Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yordania, Lebanon, dan Irak Buka Kembali Wilayah Udara Usai Serangan Iran ke Israel

Baca di App
Lihat Foto
AFPTV/AFP
Yordania, Lebanon, dan Irak telah membuka kembali wilayah udara yang sempat ditutup karena serangan Iran ke Israel, Sabtu (13/4/2024).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Yordania, Lebanon, dan Irak telah membuka kembali wilayah udara mereka, setelah sempat ditutup karena serangan Iran terhadap Israel pada Sabtu (13/4/2024).

Dikutip dari Al Jazeera, Yordania, Lebanon, dan Irak telah membuka wilayah udara mereka sejak Minggu (14/4/2024).

Melalui siaran televisi lokal, pemerintah Yordania mengatakan mereka telah melanjutkan operasi lalu lintas udara.

Pembukaan wilayah udara tersebut dilakukan tiga jam lebih awal dari jadwal yang ditentukan.

Sebelumnya, dilansir dari Arab News, Yordania mengumumkan penutupan wilayah udaranya untuk semua penerbangan masuk, keberangkatan, dan transit sementara mulai pukul 20.00 UTC (Universal Time Coordinated) atau pukul 23.00 waktu setempat pada Sabtu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi tersebut mengatakan, keputusan tersebut diambil untuk menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan sipil di wilayah udara Yordania.

Baca juga: Merunut Hubungan Iran dan Israel, Dulu Kawan, Kini Menjadi Lawan

Risiko keamaan dinilai sudah teratasi

Hal serupa juga dilakukan pemerintah Lebanon terkait dengan pembukaan wilayah udara imbas serangan Iran ke Israel pada Sabtu malam.

Pemerintah Lebanon mengatakan, bandara-bandara di negara tersebut akan melanjutkan aktivitas penerbangannya setelah penutupan yang dilakukan sejak Sabtu.

Sementara itu, dikutip dari Reuters, otoritas penerbangan Irak mengatakan risiko keamanan kini telah diatasi, sehingga aktivitas penerbangan sudah dibuka kembali.

Di sisi lain, Israel juga telah membuka kembali wilayah udaranya pada Minggu pukul 7.30 pagi waktu setempat dan mengatakan bahwa jadwal penerbangan dari Tel Aviv diperkirakan akan terpengaruh.

Maskapai penerbangan utama El Al mengatakan, pihaknya telah kembali beroperasi dan bekerja untuk menstabilkan jadwal penerbangan sesegera mungkin.

“El Al akan terus beroperasi semaksimal mungkin untuk menjaga jembatan udara dari dan ke Israel,” katanya.

Baca juga: Serangan Iran ke Israel Disebut Hanya Ingin Tepati Janji Pembalasan, Jauh dari Potensi Perang Dunia Ketiga

Konflik Iran-Israel

Sebelumnya Iran telah meluncurkan ratusan drone dan menembakkan rudal ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam waktu setempat.

Iran mengatakan, serangan langsung pertamanya ke wilayah Israel itu merupakan bentuk serangan balasan atas aksi penyerangan terhadap konsulat Iran di Damaskus pada Senin, 1 April 2024 sekitar pukul 17.00 waktu setempat.

Saat itu, pesawat tempur Israel menyasar gedung Konsulat Iran yang berada di Distrik Mezzeh barat, Damaskus, dari arah Dataran Tinggi Golan.

Misil Israel menghancurkan gedung dan menewaskan seorang jenderal penting di Garda Revolusi Iran (IRGC) Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan beberapa perwira lainnya.

Terkait serangan itu, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei bersumpah akan membalas aksi tersebut.

Selain itu, serangan ini juga belum pernah terjadi sebelumnya dalam konflik berkepanjangan di Timur Tengah, sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023.

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, setidaknya 200 drone Iran menyerang Israel.

Serangan itu juga melibatkan rudal jelajah dan rudal balistik.

Di sisi lain, Yordania yang terletak di antara kawasan Iran dan Israel, telah menyiapkan pertahanan udara untuk mencegat drone atau rudal apa pun yang melanggar wilayahnya, kata dua sumber keamanan regional.

Sebelumnya, jet milik Yordania juga telah menembak jatuh puluhan drone milik Iran yang terbang melintasi wilayah Yordania utara dan tengah yang menuju Israel.

Baca juga: Akibat Serangan Awal Iran, Israel Disebut Alami Kerugian Rp 1,6 Triliun

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi