Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Akan Membalas Serangan Iran pada Waktu yang Tepat

Baca di App
Lihat Foto
AFP/GIL COHEN-MAGEN
Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, berbicara kepada media dari The Kirya, yang menaungi Kementerian Pertahanan Israel, di Tel Aviv pada 18 Oktober 2023. Sebuah ledakan mengoyak sebuah rumah sakit di Gaza yang dilanda perang dan menewaskan ratusan orang pada 17 Oktober, memicu kecaman global dan protes keras di seluruh dunia Muslim. Juru bicara Hagari pada tanggal 18 Oktober mengatakan bahwa Israel memiliki bukti bahwa militan bertanggung jawab atas ledakan yang menewaskan ratusan orang di sebuah rumah sakit di Gaza, dan mengatakan bahwa sebuah tinjauan ulang membuktikan bahwa pihak-pihak lain yang bersalah.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Menteri Kabinet Perang Israel, Benny Gantz, mengatakan bahwa negaranya akan membalas serangan Iran pada waktu yang tepat.

Diketahui, Iran telah melancarkan serangan ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam waktu setempat.

Negara tersebut menembakkan 170 pesawat tak berawak, lebih dari 30 rudal jelajah, dan lebih dari 120 rudal balistik ke Israel.

Dilansir dari BBC, Gantz menyampaikan, negaranya menunggu waktu yang tepat untuk "menentukan harga" atas serangan yang dilakukan Iran.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Israel Sesumbar 99 Persen Rudal dan Drone Iran Dapat Ditangkis

AS tak mau campuri serangan Iran ke Israel

Menurut juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, Iran menembakkan sekitar 300 rudal peledak.

Namun, ia mengeklaim bahwa 99 persen rudal yang ditembakkan Iran dapat ditangkis oleh Israel.

Hal tersebut, kata Daniel, tidak bisa dilepaskan dari peran Amerika Serikat (AS), Yordania, Inggris, dan pasukan sekutu lainnya.

Saat serangan terjadi, warga di Yerusalem mendengar sirine serangan udara sekitar pukul 01.45 waktu setempat.

Beberapa saat setelahnya mereka mendengar ledakan keras setelah sistem pertahanan udara Israel mencegah rudal yang ditembakkan Iran di langit.

Militer Israel juga mempublikasikan peta berisi titik-titik merah yang menggambarkan daerah yang berisiko terkena serangan.

Negara tersebut juga merilis peta yang menunjukkan di mana warga diminta untuk mencari perlindungan.

Sementara Israel berfokus pada sikap pascaserangan, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mendukung serangan balasan Israel terhadap Iran.

Ia hanya menyampaikan bahwa AS memiliki komitmen yang kuat terhadap keamanan Israel kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Di sisi lain, pejabat senior pemerintahan AS menilai Israel harus berpikir dengan hati-hati tentang apa yang akan dilakukan selanjutnya setelah menerima serangan dari Iran.

"Pertanyaan besarnya bukan hanya apakah, tapi apa yang mungkin akan dilakukan oleh Israel, jadi ini adalah keputusan mereka," katanya.

Baca juga: Ini Peringatan Iran jika Israel dan AS Lakukan Serangan Balasan

Alasan Iran serang Israel

Serangan yang dilancarkan terhadap Israel pada Sabtu malam dilakukan Iran bukan tanpa alasan.

Iran melakukan serangan karena geram setelah gedung konsulatnya di ibu kota Suriah, Damaskus, diserang oleh Israel pada 1 April 2024.

Serangan Israel ke gedung konsulat menyebabkan komandan senior Iran tewas.

Menurut Iran, serangan yang dilakukan Israel ke Damaskus merupakan pelanggaran atas kedaulatannya.

Israel yang dicurigai berada di balik serangan gedung konsulat di Damaskus belum menyatakan bahwa pihaknya yang melakukan hal tersebut.

Dilansir dari BBC, Iran yang kini berhadap-hadapan dengan Israel memiliki beberapa sekutu.

Iran bersekutu dengan Suriah dan organisasi Muslim yang berbasis di Lebanon, Hizbullah.

Organisasi tersebut menjadi kelompok bersenjata paling kuat yang mendapat dukungan dari Iran.

Hizbullah juga melancarkan serangan ke Israel hampir setiap hari setelah perang antara Israel dan Hamas pecah.

Selain Suriah dan Hizbullah, Iran juga bersekutu dengan beberapa milisi di Irak, gerakan Houthi di Yaman, dan kelompok bersenjata Hamas di Palestina.

Baca juga: Yordania, Lebanon, dan Irak Buka Kembali Wilayah Udara Usai Serangan Iran ke Israel

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi