Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman soal Serangan Iran ke Israel, Hal-hal yang Perlu Diketahui

Baca di App
Lihat Foto
AFPTV/AFP
Video yang diambil dari AFPTV pada 14 April 2024 ini menunjukkan ledakan-ledakan yang menerangi langit di Hebron, Wilayah Palestina, selama serangan Iran terhadap Israel. Garda Revolusi Iran mengonfirmasi bahwa serangan drone dan rudal sedang berlangsung terhadap Israel sebagai balasan atas serangan mematikan pada 1 April di konsulat Damaskus.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Iran meluncurkan lebih dari 300 serangan udara ke Israel pada Sabtu (13/4/2024).

Serangan tersebut terjadi dua minggu setelah Israel menyerang konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024.

Dikutip dari Al Jazeera, serangan tersebut dimulai pada Sabtu (13/4/2024) pukul 20.00 GMT atau 03.00 WIB dan berlangsung sekitar lima jam.

Selama serangan tersebut, ledakan terdengar di kota-kota Israel, termasuk Tel Aviv dan di Yerusalem.

Sirene peringatan serangan udara terdengar di lebih dari 720 lokasi ketika pasukan Israel berusaha menembak jatuh proyektil tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Israel Sesumbar 99 Persen Rudal dan Drone Iran Dapat Ditangkis


Ratusan serangan diklaim berhasil dicegah

Kepala juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan serangan Iran melibatkan 120 rudal balistik, 170 drone, dan lebih dari 30 rudal jelajah.

Meskipun dihujani ratusan drone dan rudal, Israel mengklaim bahwa serangan tersebut berhasil dicegah.

Hagari mengatakan 99 persen serangan yang masuk berhasil dicegat oleh Israel dan sekutunya.

Selain itu, Haragi mengungkapkan bahwa semua drone dan rudal jelajah ditembak jatuh sebelum mencapai Israel.

Yordania juga menembak jatuh beberapa rudal yang ditujukan ke Israel saat terbang melalui wilayah udara Yordania.

Di sisi lain, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengatakan bahwa AS juga mencegat “lusinan” rudal dan drone yang diluncurkan ke Israel dari Irak, Suriah dan Yaman.

Namun, beberapa rudal balistik berhasil lolos, menyebabkan kerusakan kecil pada pangkalan udara Nevatim di gurun Negev bagian selatan.

Baca juga: Ini Peringatan Iran jika Israel dan AS Lakukan Serangan Balasan

Alasan Iran serang Israel

Seorang profesor di Universitas Pertahanan Nasional di Washington DC, Amerika Serikat, David Des Roches mengatakan bahwa serangan Iran merupakan bentuk balas dendam.

Sebelumnya pada Senin (1/4/2024), Israel diduga menyerang konsulat Iran di Damaskus, Suriah dan menewaskan komandan militer Iran, Mayor Jenderal Mohammad Reza Zahed.

Dalam serangan tersebut, Zahed tewas bersama enam warga negara Iran dan enam warga Suriah lainnya.

Sebagai informasi, kelompok bersenjata Lebanon yang didukung oleh Iran, Hizbullah dan militer Israel telah saling melancarkan serangan di perbatasan Lebanon-Israel sejak Minggu (8/10/2023).

Serangan Iran ke Israel tersebut terjadi sehari setelah serangan pimpinan Hamas di Israel selatan dan pembalasan brutal Israel terhadap Jalur Gaza yang terkepung.

Pada hari Sabtu, media pemerintah Iran mengumumkan bahwa angkatan bersenjata negara itu telah menyita sebuah kapal kontainer yang terkait dengan Israel di dekat Selat Hormuz.

Baca juga: Yordania, Lebanon, dan Irak Buka Kembali Wilayah Udara Usai Serangan Iran ke Israel

Negara yang terlibat

Iran meluncurkan drone, rudal, serta proyektil dari wilayah Iran, Irak, Suriah, dan Yaman. Pasukan Iran yang beroperasi di Suriah dan Iran bersekutu dengan kelompok militan di Irak dan Yaman.

Selain itu, Hizbullah dari Lebanon mengumumkan bahwa mereka telah menembakkan roket ke posisi Israel di Dataran Tinggi Golan, dilansir dari The Guardian.

Sementara itu, sekutu utama Israel, AS, bergegas menembak jatuh tembakan yang masuk dan Presiden AS, Joe Biden mengatakan AS telah membantu untuk menghancurkan hampir semua drone dan rudal.

Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak mengatakan jet tempur RAF juga mengklaim telah menembak jatuh sejumlah drone penyerang Iran.

Pertahanan udara Yordania juga mencegat dan menjatuhkan puluhan senjata Iran yang terbang di atas wilayah udaranya.

Hagari juga mengatakan bahwa Perancis termasuk di antara negara-negara yang terlibat dalam membela Israel dan berpatroli di wilayah udara.

Meskipun demikian, Hagari mengatakan bahwa dia tidak memiliki rincian pasti mengenai apakah jet Perancis telah menembak jatuh salah satu rudal yang diluncurkan oleh Iran.

Baca juga: Serangan Iran ke Israel Disebut Hanya Ingin Tepati Janji Pembalasan, Jauh dari Potensi Perang Dunia Ketiga

Reaksi dunia

Serangan tersebut telah memicu kekhawatiran internasional, dan negara-negara termasuk Arab Saudi, Mesir dan Qatar.

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, meminta Iran untuk segera menghentikan serangan kepada Israel.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengutuk “eskalasi serius yang ditunjukkan oleh serangan skala besar yang dilancarkan Republik Islam terhadap Israel.

Di sisi lain, Rusia menyerukan kepada semua negara di Timur Tengah untuk menahan diri dan tidak terlibat dalam serangan tersebut, dilansir dari Reuters.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan belum ada permintaan agar Rusia menjadi penengah antara Israel dan Iran.

Dilansir dari laman resmi Gedung Putih, Joe Biden mengutuk keras serangan Iran kepada Israel dan akan mendukung pertahanan Israel.

AS berencana akan memindahkan pesawat dan kapal perusak pertahanan rudal balistik ke wilayah tersebut selama seminggu ke depan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengungkapkan keprihatinannya atas ketegangan yang terjadi di Timur Tengah.

Dalam pernyataan tersebut, China juga berupaya sebagai mediator dan mengimbau Iran dan Israel untuk tetap menahan diri untuk menghindari eskalasi ketegangan yang lebih lanjut.

Baca juga: Akibat Serangan Awal Iran, Israel Disebut Alami Kerugian Rp 1,6 Triliun

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi