Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Sebagian Daerah di Jawa Timur Disebut sebagai Wilayah Tapal Kuda?

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia/Pramadya Pura
Ilustrasi wilayah Jawa Timur.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Tapal Kuda adalah nama istilah yang mengacu pada kawasan di bagian timur Provinsi Jawa Timur.

Wilayah tersebut mencakupi tujuh kabupaten yakni, Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Lumajang, sebagian wilayah Pasuruan, Situbondo, dan Probolinggo.

Masyarakat di wilayah Tapal Kuda sebagian besar adalah warga Pendalungan, yang merupakan campuran warga etnis Jawa dan Madura.

Baca juga: Mengapa Wilayah Maluku Disebut Sebagai Kepulauan Rempah-rempah? Berikut Sejarahnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Lantas, mengapa sebagian daerah di Jawa TImur disebut wilayah Tapal Kuda?

Pengertian wilayah Tapal Kuda

Sebagian wilayah Jawa Timur disebut Tapal Kuda karena jika ditarik garis imajiner akan berbentuk lingkaran agak lonjong yang menyerupai alas atau tapal kaki kuda.

Dikutip dari laman Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, menurut sejarah wilayah Tapal Kuda ini disebut sebagai Blambangan atau dalam bahasa Jawa disebut daerah ‘brang wetan’ (seberang timur).

Karena kawasan ini tidak pernah menjadi bagian dari kerajaan Mataram, artinya daerah ini tidak dikenal sebelum imigran dari kawasan Mataram berpindah mengisi kawasan pesisir selatan.

Baca juga: Mengapa Kawasan Eropa Utara Disebut Skandinavia?

Namun kini istilah Blambangan hanya ditujukan untuk wilayah yang sekarang masuk Kabupaten Banyuwangi.

Jadi, kawasan Tapal Kuda adalah wilayah yang tidak pernah menjadi bagian dari kerajaan Mataram.

Kawasan Tapal Kuda dihuni oleh beberapa etnis, yakni Pendalungan (hasil sintesis dari etnis Madura dan Jawa), Jawa, Using, Tengger, Bali, Bugis, China, dan Arab.

Dengan etnis mayoritas adalah Pendalungan (hasil sintesis dari etnis Madura dan Jawa) dan Jawa.

Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Negara-negara Skandinavia dan Nordik

Mengenal etnis Pendalungan

Dilansir dari laman Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Istimewa Yogyakarta, istilah pendalungan berasal dari kata dalung atau dhalung yang berarti “periuk besar dari logam”.

Itu merupakan metafora untuk menggambarkan keberadaan suatu wilayah yang menampung beragam kelompok etnik dengan latar belakang budaya berbeda.

Kondisi tersebut yang kemudian melahirkan proses percampuran budaya, sebagaimana Pendalungan yang merupakan campuran warga etnis Jawa dan Madura.

Baca juga: Apa Perbedaan United Kingdom dan Britania Raya? Berikut Penjelasannya

Berdasarkan karakter sosio-kultural masyarakatnya, wilayah kebudayaan Pendalungan saat ini dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yakni:

Kebudayaan Pendalungan adalah contoh kecil dari keragaman kultural bangsa Indonesia yang memiliki banyak suku bangsa dan latar belakang budaya berbeda.

Baca juga: Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan antara Holland dan Belanda

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi