KOMPAS.com - Seseorang yang tubuhnya tertusuk paku bisa meninggal dunia akibat mengalami infeksi penyakit tetanus.
Hal tersebut seperti unggahan foto melalui media sosial X atau Twitter @ZahiraZuhaira, Sabtu (14/4/2024).
Pengunggah menyatakan, orang yang tertusuk paku dapat meninggal usai mengalami gejala seperti demam, mengigil, serta nyeri persendian dan seluruh badan.
"Tolong jgn anggap sepele kalo kalian tertusuk paku atau yg lainnya. Jgn sampai kejadian seperti ini," tulisnya.
Dokter penyakit dalam spesialis penyakit tropis dan infeksi RS Adam Malik Kemenkes Medan, Restuti Hidayani Saragih membenarkan orang yang tertusuk paku dapat meninggal akibat penyakit tetanus.
"Yang dapat menyebabkan meninggal dari satu kejadian tertusuk paku adalah apabila luka akibat tertusuk paku tersebut terinfeksi bakteri Clostridium tetani yang menyebabkan penyakit tetanus," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/4/2024).
Baca juga: Benarkah Kulit Ikan Bisa Menyembuhkan Luka? Ini Penjelasan Dokter
Infeksi akibat tertusuk paku
Restuti mengatakan, orang yang tertusuk paku dapat menderita tetanus hingga meninggal dunia ketika lukanya terinfeksi bakteri. Jika tidak terinfeksi, maka penyakit berbahaya itu tidak akan dialami.
Menurutnya bakteri Clostridium tetani hidup di tanah, debu, kotoran hewan dan manusia, usus hewan, serta permukaan benda-benda yang berkarat termasuk paku.
"Setelah bakteri Clostridium tetani memasuki tubuh, maka bakteri tersebut akan menyerang atau menargetkan saraf tubuh dengan mengeluarkan racun berbahaya atau toksin," jelasnya.
Meski paku berkarat dapat menyebabkan tetanus, Restuti menyebut tidak semua orang yang tertusuk benda tajam pasti akan mengalami infeksi.
Orang yang tertusuk paku tidak mendertia tetanus jika sudah pernah dapat vaksinasi tetanus secara lengkap. Kemungkinan orang ini terkena tetanus menjadi lebih kecil daripada orang yang sama sekali tidak pernah mendapat vaksinasi tetanus.
"Hanya saja sesuai dengan pengetahuan dan bukti ilmiah bahwa habitat Clostridium tetani adalah di tempat-tempat ini, maka logikanya ada kemungkinan bahwa orang yang tertusuk paku bisa terkena tetanus, meskipun tidak 100 persen," lanjut dia.
Baca juga: Tertusuk Paku Berkarat Berpotensi Tetanus, Apa yang Harus Dilakukan?
Gejala tetanus
Infeksi akibat tertusuk paku berkarat dapat menimbulkan gejala-gejala dan tanda-tanda penyakit tetanus sebagai berikut:
- Kekakuan dan spasme otot berupa mulut sulit membuka lebar atau rahang terkunci dan mengatup rapat, punggung melengkung, dan ekspresi wajah kaku
- Kesulitan menelan
- Demam
- Mengeluarkan keringat yang banyak secara terus-menerus
- Sensitif terhadap sentuhan
- Detak jantung lebih atau makin cepat
- Tekanan darah meningkat
- Diare.
"Spasme otot juga bisa menyerang otot pernapasan, laring, dan perut sehingga menyebabkan gagal napas. Gagal napas ini jika tidak tertangani akan berakibat pada kematian," ungkap Restuti.
Umumnya, kondisi tersebut muncul dalam kurun waktu 7-10 hari setelah kejadian awal terpapar bakteri penyebab tetanus.
Namun, kurun waktu ini bervariasi tergantung setiap orang. Ada orang yang cepat mengalami gejala tetanus setelah empat hari terpapar, sebaliknya, ada orang yang lebih lama mengalami gejala tetanus. Misalnya, gejala baru muncul setelah 3 minggu atau berbulan-bulan terpapar bakteri.
"Selain gagal napas, terdapat banyak komplikasi serius dari tetanus yang jika tidak berhasil ditangani akan bisa berdampak pada kematian," tambah Restuti.
Gangguan kesehatan yang dapat diderita orang yang tertusuk paku dan mengalami tetanus antara lain yakni:
- Peradangan pada paru-paru atau pneumonia
- Infeksi berat yang menyebar ke aliran darah dan seluruh tubuh sehingga mengakibatkan gagal organ-organ penting atau sepsis
- Penyumbatan pembuluh darah paru-paru atau emboli paru
- Kerusakan otak karena kekurangan pasokan oksigen ke otak
- Gagal jantung.
Baca juga: Apakah Peralatan Makan yang Berkarat Bisa Memicu Tetanus? Ini Penjelasannya
Penanganan pertama dan pencegahan
Restuti menjelaskan langkah-langkah penanganan pertama serta pencegahan yang perlu dilakukan oleh seseorang saat tertusuk paku.
Pertolongan pertama untuk luka tertusuk paku adalah dengan segera ke pusat medis untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan luka oleh dokter
"Dan pencegahan tetanus dengan pemberian vaksinasi tetanus untuk pasien baik dewasa maupun anak-anak yang belum pernah mendapatkan vaksinasi tetanus ataupun yang riwayat vaksinasinya belum lengkap," terangnya.
Untuk upaya pencegahan, masyarakat bisa melakukan hal ini:
- Menggunakan alas kaki yang tebal dan tertutup saat di luar ruangan
- Menjalani vaksinasi tetanus lengkap
- Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer secara rutin dan sesuai langkah-langkah cuci tangan yang benar
- Tidak menunda pertolongan pertama, perawatan luka, dan vaksinasi dari dokter saat mengalami luka ringan
- Melakukan perawatan luka dengan benar yaitu mengganti balutan luka secara rutin sesuai petunjuk dokter dan menjaga luka tidak basah
- Segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami luka parah
- Memeriksakan kesehatan gigi secara rutin setiap 6 bulan sekali dan berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan jika mengalami keluhan pada gigi.