Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Manusia Tidak Dapat Mendengar Suara Ketika di Ruang Angkasa?

Baca di App
Lihat Foto
NASA
Ilustrasi astronot Edwin Buzz Aldrin saat mendarat di bulan.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Suara adalah jenis energi yang dihasilkan oleh getaran. Ketika suatu benda bergetar, hal itu menyebabkan pergerakan molekul udara di sekitarnya.

Sumber suara bergetar, bertabrakan dengan molekul udara di dekatnya yang kemudian bertabrakan dengan molekul udara lain didekatnya, dan seterusnya.

Hal ini menghasilkan gelombang getaran yang merambat melalui udara menuju gendang telinga, yang pada gilirannya juga bergetar.

Bunyi gelombang suara ketika mencapai telinga bergantung pada beberapa hal, seperti medium yang dilaluinya dan kekuatan getaran awalnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada anggapan bahwa angkasa luar adalah ruang kedap suara dan tidak ada yang dapat mendengar Anda berteriak. Benarkah demikian?

Baca juga: 10 Aktivitas yang Tak Bisa Dilakukan Astronot di Luar Angkasa, Salah Satunya Makan Roti


Benarkan suara tidak terdengar di ruang angkasa?

Dikutip dari laman Astronomy, tidak ada yang bisa mendengar Anda berteriak di ruang angkasa karena tidak ada suara atau gema di sana.

Bunyi atau suara adalah gelombang energi yang merambat melalui zat padat, cair, atau gas. Sedangkan ruang angkasa adalah ruang hampa

Angkasa luar adalah ruang hampa, artinya hampir tidak ada materi di dalamnya. Tanpa atom atau molekul yang membawa gelombang suara, maka tidak ada suara.

Meski tidak ada benda yang dapat menghalangi keluarnya suara di angkasa, tetapi tidak ada juga benda yang dapat membawanya, sehingga ia tidak dapat merambat sama sekali.

Baca juga: Astronot di Luar Angkasa Menua Lebih Lambat Dibanding Manusia di Bumi, Apa Sebabnya?

Tidak ada suara berarti tidak ada gema, bunyi yang terjadi ketika gelombang suara menghantam permukaan yang keras dan rata dan memantul kembali ke arah asalnya.

Meskipun angkasa luar merupakan ruang hampa yang membuat suara normal tidak dapat melewatinya, sebenarnya ia bukanlah ruang hampa yang sempurna.

Suara adalah getaran yang tidak dapat merambat melalui ruang hampa sempurna, karena tidak ada apa pun yang dapat dilalui.

Ruang hampa sempurna adalah ruang yang benar-benar kosong dan tidak ada apa pun, termasuk partikel. Sementara rerdapat beberapa partikel yang melayang di dalamnya.

Di luar Bumi dan atmosfernya, terdapat lima partikel dalam satu sentimeter kubik yang sebagian besar merupakan atom hidrogen.

Baca juga: Mengapa Ruang Angkasa Gelap, meski Lebih Dekat dengan Matahari?

Suara di ruang angkasa

Luar angkasa merupakan ruang hampa, namun bukan ruang hampa sempurna. Matahari terus-menerus melepaskan partikel, yakni angin matahari yang memiliki kepadatan sangat rendah.

Dilansir dari laman IFL Science, meskipun kepadatan ruang antarplanet rendah, gelombang masih merambat ke seluruh penjuru.

Gelombang suara hanyalah gelombang yang bergerak melalui suatu medium dan plasma antarplanet dapat menjadi medium tersebut.

Pada orbit Bumi, 150 juta kilometer dari Matahari, kecepatan suara sekitar 50 kilometer per detik.

Baca juga: Apa Itu Satelit Alami Planet di Tata Surya? Berikut Pengertian dan Rinciannya

Bunyi merambat lebih cepat dalam zat cair daripada gas, dan lebih cepat dalam zat padat daripada zat cair. Dan kecepatan suara melalui plasma menjadi jauh lebih besar.

Namun meski kecepatan suara di plasma tergolong besar, angin matahari bergerak lebih cepat dari itu.

Partikel-partikel angin bergerak dengan berbagai kecepatan mulai dari 200 hingga 750 kilometer (124 hingga 466 mil) per detik.

Jadi angin matahari pada dasarnya bersifat supersonik, yang pada akhirnya menciptakan beberapa efek di seluruh Tata Surya.

Baca juga: Mengenal Fenomena Hujan Berlian di Planet Uranus dan Neptunus, Apa Penyebabnya?

Gelombang plasma yang tiba di Bumi dari Matahari memiliki frekuensi dalam spektrum suara, mulai dari sekitar 20 Hertz hingga 20 kiloHertz.

Apakah itu berarti manusia bisa mendengar suara tersebut?

Sayangnya, terlalu sedikit plasma bagi manusia untuk mendengar suaranya secara langsung. Namun gelombang ini mempunyai efek pada Bumi yang memungkinkannya didengar.

Anda bisa mendapatkan konversi dari plasma menjadi radio gelombang dan kemudian Anda mengubahnya kembali menjadi suara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi