Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Media Asing soal Gunung Ruang Meletus, Soroti Potensi Tsunami

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Badan Geologi PVMBG
Pengamatan visual Gunung Ruang terjadi erupsi pada Rabu (17/4/2024) pukul 20.15 Wita.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada Selasa (16/4/2024) malam.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah meningkatkan status Gunung Ruang dari siaga menjadi awas terhitung sejak Rabu (17/4/2024) pukul 21.00 Wita.

Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, mengatakan bahwa kekuatan erupsi gunung tersebut semakin besar.

Ia menjelaskan, PVMBG meningkatkan status Gunung Ruang menjadi awas untuk mengantisipasi potensi tsunami akibat awan panas besar ke laut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"(Gunung Ruang) sudah mengeluarkan awan panas lebih kurang 1,7 kilometer," ujar Hendra dikutip dari Antara.

Baca juga: Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara Ditutup 3 Jam

Kata media asing soal Gunung Ruang meletus

Meletusnya Gunung Ruang menjadi pemberitaan beberapa media asing dalam beberapa jam terakhir.

1. ABC News

Media asal Amerika Serikat (AS), ABC News, memberitakan bahwa letusan Gunung Ruang menyebabkan kolom abu setinggi ribuan kaki.

Pemerintah Indonesia telah memerintahkan evakuasi terhadap 11.000 warga yang tinggal di sekitar Gunung Ruang setelah letusan terjadi.

ABC News mengatakan, Gunung Ruang mengalami lima letusan besar dalam waktu 24 jam terakhir.

"Setidaknya 800 warga meninggalkan kawasan itu pada Rabu dini hari," tulis ABC News.

"Pihak berwenang mendesak wisatawan dan orang lain untuk tinggal setidaknya enam kilometer dari gunung berapi Ruang setinggi 725 meter," tambah media tersebut.

Baca juga: PVMBG: Waspadai Potensi Tsunami dari Erupsi Gunung Ruang

2. Japan Times

Media asal Jepang, Japan Times, menyampaikan bahwa PVMBG telah meningkatkan status Gunung Ruang ke tingkat tertinggi.

Keputusan tersebut diambil setelah Gunung Ruang melontarkan kolom asap lebih dari 1,6 kilometer ke langit dan memaksa ratusan orang mengungsi.

"Gunung Ruang, sebuah stratovolcano di Provinsi Sulawesi Utara, pertama kali meletus pada pukul 21.45 pada hari Selasa dan empat kali sepanjang Rabu," tulis Japan Times mengutip pernyataan PVMBG.

Japan Times mengatakan, PVMBG telah meminta warga untuk mewaspadai potensi lontaran batu, awan panas, dan tsunami setelah Gunung Ruang meletus.

Di sisi lain, Badan Meteorologi Jepang juga melakukan penyelidikan apakah letusan Gunung Ruang akan menyebabkan tsunami.

"Badan tersebut mengatakan pada Kamis pagi bahwa tidak ada ancaman tsunami di Jepang," tulis Japan Times.

Baca juga: Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, Status Naik Jadi Awas

3. Al Jazeera

Media yang berbasis di Doha, Qatar, memberitakan bahwa lebih dari 800 orang dievakuasi pada awalnya dari Pulau Ruang ke Pulau Tagulandang yang berada di dekatnya.

Lokasi penampungan warga berada sekitar 100 kilometer dari Kota Manado.

Meski evakuasi warga telah dilakukan sejak Rabu, pemerintah berencana mengevakuasi lebih banyak warga ke Manado setelah zona eksklusif letusan Gunung Ruang diperluas.

"Sedikitnya 11.615 warga yang berada di wilayah berisiko harus mengungsi ke tempat yang aman," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Abdul Muhari, sebagaimana dikutip oleh Al Jazeera.

Media tersebut juga mengatakan, muncul kekhawatiran letusan Gunung Ruang menyebabkan tsunami seperti terjadi pada 1871.

Baca juga: Update Aktivitas Gunung Ruang, Erupsi Eksplosif Masih Terjadi

4. CBS News

Media asal AS, CBS News, memberitakan bahwa PVMBG mencatat ratusan gempa vulkanik terjadi setelah Gunung Ruang meletus.

Berdasarkan catatan PVMBG, telah terjadi 373 gempa vulkanik dalam dan satu gempa tektonik lokal pada Rabu.

CBS News juga menuturkan, Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) sudah mengeluarkan kode penerbangan berwarna oranye.

Kode tersebut menandakan gunung berapi menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik dan letusan berpotensi meningkat.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi