Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar akun TikTok @prabzgarage
Pertalite dicampur minyak kayu putih
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Video seseorang yang mencampukan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dengan minyak kayu putih, viral di media TikTok.

Pengunggah menyebutkan, hal itu bisa menaikkan nilai oktan BBM. 

Nilai oktan atau Research Octane Number (RON) merupakan ukuran standar kinerja mesin atau bensin. Semakin tinggi nilai oktan, maka semakin banyak kompresi yang dapat ditahan bahan bakar sebelum terjadinya ledakan di ruang bakar.

Diketahui, Pertalite memiliki kandungan oktan sebesar 90. Pertamax memiliki kandungan oktan 92 dan Pertamax Turbo dengan kandungan oktan 98. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bikin Irit BBM? Ini Kata Ahli ITB

Dalam unggahan @prabzgarage (8/4/2024) mencampur Pertalite dengan beberapa tetes minyak kayu putih disebut bisa menaikkan nilai oktan BBM tersebut.

"Rutinan ges, minyak kayu putih cmpr bensin. biar naik oktannya," tulis unggahan tersebut.

Minyak kayu putih adalah salah satu jenis minyak atsiri yang diperoleh dari penyulingan daun kayu putih.

Lantas benarkah mencampur BBM Pertalite dengan minyak kayu putih bisa menaikkan nilai oktan?

Penjelasan ahli

Dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto mengakui jika minyak kayu putih yang dicampur ke dalam Pertalite bisa menaikkan nilai oktan.

Meskipun demikian, kenaikkan kandungan oktan itu tidak signifikan.

"Mungkin hanya dua poin, dari Pertalite RON 90 menjadi RON 92," kata Tri, saat dikonfirmasi Kompas.com, (9/4/2024).

Namun meski berpotensi menaikkan nilai oktan BBM, pihaknya tidak menyarankan mencampur Pertalite dengan minyak kayu putih, sebab bisa berdampak negatif bagi mesin kendaraan.

Dampak mencampur pertalite dengan minyak kayu putih

Tri menjelaskan, efek negatif mencampurkan BBM Pertalite dengan minyak kayu putih salah satunya akan menimbulkan deposit yang menumpuk di ruang pembakaran.

"Depositnya rapuh sehingga ikut mengalir keluar bersama gas buang. Akibatnya mengotori atau menyumbat catalytic converter," terang Tri.

Apabila catalytic converter tersumbat, gas buang kendaraan bermotor tidak keluar dengan lancar dari ruang bakar sehingga mesin kehilangan daya.

Selain itu ada pula risiko lain berupa catalytic converter atau knalpot harus diganti.

"Kalau deposit di ruang bakar yang rapuh dan lepas lalu terselip di antara katup dan dudukannnya, maka mesin akan mati karena kehilangan kompresi," kata Tri.

Jika hal itu terjadi, mesin harus dibongkar dan dibersihkan sehingga membutuhkan biaya cukup mahal.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah sifat minyak atsiri yang tidak licin atau kesat sehingga mengurangi kemampuan bahan bakar melumasi mesin.

"Akibatnya komponen mesin yang dilumasi bahan bakar akan lebih cepat aus," tandas Tri.

Baca juga: Warganet Sebut Harga Pertalite Tidak Naik tapi Langka, Ini Tanggapan Pertamina

Minyak atsiri menaikkan power mesin, tapi ....

Di sisi lain, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Jayan Sentanuhady mengatakan, minyak atsiri dapat menaikkan power mesin.

Hal itu dengan menaikkan kotak number atau menurunkan viskositas. Kendati demikian, Jayan tidak merekomendasikan untuk mencampur Pertalite dengan minyak kayu putih.

"Lebih baik beli bensin oktan tinggi bila menginginkan," kata Jayan saat dihubungi Kompas.com melalui aplikasi pesan instan pada (9/4/2024).

Sebab, Jayan menyampaikan, mencapur Pertalite dengan miyak kayu putih bisa menyebabkan viskositas rendah sehingga mengurai fungsi pelumasan pada plunger Injector atau pompa tekanan tinggi.

Hal tersebut dapat mengakibatkan mesin cepat rusak.

"Menggunakan BBM rekomendasi pabrikan aja. Itu lebih baik," tandas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi