Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serang Iran, Pakar Sebut Israel Mulai Kehilangan Dukungan dari AS

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Yefta Christopherus Asia Sanjaya
Ilustrasi konflik Iran vs Israel.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Iran langsung mengaktifkan sistem pertahanan udara setelah wilayahnya diserang Israel pada Jumat (19/4/2024).

Serangan Israel terjadi setelah Iran menembakkan ratusan rudal dan drone pada Sabtu (13/4/2024).

Iran menyerang setelah kompleks kedutaan besarnya di Suriah diserang Israel pada awal April 2024.

Menurut Guru Besar bidang Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof Poppy S Winanti, serangan hari ini menjadi jawaban soal akankah Israel melakukan retaliasi atau pembalasan setelah wilayahnya dihujani rudal dan drone oleh Iran.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Meski pemerintah AS sebagai salah satu sekutu utama (Israel) telah mewanti-wanti agar Israel tidak melakukan retaliasi, ternyata Israel tetap melakukannya," ujar Poppy kepada Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Israel Lancarkan Serangan Balasan ke Iran, Wilayah Ini Jadi Sasaran

Potensi meningkatnya konflik

Poppy menuturkan, serangan balasan Israel ke Iran akan semakin mendorong eskalasi konflik di wilayah tersebut.

Namun, sejauh mana dampak konflik kedua negara, seperti memantik perang di Timur Tengah, tidak hanya bergantung pada respons Iran tapi juga negara-negara lain yang berkepentingan, seperti AS, Yordania, Arab Saudi, dan lainnya.

"Dampak lain seperti menguatnya gerakan anti zionis mungkin akan tetap ada, namun bisa jadi tidak akan sebesar menguatnya sentimen anti zionis setelah tragedi kekerasan yang dilakukan Israel di jalur Gaza tahun lalu," imbuh Poppy.

Poppy menilai, konflik antara Israel dengan Iran dari skala potensinya hanya berada di Timur Tengah.

Namun, tidak menutup kemungkinan dampak perseteruan kedua negara menjadi meluas karena negara-negara yang terlibat yang mempunyai senjata nuklir.

Ia menambahkan, selama ini Iran menjadikan nuklir yang dimilikinya sebagai daya tawar di Timur Tengah.

"Namun, apakah potensi perang tersebut akan menjadi kenyataan sangat tergantung respons negara-negara tadi. Justru karena ada faktor kepemilikan nuklir, mestinya membuat negara-negara tersebut menjadi lebih hati-hati dalam bersikap," imbuh Poppy.

Baca juga: Israel Membalas Serangan, Sistem Pertahanan Udara Iran Telah Diaktifkan

Israel mulai kehilangan dukungan dari AS

Terpisah, pakar Hubungan Internasional Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Lukman Fahmi, menilai serangan balasan Israel ke Iran tertuju kepada negara, bukan ke negara tetangga dan regional.

Kalaupun ada efek domino dari jual-beli serangan antara Israel dengan Iran, hal ini semata-mata karena negara lain yang ingin melindungi kedaulatan wilayahnya.

"Yordan dan Arab Saudi kemungkinan besar hanya akan bereaksi ketika serangan-serangan tersebut berpotensi 'mampir' dan mengganggu kedaulatan negara mereka," ujar Lukman kepada Kompas.com, Jumat.

Ia juga menilai, serangan Israel hari ini tidak serta merta bisa dikatakan sebagai dukungan kepada kelompok-kelompok yang menjadi ancaman bagi Israel, seperti Hamas di Palestina, Hizbullah di Lebanon, maupun Houthi di Yaman.

Lukman menuturkan bahwa Israel sudah mulai kehilangan dukungan dari AS yang selama ini mendukung penuh kebijakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Israel dinilai bertindak sebagai lone ranger yang menjaga supaya konfliknya tidak dicampuri oleh pihak lain yang membela negaranya.

Sementara AS dan sekutunya yang selama ini setia menjadi sekutu Israel disebut Lukman masih wait and see.

"Karena mereka sendiri juga mulai menjaga jarak dengan Israel," ucap Lukman.

Probabilitas AS, lanjutnya, kemungkinan akan bereaksi keras jika Arab Saudi atau pos-pos kepentingan AS di wilayah tersebut terganggu, bahkan oleh Israel sekali pun.

Terkait akankah AS berani melawan Iran yang sedang berhadapan dengan Israel, Lukman menilai gertakan Gedung Putih akan diikuti dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengeluarkan draf resolusi untuk meredam serangan.

Baca juga: Israel Balas Serangan, Luncurkan Rudal ke Wilayah Iran

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi