Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggahan Menyebut Awal Musim Kemarau Terjadi pada Mei 2024, Benarkah?

Baca di App
Lihat Foto
dok. Freepik/ sergeycauselove
Ilustrasi musim kemarau 2024.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebut awal musim kemarau 2024 akan terjadi pada Mei 2024, viral di media sosial.

Unggahan tersebut dimuat oleh akun @zakibekara pada Sabtu (13/4/2024).

Pengunggah mengatakan, musim kemarau di wilayah Indonesia akan terjadi mulai Mei 2024 hingga Agustus 2024.

Kemudian, diprediksi bahwa puncak musim kemarau 2024 akan terjadi sekitar bulan Juli-Agustus 2024.

“Awal Musim Kemarau 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi terjadi pada bulan Mei hingga Agustus 2024,” bunyi keterangan dalam unggahan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Puncak Musim Kemarau 2024 di Indonesia sebagian besar wilayah diprediksi terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024,” lanjutnya.

Hingga Minggu (21/4/2024), unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 30.000 kali dan disukai 355 akun.

Lantas, benarkah awal musim kemarau 2024 terjadi di bulan Mei?

Baca juga: Unggahan Foto Pulau Jawa Berwarna Merah, Benarkah Sedang Terjadi Cuaca Panas?

Penjelasan BMKG

Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, Supari mengatakan bahwa musim kemarau 2024 sudah terjadi sejak bulan April 2024 di 90 Zona Musim (ZOM) atau 13 persen dari 699 ZOM di Indonesia.

Awal musim kemarau tersebut terjadi di sebagian Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), pesisir utara dari Banten, Jakarta dan Jawa Barat, dan bagian pesisir Jawa Timur.

Kemudian, ungkap dia, puncak musim kemarau akan terjadi pada Agustus 2024 yang meliputi 317 ZOM di Indonesia, atau sekitar 45,61 persen dari keseluruhan ZOM.

Wilayah yang akan mengalami puncak musim kemarau pada Agustus 2024 yakni sebagian Sumatera Selatan, Jawa Timur, sebagian besar Pulau Kalimantan, Bali, NTB, NTT, sebagian besar Pulau Sulawesi, Maluku, dan sebagian besar Pulau Papua.

Namun demikian, terdapat beberapa wilayah yang mengalami puncak musim kemarau pada bulan Juli 2024 yaitu sebanyak 217 ZOM (31,22 persen) dan September 2024 sebanyak 68 ZOM (9,78 persen).

Lebih lanjut, Supari menekankan periode musim kemarau tersebut tidak terjadi secara bersamaan untuk seluruh wilayah Indonesia.

"Awal musim kemarau tidak terjadi bersamaan. Ada yang mulainya April, ada yang Mei, Ada yang Juni," ujar Supari kepada Kompas.com, Sabtu.

“Jadi tidak bisa disebut satu waktu untuk seluruh wilayah Indonesia,” sambungnya.

Ia menuturkan, fenomena El Nino berpotensi akan melemah dan segera menuju netral di antara bulan Mei-Juli 2024. Kemudian digantikan dengan La Nina pada Juli-September 2024.

Selain itu, musim kemarau juga berkaitan erat dengan peralihan Angin Baratan atau Monsun Asia berubah menjadi Angin Timuran atau Monsun Australia.

Baca juga: Warganet Keluhkan Cuaca April 2024 Sangat Panas, BMKG Beri Penjelasan

Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Piyaset
Ilustrasi musim kemarau. Sejumlah wilayah Indonesia berpotensi memiliki musim kemarau di atas dan bawah normal pada 2024.
Wilayah yang berpotensi musim kemarau di atas dan di bawah normal

Supari menyampaikan, sejumlah wilayah diprediksi akan mengalami musim kemarau di atas dan di bawah normal.

“Musim kemarau bersifat di atas normal, artinya curah hujan yang jatuh selama periode musim kemaraunya lebih tinggi dari normalnya, atau dengan kata lain, kemarau akan lebih basah dari biasanya,” ucap dia.

“Sebaliknya, sifat musim kemarau di bawah normal yaitu lebih kering dibandingkan biasanya,” imbuhnya.

Adapun prediksi musim kemarau yang di atas dan bawah normal tersebut berdasarkan rata-rata klimatologinya pada periode 1991-2020.

Berikut rincian wilayah Indonesia yang diprediksi mengalami musim kemarau di atas dan di bawah normal:

Wilayah yang alami musim kemarau di atas normal
  • Sebagian kecil pesisir selatan Sumatera Barat
  • Bengkulu
  • Sumatera Selatan
  • Lampung
  • Sebagian besar Pulau Jawa
  • Bali
  • NTB
  • NTT
  • Sebagian Kalimantan Barat
  • Sebagian Kalimantan Tengah
  • Sebagian Kalimantan Selatan
  • Sebagian Kalimantan Timur
  • Sebagian kecil Kalimantan Utara
  • Bagian selatan Sulawesi Selatan
  • Bagian selatan Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Barat
  • Bagian utara Gorontalo
  • Bagian utara Sulawesi Utara
  • Sebagian Maluku
  • Sebagian Papua Barat
  • Sebagian besar Papua Selatan.
Wilayah yang alami musim kemarau di bawah normal
  • Sebagian kecil Aceh
  • Sebagian kecil Sumatera Utara
  • Sebagian kecil Riau
  • Sebagian Kepulauan Bangka belitung
  • Sebagian Jawa Timur
  • Sebagian Kalimantan Barat
  • Sebagian Sulawesi Selatan
  • Sebagian Sulawesi Selatan
  • Sebagian Sulawesi Tenggara
  • Sebagian Sulawesi Tengah
  • Sebagian NTT
  • Maluku Utara
  • Sebagian Papua Barat
  • Sebagian Papua Tengah
  • Sebagian Papua Selatan.

Baca juga: Kata Ahli soal Semburan Air Panas Muncul di Bawean Usai Gempa

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi